!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, April 10, 2014

.Freeport Pangkas Karyawan di Grasberg

.Freeport Pangkas Karyawan di Grasberg

Freeport-McMoRan Copper and Gold Inc. memangkas jumlah karyawan di pertambangan Grasberg, Papua. Pemangkasan dilakukan menyusul konflik pajak antara Freeport dan pemerintah, sebut CEO perusahaan pada Kamis.

“Kami mengurangi karyawan dalam skala relatif kecil,” kata CEO Freeport-McMoRan Copper and Gold, Richard Adkerson, kepada The Wall Street Journal. “Kami berharap persoalan ini cepat terselesaikan. Ternyata itu tidak terjadi,” katanya ketika diwawancarai lewat telepon.

Freeport, produsen tembaga terbesar sedunia, mengurangi produksi bijih di pertambangan Indonesia. Pengurangan sekitar 60% yang dimulai sejak pertengahan Januari itu merupakan respons atas pemberlakuan pajak baru ekspor konsentrat tembaga di Indonesia. Konsentrat tembaga merupakan bentukan bijih tembaga hancur, yang biasanya diolah menjadi lembar merah mengilap tembaga murni.

Sejak pertengahan Januari, tingkat penggilingan di unit konsentrat tembaga sekitar 112.000 ton bijih per hari. Jumlahnya sekitar separuh dari penggilingan normal..
“Kami terus bekerja sama dengan beberapa kementerian. Kami percaya perkara ini akan terselesaikan, hanya saja lebih lama dari perkiraan,” sahut Adkerson.

Ia tak memperinci berapa banyak karyawan yang dipangkas, dari keseluruhan 30.000 tenaga kerja.

Menurut Adkerson, penundaan penyelesaian turut dipicu gelaran pemilihan umum. Bagaimanapun, Freeport berupaya menghindari  lebih banyak pemangkasan agar tak berdampak besar pada kawasan Papua. Sejauh ini, Freeport menyumbang 90% dalam perekonomian setempat, kata Adkerson.

Unit Grasberg berada di daerah Pegunungan Sudirman, Papua. Provinsi ini merupakan rumah bagi sebuah gerakan separatis.

Pemangkasan karyawan yang lebih besar tak bakal terhindarkan, jika sengketa tidak segera terselesaikan.

“Saat ini, kami mempertahankan struktur pengeluaran tetap utuh. Namun, produksi kami sekarang hanya separuh dari kapasitas,” papar Adkerson. “Ini tidak bisa berlangsung terus.”WSJ

No comments:

Post a Comment