!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, July 17, 2014

Gencatan senjata tercapai, sukarelawan Indonesia tidak perlu ke Gaza

Gencatan senjata tercapai, sukarelawan Indonesia tidak perlu ke Gaza


Sebuah kesepatakan gencatan senjata menyeluruh telah dicapai untuk mengakhiri perang antara Israel dan kelompok Hamas di Gaza, seperti diungkapkan seorang pejabat Israel kepada BBC.

Gencatan senjata itu akan dimulai Jumat 18 Juli pada pukul 06.00 pagi waktu setempat.

Sebelumnya Klik Hamas dan Israel sepakat untuk menghentikan Klik peperangan selama lima jam pada Kamis 17 Juli untuk memungkinkan warga Gaza mengumpulkan pasokan pangan.

Namun militer Israel mengatakan Klik tiga mortirKlik ditembakkan dari Gaza ke Israel pada masa gencatan senjata tersebut, tetapi belum ada pernyataan dari Hamas terkait tembakan mortir.

Kesepakatan gencatan senjata terbaru ini dicapai menyusul pembicaraan di Mesir, yang berupaya menjadi penengah antara Israel dan kelompok Klik Palestina, Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

Bagaimanapun belum ada keterangan dari Kementerian Luar Negeri Mesir maupun Hamas terkait dengan gencatan senjata menyeluruh ini.

Israel melancarkan operasi militer atas Gaza sembilan hari lalu dan sudah menewaskan 227 orang yang menurut PBB sebagian besar korban adalah warga sipil, sementara satu warga Israel tewas akibat serangan roket dari Gaza.

Namun Israel menuduh Hamas menyembunyikan prasarana militernya di dalam kawasan pemukiman penduduk sipil.

Sejauh ini Israel mengatakan sudah melancarkan 1.960 serangan ke Gaza sejak tanggal 8 Juli sementara militan Hamas menembakkan sekitar 1.380 roket ke wilayah Israel.

Karena kondisi di Gaza yang berbahaya, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengatakan relawan Indonesia yang ingin berjuang ke Gaza sebaiknya mengurungkan niatnya.

"Namun relawan yang ingin membantu kami dalam suatu bidang tertentu seperti dokter, tenaga medis dan juru teknis tentu mereka sangat dibutuhkan," ucap Fariz di Jakarta, Kamis (17/07).

Memasuki hari kesembilan pertempuran di Gaza, Indonesia dan pihak internasional semakin mendesak Israel agar Klik menghentikan serangan.

Namun pemerintah Israel mengatakan agar seruan itu sebaiknya dialamatkan ke kelompok Hamas dan bukan ke Israel.

"Kami ingin Indonesia bergabung dengan Mesir dan meyakinkan Hamas untuk menghentikan serangan ke Israel," kata Duta Besar Israel untuk Singapura Yael Rubinstein.

Sementara itu Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono Rabu (16/07) malam menelepon Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon untuk membahas permasalahan di Gaza, Palestina.

"Palestina merupakan kepentingan utama politik luar negeri kita (Indonesia)," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Kamis di Istana Negara.

Pertempuran antara Israel dan Palestina telah menelan lebih dari 200 jiwa warga Palestina dan seorang warga Israel. BBC

No comments:

Post a Comment