!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, January 8, 2014

Menlu Tolak Pengembalian Pencari Suaka



Menlu Tolak Pengembalian Pencari Suaka

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan bahwa Indonesia menolak dan menentang kebijakan pengembalian kapal pencari suaka ke perairan Indonesia yang diberlakukan oleh Australia.

Penegasan ini disampaikan Marty menanggapi insiden dikembalikannya kapal pencari suaka yang berlayar dari perairan Indonesia menuju Australia pertengahan Desember lalu.

Kantor berita ABC menulis kapal berisi manusia perahu asal Sudan dan Somalia itu digiring masuk ke perairan Indonesia oleh Angkatan Laut Australia.

"Karena ini bukan suatu solusi. Kalau kita semua menerapkan pendekatan ini, di mana ujung pangkalnya?" seru Marty.

"Apakah setiap negara akan melakukan hal serupa? Indonesia mengembalikan kapal dari negara lain?"
"Oleh karena itu, kita mengharapkan penyelesaian yang lebih baik," tegasnya Selasa (07/01), seperti dilaporkan wartawan BBC Indonesia, Christine Franciska.

Pada 19 Desember 2013 lalu kapal bermuatan 47 orang itu kembali masuk ke perairan Indonesia dan kemudian dikabarkan kehabisan bahan bakar.
Kapal akhirnya kandas di Pulau Rote, demikian ABC melaporkan.

'Bukan serta merta'
Akhir tahun lalu, Perdana Menteri Australia Tony Abbott menerapkan kebijakan baru yang ketat untuk mencegah pencari suaka masuk ke wilayah Australia.

Sejumlah pencari suaka yang datang dengan perahu dari Indonesia akan digiring balik ke perairan Indonesia.

Tetapi hingga saat ini pemerintah Indonesia masih menghentikan tiga kerja sama termasuk dalam bidang pengelolaan pencari suaka setelah muncul tuduhan intelejen Australia memata-matai pejabat Indonesia.

Marty Natalegawa meyakini pada waktunya nanti hubungan akan kembali seperti sedia kala dan kerjasama dipulihkan.

"Hubungan saat ini tidak optimal, tidak seoptimal sebelumnya. Tapi saya yakin ini adalah sebuah pengecualian," tambahnya.

"Tapi perbaikan hubungan adalah suatu proses, bukan suatu yang bisa serta merta diciptakan dengan pengesahan suatu dokumen. Yang perlu dikembalikan saat ini adalah rasa saling percaya."

Pemerintah Australia dikabarkan akan membeli 16 buah perahu karet untuk menolong pencari suaka kembali ke Indonesia. Dengan perahu penolong itu, pencari suaka yang kapalnya dicegah memasuki perairan Australia, akan diangkut kembali ke perairan Indonesia.

Menurut laporan kelompok media Fairfax dan suratkabar West Australian, pemerintah saat ini sedang memproses pembelian perahu karet ukuran besar, yang dilengkapi dengan mesin.

Kabar ini mencuat setelah Selasa (7/1/2014) terungkap laporan bahwa pihak Angkatan Laut Australia mencegah perahu pencari suaka dan memaksanya kembali ke perairan Indonesia.

Menteri Imigrasi Scott Morrison tidak membantah informasi tersebut, dengan mengatakan pihaknya tidak akan mengomentari urusan teknis operasi Kedaulatan Perbatasan.

Namun pejabat sementara Jurubicara Oposisi bidang Imigrasi Partai Buruh Mark Dreyfus kepada ABC mengatakan, pemerintah harus menjelaskan apa yang terjadi.

"Kami tidak terima kalau kita hanya dibiarkan menebak apa yang terjadi," katanya. "Satu-satunya alasan mengapa pemerintah menutupi hal ini, karena menteri dan perdana menteri tidak ingin rakyat Australia tahu bahwa keputusan mereka akan merusak hubungan dengan Indonesia".

Sementara Senator Sarah Hanson-Young dari Partai Hijau mengatakan, "Tadinya kita dengar pemerintah akan menghentikan kedatangan perahu, kemudian mereka bilang akan membeli perahu nelayan di pantai-pantai Indonesia, sekarang mereka akan memberikan perahu untuk para pencari suaka".

Laporan Fairfax mengutip sumber di Departemen Pertahanan, yang mengatakan pembelian perahu karet ini dimaksudkan sebagai antisipasi terhadap taktik penyelundup manusia yang sering menggunakan perahu tua, dan kemudian menyabotase perahunya sendiri agar ditolong oleh regu penyelamat Australia.

Perahu karet penolong ini digambarkan bisa mengangkut puluhan orang bersama suplai makanan air air minum paling tidak selama seminggu.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan kembali sikap Indonesia atas kebijakan Pemerintah Australia memaksa perahu pencari suaka kembali ke Indonesia. "Saya ulangi sekali lagi, kami menolak kebijakan memaksa perahu pencari suaka kembali (ke Indonesia)," tegasnya.

Namun demikian, Menteri Natalegawa mengatakan, pihaknya hampir setiap hari melakukan kontak dengan mitranya Menlu Julie Bishop. |BBC/MJF

No comments:

Post a Comment