!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Saturday, April 12, 2014

Harga emas turun karena dolar AS menguat, Minyak mentah AS naik didukung prospek permintaan bensin, Wall Street melemah lagi dengan Nasdaq turun 1,3 persen

Harga emas turun karena dolar AS menguat, Minyak mentah AS naik didukung prospek permintaan bensin, Wall Street melemah lagi dengan Nasdaq turun 1,3 persen

Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange diperdagangkan turun sedikit pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena kurs dolar AS menguat.

Karena dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama dunia di tengah aksi jual di pasar saham, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni merosot 1,5 dolar AS atau 0,11 persen menjadi ditutup di 1.319 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Namun demikian, harga emas mencetak keuntungan sekitar 1,2 persen untuk selama sepekan hingga Jumat.

Data ekonomi positif yang dirilis pada Jumat juga memperlemah emas. Ukuran sentimen konsumen keseluruhan dari University of Michigan dan Thomson Reuters naik ke pembacaan awal 82,6 pada April, tertinggi sejak Juli.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa indeks harga produsen AS naik dalam penyesuaian musiman 0,5 persen setelah jatuh sedikit pada Februari, kenaikan terbesar sejak Juni lalu.

Emas telah berayun tajam sepanjang tahun ini. Emas telah meningkat sebesar hampir 200 dolar AS per ounce dari Januari sampai pertengahan Maret sebelum menyerahkan setengah dari pertumbuhannya dalam dua minggu terakhir.

Dengan latar belakang imbal hasil obligasi yang lebih tinggi, dolar yang lebih kuat dan inflasi rendah, prospek emas secara fundamental tetap negatif. Tetapi beberapa analis pasar berpikir emas sudah mendekati dengan "undervalued" (di bawah nilainya).

Perak untuk pengiriman Mei turun 14,5 sen atau 0,72 persen menjadi ditutup pada 19,946 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 2,5 dolar AS atau 0,17 persen menjadi berakhir pada 1.462,6 dolar AS per ounce.

Harga minyak mentah AS ditutup lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), terangkat oleh harapan pasar untuk permintaan yang lebih kuat di Amerika Serikat menjelang musim mengemudi liburan musim panas.

Namun para pedagang terus memperhatikan tentang situasi di Libya, di mana kesepakatan pemerintah dengan pemberontak untuk mencabut blokade mereka dari terminal-terminal minyak akan memungkinkan minyak Libya kembali ke pasar, lapor AFP.

Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei di New York Mercantile Exchange ditutup pada 103,74 dolar AS per barel, naik 34 sen dari Kamis.

Sedangkan minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei turun 13 sen menjadi menetap di 107,33 dolar AS per barel di perdagangan London.

Beberapa faktor membuat pasar "bullish" tentang prospek kenaikan permintaan minyak mentah AS dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, kata analis independen Andy Lipow.

Permintaan tampak akan meningkat karena stok bensin telah jatuh tajam dalam beberapa pekan terakhir, membuat persediaan lebih ketat sesaat sebelum warga Amerika berbondong-bondong turun ke jalan dalam cuaca yang lebih hangat.

Karena musim pemeliharaan kilang-kilang penyulingan telah berakhir, tingkat pemanfaatan pasti meningkat "ketika permintaan untuk bensin naik pada musim panas, mendukung harga," kata Lipow.

Menambahkan sentimen pasar AS kian positif adalah peningkatan lebih baik dari perkiraan dalam kepercayaan konsumen AS pada April yang dilaporkan oleh University of Michigan. Kepercayaan mencapai tertinggi sembilan bulan di konsumen minyak mentah terbesar dunia itu.

"Laporan ketenagakerjaan yang relatif baik dan peningkatan perolehan pendapatan membantu mendorong suasana hati konsumen lebih tinggi. Namun, harga (bensin) di SPBU telah merangkak naik dan inflasi pangan adalah penurun besar dari banyak rumah tangga yang hidup dari gaji ke gaji," kata Chris Christopher di IHS Global Insight.

Para analis sedang menunggu untuk melihat apakah terminal-terminal minyak Libya akan dibuka kembali karena kesepakatan oleh pemerintah dan pemberontak.

"Pedagang skeptis karena kami telah melihat serangkaian pengumuman. Pedagang akan menunggu sampai kami melihat pelabuhan-pelabuhan ini dibuka kembali dan ekspor dimulai kembali," kata Lipow.

Empat terminal minyak di timur Libya yang diambilalih pemberontak pada Juli tahun lalu dalam upaya mereka menuntut dikembalikannya otonomi untuk wilayah Cyrenaica timur, telah memangkas produksi dari 1,5 juta barel per hari menjadi hanya 250.000 barel per hari.

Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah el-Badri memproyeksikan bahwa ekspor minyak Libya akan meningkat empat kali lipat dari tingkat saat ini dan mencapai 1,0 juta barel per hari pada pertengahan Juni setelah pemberontak mengakhiri blokade dari dua terminal.

Blokade pada dua terminal lain tetap dilakukan sambil menunggu kesepakatan baru .

Indeks komposit teknologi Nasdaq mendorong Wall Street melemah tajam lagi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), menutup pekan suram pada tingkat terendah dalam lebih dari dua bulan.

Nasdaq merosot 54,37 poin (1,34 persen) menjadi 3.999,73, penutupan terendah sejak 3 Februari, ketika indeks menetap untuk satu sesi di bawah tingkat psikologis penting 4.000.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 143,47 poin (0,89 persen) menjadi 16.026,75, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 turun 17,39 poin (0,95 persen) menjadi 1.815,69.

Pasar ekuitas AS berada di posisi merah pada sebagia besar hari, namun kerugian kian mendalam dalam 90 menit terakhir perdagangan.

Saham-saham teknologi dan bioteknologi "mendorong secara keseluruhan koreksi di pasar," kata Alan Skrainka, kepala investasi di Cornerstone Wealth Management.

"Dan seberapa jauh berjalan, dan seberapa cepat, tidak ada yang bisa tahu."

Saham teknologi terkemuka terus merosot, termasuk Apple turun 0,7 persen, Amazon turun 1,7 persen, Facebook turun 1,1 persen, Priceline turun 1,8 persen dan Twitter turun 3,1 persen.

Beberapa saham sektor bioteknologi ternama yang terpukul lebih keras, merasa lebih sakit, termasuk Biogen jatuh 4,7 persen dan Celgene turun 2,2 persen. Tetaapi Gilead Sciences bertambah 0,8 persen.

Raksasa perbankan AS JPMorgan Chase memimpin Dow lebih rendah, jatuh 3,7 persen setelah labanya 5,3 miliar dolar AS gagal memenuhi perkiraan analis. Perusahaan melaporkan penurunan laba 19 persen karena pelemahan dalam bisnis KPR dan perdagangan.

Wells Fargo, bank besar lain, naik 0,8 persen karena keuntungannya sebesar 1,05 dolar AS per saham, mengalahkan perkiraan para analis sebesar delapan sen.

General Motors yang sedang mengalami deraan lain, turun 4,1 persen karena komite kongres AS merilis dokumen yang menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang penanganan produsen mobil itu dalam penarikan kembali kendaraannya dalam jumlah besar.

Sebuah laporan bahwa Herbalife menghadapi penyelidikan kriminal oleh FBI dan Departemen Kehakiman mengirim sahamnya 14 persen lebih rendah. Herbalife mengatakan ia tidak memiliki pengetahuan tentang penyelidikan tersebut.

Gap turun 2,3 persen karena penurunan penjualan toko-tokonya enam persen untuk Maret. Pengecer lain juga mengalami hari yang buruk, termasuk JC Penney jatuh 9,6 persen, Macy merosot 2,0 persen dan Target melemah 1,3 persen.

Harga obligasi naik. Imbah hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,62 persen dari 2,65 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,48 persen dari

3,52 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

No comments:

Post a Comment