!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, April 7, 2014

.Raja-Raja Semen Dunia Akan Merger?

.Raja-Raja Semen Dunia Akan Merger?

Dua perusahaan semen, Lafarge SA asal Perancis dan Holcim Ltd dari Swiss, mengatakan akan segera merampungkan proses merger mereka yang senilai $50 miliar. Merger antar dua perusahaan industri terbesar di Eropa ini mencerminkan melemahnya ekonomi di Eropa dan melambatnya pertumbuhan konstruksi dunia.

Lafarge dan Holcim, dua perusahaan terbesar dalam industri semen dunia, Jumat kemarin mengatakan telah memasuki tahap lanjutan dalam diskusi merger. Keduanya menganggap transaksi ini sebagai “merger dua perusahaan yang sejajar.”

Merger Lafarge dan Holcim dapat dihadapkan pada sejumlah tantangan dari badan pengawas monopoli, belum lagi menaikkan sensitivitas politik di puluhan negara. Namun keduanya tak banyak memiliki opsi lain selain merampungkan merger jika ingin mengurangi hasil produksi yang berlebihan, terutama saat konstruksi tengah melamban di beberapa negara Asia. Selain itu, industri juga tengah dipusingkan dengan meningkatnya sengketa politik di Timur Tengah—salah satu pasar utama—serta lambannya pemulihan ekonomi Eropa dari krisis utang.

Lafarge dan Holcim adalah tulang punggung pembangunan modern. Keduanya menyediakan bahan mentah bagi urbanisasi di banyak negara berkembang, dari gedung pencakar langit di Filipina sampai pusat perbelanjaan dan hunian di Maroko. Berdasarkan volume, tujuh miliar warga Bumi mengonsumsi lebih banyak semen ketimbang komoditas lain, kecuali air.

Lahir di Eropa lebih dari 100 tahun lalu, Lafarge dan Holcim telah berekspansi di luar negeri. Kini, lebih dari setengah pendapatannya berasal dari luar Eropa dan Amerika Utara. Namun sumber keuntungan keduanya terancam, contohnya di India. Banyak proyek konstruksi ditunda jelang pemilu bulan ini.

Lafarge dan Holcim kini berada pada momen strategis, ketika “sesuatu harus dikorbankan,” kata analis dari Cantor Fitzgerald, Ian Osburn.

Dalam pernyataan terpisah dengan beberapa kalimat yang sama, kedua perusahaan melihat “portofolio kedua perusahaan yang begitu saling melengkapi, serta kedekatan budaya antara kedua perusahaan, sehingga kami yakin potensi merger ini masuk akal dan dapat membawa keuntungan signifikan bagi konsumen, pegawai, dan pemegang saham.”

Produsen semen membangun pabrik dekat dengan pasar utama mereka, lantaran biaya manufaktur semen relatif murah. Selain itu, saat didistribusikan, semen biasanya bervolume sangat besar.

Hasilnya, Lafarge dan Holcim sama-sama menjadi pemain terkemuka di banyak negara di dunia. Kapasitas produksi semen gabungan keduanya dapat melebihi 50% di Filipina, Maroko, dan Kanada, demikian perkiraan analis. Di Serbia, pangsa pasar Lafarge dan Holcim akan melebihi 80%.

Pasar semen global umumnya dikuasai empat perusahaan besar: Lafarge, Holcim, Cemex dari Meksiko, dan HeidelbergCement dari Jerman. Pada 2013, Holcim adalah produsen semen terbesar dunia dari segi pendapatan, dengan total penjualan $22 miliar. Lafarge menjadi produsen terbesar kedua dengan total penjualan $20,82 miliar, Heidelberg ketiga dengan sekitar $18 miliar, dan Cemex dengan sekitar $15,2 miliar.WSJ

No comments:

Post a Comment