!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, April 15, 2014

.IHSG BEI dibuka naik 7,41 poin, Rupiah Selasa pagi menguat menjadi Rp11.417

.IHSG BEI dibuka naik 7,41 poin, Rupiah Selasa pagi menguat menjadi Rp11.417

 Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa dibuka menguat sebesar 7,41 poin seiring dengan potensi penguatan saham di sektor pertambangan logam.

IHSG BEI dibuka naik 7,41 poin atau 0,15 persen menjadi 4.872,29. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 1,93 poin (0,23 persen) ke level 824,94.

"Indeks BEI dibuka menguat pada pagi ini, sektor pertambangan logam berpotensi melanjutkan penguatannya seiring dengan penguatan harga logam dunia," kata analis Samuel Sekuritas Tiesha Narandha Putri di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan bahwa mayoritas bursa Asia yang juga berada di area positif menambah dorongan bagi investor di dalam negeri untuk masuk ke pasar saham.

"Mayoritas bursa Asia bergerak menguat mendapat sentimen dari bursa AS tadi malam yang merilis data penjualan ritel di bulan Maret naik lebih tinggi dari ekspektasi," kata dia.

Kendati demikian, lanjut dia, aksi ambil untung masih berpotensi terjadi pada beberapa sektor saham yang menguat signifikan pada perdagangan awal pekan kemarin (14/4) seperti konstruksi dan properti.

Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengatakan bahwa pasar mengapresiasi diumumkannya lima kandidat calon wakil presiden bagi calon presiden dari partai pemenang pemilu.

"Semakin dekatnya kepastian koalisi juga meminimalisir risiko politik, dan memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG," katanya.

Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG masih akan bergerak dengan kecenderungan menguat dan bergerak di kisaran 4.827--4.885 poin.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 99,94 poin (0,43 persen) ke level 22.938,86, indeks Nikkei naik 98,83 poin (0,71 persen) ke level 14.008,97 dan Straits Times menguat 26,38 poin (0,82 persen) ke posisi 3.241,35.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 21 poin menjadi Rp11.417 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.438 per dolar AS.

"Pelaku pasar uang memanfaatkan rendahnya laju rupiah dalam beberapa hari terakhir pasca mendapat sentimen negatif salah satunya dari sentimen politik dalam negeri," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pelaku pasar uang di dalam negeri kembali masuk ke aset mata uang berisiko meski masih dalam volume yang cukup rendah.

Di sisi lain, lanjut dia, secara fundamental ekonomi Indonesia juga masih positif menyusul pemerintah yang terus menunjukkan upaya dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi dalam negeri.

"Mata uang rupiah masih mendapat sentimen dari neraca perdagangan Indonesia yang surplus dan inflasi yang masih terjaga," kata dia.

Meski demikian, lanjut dia, penguatan mata uang rupiah masih terbatas karena sebagian pelaku pasar uang masih mengantisipasi faktor politik di dalam negeri.

"Pelaku pasar masih mengambil langkah hati-hati terhadap aset berisiko, dalam pekan ini diperkirakan mata uang rupiah masih cukup stabil," katanya.

No comments:

Post a Comment