Bergabungnya CEO Lion Air ke PKB Menyedihkan
Analis politik Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai bergabungnya CEO Lion Air, Rusdi Kirana dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan sebuah peristiwa politik yang menyedihkan dan mengibakan sekaligus tragedi memilukan diawal tahun.
‘’Bagaimana tidak, sebab rekam jejak hidup Rusdi lebih banyak dihabiskan dalam dunia bisnis daripada urusan politik,’’kata Ray saat dihubungi Asatunews. Com, Jakarta, Kamis (16/1).
"Seharusnya pemberian jabatan setingkat wakil ketua umum kepada seseorang didasarkan pada kapasitas dan jasa yang besar kepada partai politik," kata Ray saat dihubungi Asatunews. Com.
Namun demikian, pemberian jabatan oleh PKB kepada Rusdi tentu saja membuat heran banyak pihak. Bahkan kesan yang muncul dipermukaan, jika partai politik berlogo bola dunia dengan 9 bintang tersebut membutuhkan 'amunisi' alias perbekalan logistik untuk keperluan pemilu.
Bagi Ray, antara Rusdi dengan PKB tidak ditemukan adanya hubungan historis, bahkan dari segi kapasitas, bahkan Rusdi belum mempunyai pengalaman apapun dalam dunia perpolitikan nasional.
"maka yang tersedia jawabannya adalah karena dana besar yang dimiliki oleh Rusdilah kiranya yang menjadikan jabatan empuk itu begitu mudah didapatkannya. Ini spt barter politik dengan uang. Rusdi mendapat jabatan empuk, dan tentu saja ia tidak datang dengan tangan kosong begitu saja . Jika begitu, inilah kiranya contoh politik yang bertemu dengan kepentingan dana. Skaligus kasus politik yang tragis di awal tahun 2014," tutup Ray.
Selain itu, kritik serupa juga diserukan oleh aktivis Malapetaka 15 Januari (Malari) Hariman Siregar. Bagi aktivis sosialis tersebut, sikap partai politik yang 'asal comot' kader berpotensi kuat dalam mencederai proses demokratisasi yang sedang berkembang di Indonesia. |
No comments:
Post a Comment