!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, April 10, 2014

.Parpol Islam Kembali Bangkit?

.Parpol Islam Kembali Bangkit?


 Hasil hitung cepat pemilu legislatif menunjukkan partai politik Islam, setelah bertahun-tahun pamornya menurun, kini memiliki posisi yang lebih baik untuk menentukan kesuksesan suatu koalisi.

Hasil quick count beberapa organisasi independen pada pemilu Rabu kemarin menunjukkan empat parpol Islam meraih hampir 30% suara, naik dari 24% total suara gabungan mereka pada 2009. Banyak lembaga survei sebelumnya memprediksi parpol Islam akan kian jatuh dalam pemilu kali ini. Jumlah suara mereka turun drastis dalam pemilu 2009.

Hasil ini menjadi tantangan tersendiri bagi partai-partai besar di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan dalam pemilu presiden nanti, termasuk bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Tak satupun partai besar mendapat cukup suara untuk menempatkan kandidat dalam pilpres Juli mendatang. Untuk memasang capres, parpol harus mengantongi 25% suara dalam pemilu legislatif atau meraih 20% kursi di DPR. Jika kurang, parpol harus membentuk koalisi untuk memenuhi batasan itu.
.
“Indonesia kini lebih religius,” kata Greg Fealy, profesor politik di Australian National University, Kamis. “Koneksi agama terhadap politik selama ini selalu dipertanyakan.”

Di antara parpol Islam, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang relatif moderat meraih 9% suara, hampir dua kali lipat dari suara mereka pada 2009, berdasarkan quick count. Sementara itu Partai Amanat Nasional (PAN) naik sedikit ke 7,5%.

Bahkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang konservatif hanya turun 1% ke hampir 7% suara. PKS sempat diprediksi jatuh dalam pemilu kali ini lantaran maraknya skandal korupsi dan seks dalam partai itu.

Indonesia sejak dulu dikenal sebagai basis Islam moderat. Meski demikian, reputasi itu terancam dalam beberapa tahun terakhir akibat aksi tidak toleran dalam hidup beragama. Islam konservatif juga disinyalir tumbuh. DPR tengah menggodok rancangan undang-undang yang melarang pasangan yang tidak menikah untuk tinggal bersama. Bulan lalu, Lembaga Sensor Film melarang penayangan film Hollywood “Noah” lantaran menggambarkan seorang nabi secara visual, yang dilarang dalam Islam.

Meski demikian, “terdapat indikasi kuat bahwa hasil pemilu akan berujung pada penguatan suara Islam moderat,” kata Dominic Berger, periset politik di Australian National University. Berger memprediksi PDIP akan beraliansi dengan parpol Islam peraih suara terbanyak, PKB dan PAN, yang mengantungi suara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Gubernur Jakarta, Joko Widodo, masih jadi calon teratas dalam pilpres setelah PDIP unggul dalam pemilihan legislatif, meski dengan perolehan suara lebih rendah dari perkiraan. Hasil hitung cepat menyiratkan DPR masih akan diisi campuran beberapa partai yang tidak cukup kuat untuk menjadi mayoritas. Hal ini berpotensi memperlama upaya reformasi ekonomi dan sejumlah proyek infrastruktur.|WSJ

No comments:

Post a Comment