!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, January 15, 2014

Bergabungnya CEO Lion Air ke PKB Menyedihkan



Bergabungnya CEO Lion Air ke PKB Menyedihkan

Analis politik Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai bergabungnya CEO Lion Air, Rusdi Kirana dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan sebuah peristiwa politik yang menyedihkan dan mengibakan sekaligus tragedi memilukan diawal tahun.

‘’Bagaimana tidak, sebab rekam jejak hidup Rusdi lebih banyak dihabiskan dalam dunia bisnis daripada urusan politik,’’kata Ray saat dihubungi Asatunews. Com, Jakarta, Kamis (16/1).

"Seharusnya pemberian jabatan setingkat wakil ketua umum kepada seseorang didasarkan pada kapasitas dan jasa yang besar kepada partai politik," kata Ray saat dihubungi Asatunews. Com.

Namun demikian, pemberian jabatan oleh PKB kepada Rusdi tentu saja membuat heran banyak pihak. Bahkan kesan yang muncul dipermukaan, jika partai politik berlogo bola dunia dengan 9 bintang tersebut membutuhkan 'amunisi' alias perbekalan logistik untuk keperluan pemilu.

Bagi Ray, antara Rusdi dengan PKB tidak ditemukan adanya hubungan historis, bahkan dari segi kapasitas, bahkan Rusdi belum mempunyai pengalaman apapun dalam dunia perpolitikan nasional.

"maka yang tersedia jawabannya adalah karena  dana besar yang  dimiliki oleh Rusdilah kiranya yang  menjadikan jabatan empuk itu begitu mudah didapatkannya. Ini spt barter politik dengan uang. Rusdi  mendapat jabatan empuk, dan tentu saja  ia tidak  datang dengan tangan kosong begitu saja . Jika begitu, inilah kiranya contoh politik yang  bertemu dengan  kepentingan dana. Skaligus kasus politik yang tragis di awal tahun 2014," tutup Ray.

Selain itu, kritik serupa juga diserukan oleh aktivis Malapetaka 15 Januari (Malari) Hariman Siregar. Bagi aktivis sosialis tersebut, sikap partai politik yang 'asal comot' kader berpotensi kuat dalam mencederai proses demokratisasi yang sedang berkembang di Indonesia. |

No comments:

Post a Comment