!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, April 3, 2014

Ivan Lopez algojo terbaru Fort Hood, AS

.
Ivan Lopez algojo terbaru Fort Hood, AS

 Prajurit Ivan Lopez (34) pada Rabu membunuh tiga orang di pangkalan militer Amerika Serikat, Fort Hood, Texas, sebelum dia bunuh diri.

Peristiwa penembakan secara membabi buta itu adalah yang ketiga kali terjadi di Killeen, kota tempat Fort Hood berada.

Lopez yang berdarah Puerto Rico, dinyatakan mengalami masalah kejiwaan.

Tahun lalu, saat ibunya meninggal di Puerto Rico, korps angkatan darat Amerika Serikat hanya memberi Lopez waktu satu hari untuk menghadiri pemakaman orang yang melahirkannya itu.

Ibunya yang berlatar profesi perawat, meninggal di kota Guayanilla, Puerto Rico pada Oktober tahun lalu, tidak lama setelah kakek Lopez meninggal.

"Saat itu dia marah sekali. Mereka hanya memberinya 24 jam. Dia sangat dengan ibunya. Ibunya adalah orang baik dan semua orang kenal," kata Wali Kota Guayanilla, Edgardo Arlequin kepada Reuters.

Motif penembakan yang dilakukan Lopez belum diketahui tapi pihak berwenang mengatakan sebelum kejadian dia adu mulut dengan sesama prajurit.

Lopez sejak kecil hingga SMA tinggal di Guayanilla.

Dia kemudian masuk dinas militer tentara nasional Puerto Rico tahun 1999 di unit infantri.

Selanjutnya tahun 2008 dia bergabung dengan Angkatan Darat AS.

Lopez bertugas sebagai pengemudi truk di Irak tahun 2011.

Dia tidak pernah terlibat pertempuran dan tidak mengalami luka di Irak, hal itu dikemukakan Menteri Angkatan Darat John McHugh.

Menteri Angkatan Darat adalah jabatan sipil nonkabinet dan berada di bawah Menteri Pertahanan Amerika Serikat.

Lopez masuk Fort Hood pada bulan Februari tahun ini.

Dia tinggal dengan istri dan anak perempuan usia 2 tahun di apartemen sederhana di Killeen.

Komandan Fort Hood Letnan Jenderal Mark Milley mengatakan Lopez pernah "melapor diri" cedera otak traumatis setelah kembali dari Irak.

Sebelum insiden penembakan, ia sedang menjalani pemeriksaan untuk PTSD (gangguan stres pasca trauma).

"Kami memiliki bukti yang sangat kuat bahwa ia memiliki riwayat medis yang menunjukkan kejiwaannya tidak stabil atau ada masalah psikologis," kata Milley.

Di sisi lain, tetangganya mengatakan tidak ada yang aneh pada Lopez maupun keluarganya.

"Saya tak pernah dengar mereka bertengkar atau hal-hal jelek lainnya. Saya tak melihat tanda-tanda dia menderita sesuatu," kata Noah Georges (33).

Georges adalah tetangga Lopez saat masih bertugas di pangkalan Fort Bliss dan tinggal di El Paso.

Tetangga Lopez di Killeen, Mahogoney Jones (21), mengatakan Lopez sempat pulang makan siang di hari penembakan itu.

"Dia santai, dia menepuk-nepuk anjing saya lalu kembali ke pangkalan," kata Jones.  

Fort Hood adalah pangkalan angkatan darat terbesar di Amerika Serikat.

Peristiwa menembak dengan membabi-buta yang terjadi pada Rabu adalah yang ketiga kalinya terjadi di Killeen atau Fort Hood.

Tahun 2009, Mayor Nidal Hasan menembak mati 13 orang dan melukai 32 lainnya di pangkalan itu.

Tahun 1991, George Hennard, yang pernah dua tahun dinas di angkatan laut AS, menabrakkan kendaraannya ke restoran di Killeen lalu menembak membabi buta hingga menewaskan 23 orang.

Kasus itu menjadi penembakan terhadap warga sipil yang paling parah di Amerika Serikat.

No comments:

Post a Comment