!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, April 14, 2014

.Obama Tawarkan Putin Solusi Damai

.Obama Tawarkan Putin Solusi Damai

Amerika Serikat (AS) meningkatkan upaya membendung Rusia memasuki wilayah timur Ukraina melalui jalur diplomasi yang ditawarkan Presiden Barack Obama kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Gedung Putih juga membenarkan keberadaan direktur badan intelijen AS, CIA, John Brennan, di Kiev, sepanjang akhir pekan lalu. Pada saat bersamaan, kelompok separatis pro-Rusia mengambil alih sejumlah wilayah di Ukraina bagian timur.

Langkah AS muncul menjelang pertemuan yang akan digelar pekan ini antara Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dengan para petinggi Rusia, Ukraina, dan Uni Eropa; Wakil Presiden AS, Joe Biden, pun rencananya akan melawat ke ibukota Ukraina pekan depan..

Pada Selasa, komandan militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jenderal Angkatan Udara AS Philip Breedlove, akan mengeluarkan rekomendasi mengenai dukungan militer Barat bagi Ukraina. Sang jenderal secara tertutup mengadvokasi peningkatan usaha berbagi informasi intelijen strategis dan diharapkan merekomendasikan langkah serupa kepada para pemimpin NATO.

Seorang pejabat pemerintah senior mengatakan Presiden Obama masih membuka solusi diplomatik. Namun, kepada Presiden Putin ia mengatakan bahwa tindakan Rusia tidak sejalan dengan penyelesaian konflik yang sebelumnya telah dibicarakan.  Dalam pembicaraan telepon itu, Presiden Obama juga menyerahkan keputusan kepada Ukraina, bukan Rusia atau AS, atas desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah.

“Sebagai jawaban atas keprihatinan presiden Amerika atas dugaan intervensi Rusia, presiden Rusia mengatakan spekulasi semacam itu berlandaskan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” demikian pernyataan Kremlin. Pernyataan itu juga menyinggung bahwa Putin mendesak Obama untuk “sebisa mungkin menghindari penggunaan kekerasan dan pertumpahan darah.”

Sehari setelah mengancam akan memobilisasi militer untuk melawan kaum separatis, pelaksana tugas presiden Ukraina menawarkan solusi damai, Senin. Ia mengaku tidak menentang referendum untuk menentukan otonomi daerah.

Pada saat yang sama, Moskow terus mencemooh Barat. Para petinggi AS mengungkap pada Senin bahwa pesawat tempur Rusia melintas di dekat kapal perang AS di Laut Hitam selama 90 menit sepanjang akhir pekanWSJ

No comments:

Post a Comment