!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, April 9, 2014

Pengaruh Jokowi Terbukti Tidak Signifikan

Pengaruh Jokowi Terbukti Tidak Signifikan

Seperti telah diprediksi sebelumnya, pengaruh Joko Widodo (Jokowi) dalam perolehan suara PDIP ternyata tidak signifikan.

Direktur Lingkaran Survei Indonesia, Denny JA, mengatakan pencalonan Joko Widodo, sebagai Presiden tidak mampu mendongkrak perolehan suara PDIP.

"Efek Jokowi tidak sebesar yang orang duga. Suara PDIP mustahil 30 persen," kata Denny di Kantor LSI, Jakarta Timur, Rabu (9/4/2014).

Menurut Denny, Jokowi justru memberikan efek buruk bagi PDIP seiring maraknya kampanye negatif yang menghampiri mantan Wali Kota Surakarta itu.

"Negatif campagne itu tidak black campagne. Negatif Campagne itu data apa adanya yang negatif. Isu berjanji lima tahun dan kasus Transjakarta sangat berpengaruh ke Jokowi," ujarnya.

Denny menambahkan, menurunnya efek Jokowi baru pertama kali terjadi. Biasanya, kata Denny, elektabilitas Jokowi selalu naik. "Baru pertama kali suara Jokowi menurun, biasanya naik," ungkap Denny.

Pendapat lebih lugas disampaikan Raden Nuh, pengamat politik yang sejak pilkada DKI Jakarta dulu sudah menyampaikan keyakinannya, Jokowi Effect adalah hanya mitos atau opini media belaka.

"Jokowi dibesarkan oleh rekayasa opini media yang secara khusus dibayar untuk pencitraan Jokowi, bukan berdasarkan kapabilitas Jokowi, sehingga Jokowi Effect yang diagung - agungkan itu sebenarnya tidak ada sama sekali," ujar Raden Rabu (9/4/14).

Raden mengungkapkan prediksinya, PDIP akan mendapatkan suara hanya sekitar 17 persen saja. Dengan peroleh suara PDIP sebesar itu, terbukti Jokowi Effect tidak siginifikan pengaruhnya.

Raden yang kini aktif berkecimpung di permasalahan hukum dan sosial politik itu menjelaskan, jika perolehan suara PDIP hanya sekitar 17 - 18 persen, perolehan itu sebagian besar adalah dari basis suara tradisional atau captive PDIP, yang berasal dari kaum marhaen, soekarnois dan nasionalis.

"Bahkan jika dibandingkan dengan liputan media yang luar biasa terhadap Jokowi dan biaya triliunan untuk kepentingan pencitraan Jokowi, hasil pemilu ini merupakan kegagalan besar Jokowi dan PDIP," tandas Raden.

Sepanjang masa kampanye kemarin, Jokowi dan elit - elit PDIP memang selalu mengumbar keyakinan mereka meraih minimal 30 persen suara dalam pemilu 2014 ini.

No comments:

Post a Comment