Tim pencari pesawat Malaysia Airlines MH370 siap mengerahkan kapal selam untuk melacak kotak hitam pesawat, yang tampaknya telah kehabisan baterai. Dalam pencarian hari Minggu, upaya mendeteksi sinyal di bawah laut dengan mengerahkan kapal dan pesawat terbang belum membuahkan hasil.
Menurut pihak berwenang Australia pada Senin, pencarian di Samudera Hindia telah memasuki hari keenam sejak kapal Ocean Shield milik Angkatan Laut negeri tersebut menangkap serangkaian sinyal yang denyutnya konsisten dengan frekuensi dari kotak hitam. Kepala Marsekal Udara Angus Houston, pemimpin tim pencari, menyatakan langkah berikutnya yang paling masuk akal adalah meluncurkan kendaraan perambah kawasan dasar laut untuk meneruskan pencarian..
Kendaraan yang akan dipakai adalah Bluefin-21, kapal selam tanpa awak. Alat tersebut diharapkan dapat memberikan konfirmasi visual tentang keberadaan bangkai pesawat MH370 di dasar laut. Penemuan kotak hitam pesawat sangat penting karena dapat menjelaskan penyebab melencengnya pesawat dari rute semestinya dan raib.
Hilangnya denyut sinyal dari kotak hitam pesawat akan kian menyulitkan pencarian. Menurut para petinggi yang memimpin pencarian, lokasi perburuan yang terletak sekitar 2.200 km barat laut dari Perth, Australia, memiliki luas 1.300 kilometer persegi. Sementara itu, kapal selam Bluefin-21 hanya mampu menyusuri kawasan seluas 30 kilometer persegi per hari.
Bluefin-21 dapat diprogram untuk menjalankan misi pencarian secara khusus sekitar 20 jam dengan memakai sonar samping guna mencari hal tertentu di dasar laut. Datanya baru bisa dianalisis setelah kapal selam kembali di permukaan.
Jika para operator di Ocean Shield melihat keganjilan, fasilitas sonar pemindai Bluefin-21 akan digantikan dengan kamera bawah air canggih. Namun kapal selam ini belum bisa mengangkut sonar dan kamera bawah air secara bersamaan.
Dalam pencarian sebelumnya, kapal pencari yang bernama Ocean Shield menggunakan alat milik AL Amerika Serikat yang dapat menangkap denyut sinyal dari kotak hitam. Pesawat militer Australia juga merekam informasi dari puluhan detektor suara bawah laut berjulukan “sonobuoy” yang mulai ditempatkan di dalam air pekan lalu. Mikrofon sonobuoy ini bisa terjulur hingga kedalaman sekitar 300 meter di bawah permukaan laut.WSJ
No comments:
Post a Comment