!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, April 8, 2014

.Pemilih Muda Rindukan Pemerintahan Bersih

.Pemilih Muda Rindukan Pemerintahan Bersih

Bagi beberapa warga Indonesia, kampanye menjelang pemilihan umum (Pemilu) adalah peluang untuk bersenang-senang, mendapat kaus gratis, juga sedikit uang lantaran sudah hadir.

Bagi lainnya, terutama generasi muda pemilih, bukan kaus gratis atau uang yang diharapkan. Mereka haus akan aksi nyata serta visi perubahan kandidat akan masa depan Indonesia.

Nyaris 14 juta pemilih anyar diperkirakan memberikan suara pada Rabu. Jumlahnya sekitar 8% dari 186 juta warga negara Indonesia (WNI) yang berhak memilih. Suara mereka akan menentukan siapa saja yang duduk di atas 560 kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), juga Dewan Perwakilan Daerah, DPR Daerah (DPRD) tingkat Provinsi, dan DPRD Kota/Kabupaten.

Vicky Ardiansyah, pelajar Sekolah Menengah Umum yang baru saja berusia 17 tahun, termasuk kelompok yang menginginkan perubahan. Ia mengaku akan memilih, dengan harapan kualitas politikus Indonesia bakal bertambah baik.


“Saya akan memilih, karena ingin Indonesia menjadi negara yang besar,” papar Vicky dalam kampanye baru-baru ini di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Ia dan seorang teman, Setiawan Harianto namanya, hadir dalam acara kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Mereka berharap dapat bertemu kandidat Presiden dari PDI-P, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang kerap disapa Jokowi.

Setiawan mengaku akan mencoblos PDI-P, karena ia menyukai sosok Jokowi.

“Saya senang kepemimpinan Jokowi, karena ia mendengarkan aspirasi rakyat,” kata Setiawan.

Sayangnya, Jokowi tak muncul di Sukoharjo. Ia memilih untuk mengakhiri kampanye di Papua Barat, provinsi di ujung timur Indonesia..

Baik Vicky maupun Setiawan berharap Pemilu tahun ini dapat melahirkan pemimpin yang mampu memerangi korupsi serta memulihkan ekonomi. Mereka ingin pemimpin baru dapat menuntaskan skandal korupsi, menstabilkan harga pangan, serta membuka lapangan kerja baru.

Vicky sendiri mengharap Indonesia “bebas dari korupsi.” Ia mendambakan pemimpin yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan nasional. “Saya pikir Jokowi bisa mewujudkannya,” kata Vicky.

Ketua Umum PDI-P Megawati Sukarnoputri juga menggantungkan harapan pada Jokowi. Ia memilih memberikan mandat kepada Jokowi untuk maju sebagai kandidat Presiden, ketimbang mencalonkan dirinya sendiri. Pengamat menilai langkah Megawati sebagai manuver guna menggalang dukungan bagi PDI-P, yang kalah dalam Pemilu lima tahun silam.

“Saya mengamati fenomena baru dalam masyarakat. Mereka menginginkan pemimpin yang nyata,” papar Megawati di depan ribuan pendukungnya. “Kini, saya berikan kandidat itu untuk Anda.”WSJ

No comments:

Post a Comment