!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, April 7, 2014

Incar Kursi Presiden, Prabowo Andalkan Nasionalisme

Incar Kursi Presiden, Prabowo Andalkan Nasionalisme


Prabowo Subianto kini acap terlihat memakai baju “seragam yang merakyat”, yang dulu kerap diasosiasikan dengan Presiden Sukarno.

Prabowo mengenakan kemeja berwarna putih dan celana khaki saat ia tiba di sebuah kampanye di Bandung baru-baru ini. Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu melongokkan kepalanya dari atap mobil, yang kemudian disambut sorak-sorai para pendukungnya.


Prabowo, 62 tahun, maju dalam pemilihan umum (pemilu) 2009 sebagai  calon wakil presiden berpasangan bersama Megawati. Ia kini berambisi menjadi presiden baru Indonesia. Ia memanfaatkan sentimen nasionalis ala Sukarno yang dulu dikultuskan banyak orang.

Meski pemilihan presiden baru digelar Juli nanti, Prabowo berupaya memastikan partainya memiliki cukup suara dalam pemilu legislatif agar dapat mencalonkan diri. Ia sibuk berkampanye dan berpesan kepada pemilih untuk menggunakan hak suaranya pada Rabu nanti.

Ia menyebut hak suara adalah “kekuatan rakyat” dan meminta warga memanfaatkannya untuk bicara bersama sebagai individu yang sejajar.

Menurut analis politik, pemilih Indonesia menempatkan persepsi soal korupsi sebagai faktor penting dalam menentukan pilihan. Pemilih mencari politikus bersih, jujur, dan dapat memenuhi janji. Prioritas selanjutnya adalah ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.


Prabowo mencoba unggul dalam dua isu tersebut. Ia menilai Indonesia tidak diperintah dengan baik; terbukti dari banyaknya skandal korupsi yang dianggapnya merampok rakyat awam. Ia menolak pandangan bahwa Indonesia adalah negara yang menghasilkan pekerja kelas rendah serta mengangkat kemampuan Indonesia dalam membuat mobil dan komputer.

“Kita sudah muak menjadi buruh murah,” kata Prabowo di hadapan massa yang berkumpul di bawah terik matahari, Jumat. “Kita berharap belajar dari negara lain, kita berharap berteman dengan negara lain, tetapi Indonesia tidak akan jadi pelayan mereka.”

Prabowo setuju bahwa pemerintah sebaiknya memegang kendali penuh atas sumber daya ekonomi Indonesia. Ia juga merupakan pendukung kuat serikat petani. Prabowo pun menyatakan berdiri di belakang kesatuan nasional di Indonesia, negara dengan lebih dari 18.000 pulau yang memiliki beragam bahasa, suku, dan agama.

Jumlah partai politik kini tak lagi sebanyak era pasca-reformasi 1999 yang mencapai 40 partai. Dalam pemilu legislatif kali ini, hanya 12 partai yang ikut serta.


Partai politik biasanya mengangkat sejumlah masalah, seperti pendidikan, lapangan kerja, dan perawatan kesehatan. Memperoleh perhatian pemuda dianggap vital mengingat sekitar 30% pemilih tahun ini berusia antara 17-29 tahun.

Prabowo telah berupaya menjangkau jutaan pemilih pertama melalui kampanye yang rapi di jejaring sosial dan serangkaian video YouTube.

Meski demikian, pesaing terberatnya adalah Gubernur Jakarta Joko Widodo yang sangat populer di mata publik. Gaya bersahaja Jokowi telah mengangkatnya, dari walikota Solo menjadi calon presiden terunggul dalam sejumlah jajak pendapat. Jokowi dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pimpinan Megawati Sukarnoputri.

Sabtu kemarin Megawati memimpin kampanye PDIP di Jawa, sementara Jokowi terbang ke Papua Barat, sehingga menjadi calon presiden pertama yang pernah berkampanye di provinsi itu. Papua Barat memang kerap diacuhkan oleh Jakarta dan merupakan basis dari kelompok separatis tingkat rendah yang telah ada sejak puluhan tahun.

Analis politik menilai keputusan Jokowi untuk terbang ke Papua dapat membantu PDIP memenangkan pendukung di luar Jawa.

Prabowo juga bepergian dalam masa kampanye. Tetapi ia hanya pergi ke Jawa Timur dan Jawa Barat, daerah dengan jumlah pemilih melimpah. Ia berharap partainya, Gerindra, meraih suara mayoritas.

“Saya ingin Prabowo menang, tetapi Jokowi sekarang sudah sangat kuat,” kata Eka Ratnawulan, ibu dua anak. Ia menyebut Prabowo “orang yang tangguh.”

Kampanye Gerindra itu dilengkapi dengan pertunjukan musik, lengkap dengan penari bersepatu hak tinggi, untuk menghibur massa yang mengenakan kaus berlogo partai. Eka mencatat ketatnya pengamanan di sekitar lapangan kampanye.

“Sangat aman, lebih aman dari kampanye partai lain,” katanya. “Mungkin karena Prabowo dari militer.”WSJ

No comments:

Post a Comment