!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Sunday, July 20, 2014

Ini identitas lengkap warga Indonesia yang tewas di MH17


Ini identitas lengkap warga Indonesia yang tewas di MH17

Setelah dilaporkan jatuh pada Kamis 17 Juli 2014, Malaysia Airlines mengeluarkan manifest resmi dari penumpang MH17. 12 identitas lengkap dari warga negara Indonesia (WNI) diumumkan oleh pihak maskapai.

Sebelumnya pihak Malaysia Airlines sudah mengabarkan manifest tersebut kepada pihak keluarga penumpang. Hingga 19 Juli 2014, Malaysia Airlines akhirnya merangkum secara lengkap nama penumpang dan kru lengkap dengan kewarganegaraannya.

193 korban diketahui merupakan warga negara Belanda, dengan satu di antaranya memegang paspor Belanda dan Amerika Serikat (AS). Warga Malaysia berjumlah 43, termasuk 15 awak kabin dan dua orang balita.

Warga Australia yang berjumlah 27 jiwa. Diikuti dengan warga Indonesia yang berjumlah 12 orang termasuk satu orang bayi. Sementara warga Inggris berjumlah 10 orang dengan satu orang memegang paspor Inggris dan Afrika Selatan.

Empat warga Jerman dan empat warga Belgia turut menjadi korban dalam insiden ini. Sementara tiga warga Filipina turut menjadi korban. Disertai masing-masing satu warga Kanada dan Selandia Baru.

Berikut nama warga negara Indonesia yang dirilis dari manifes Malaysia Airlines, yang disitat Okezone dari website resmi Malaysia Airlines Minggu (20/7/2014):

1. Clarice Yelena Huizen - Perempuan (balita)
2. Hadiono Gunawan - Laki-laki
3. Hendry - Laki-laki
4. Gerda Leliana Lahenda - Perempuan
5. Jane M Adi Soetjipto - Perempuan
6. Ketut Wiartini - Perempuan
7. Supartini - Perempuan
8. Vickiline Kurniati Kardia - Perempuan
9. Wayan Sujana - Laki-laki
10.Ninik Yuriani - Perempuan
11.Yuli Hastini - Perempuan
12.Yodricunda Theistiasih - Perempuan

Upaya pencarian dari penumpang pesawat Malaysia Airlines MH17 yang dipimpin oleh Pemerintah Ukraina, hingga saat ini berhasil menemukan 196 jasad di lokasi jatuhnya pesawat.

Ukrainian State Emergency Service (SES) mengatakan, 380 stafnya turut serta melakukan pencarian di lokasi jatuhnya di timur Ukraina. Wilayah pencarian mencapai 34 kilometer per segi.

Namun pada akhirnya proses pencarian dipersulit oleh kelompok separatis pro-Rusia, yang mengganggu kerja dari SES. Sebelumnya Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) meragukan jumlah mayat yang ditemukan atau lokasi mayat itu dibawa.

Pihak OSCE mengaku, ketika melakukan pencarian, mereka melihat beberapa orang tidak dikenal memindahkan sejumlah kantung mayat.

"Sulit mendapatkan informasi dipercaya karena banyak anggota separatis pro-Rusia yang mengendalikan wilayah itu. Tetapi sepertinya tidak akan yang berwenang kuat," ujar pihak OSCE Michael Bociurkuw, seperti dikutip CNN, Minggu (20/7/2014).

"Tiga penyelidik kecelakaan pesawat Ukraina menemani OSCE melakukan tugasnya, tetapi mereka tidak memiliki banyak waktu. Mereka membutuhkan waktu dan kebebasan akses," lanjutnya.

Bociurkiw turut mempertanyakan kehadiran sekelompok pria yang membawa senjata di lokasi jatuhnya pesawat. Mereka tidak bisa mengetahui dari mana asal kelompok itu.

 Perdana Menteri Australia Tony Abbott geram dengan terhadap Rusia, yang dianggap melakukan intervensi terhadap lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17.

Abbott khawatir bahwa Rusia akan mengizinkan pihak-pihak yang tidak berkepentingan memasuki lokasi jatuhnya pesawat Boeing 777-200 itu. Hal ini menjadi kecemasan Abbott karena 27 warga Australia turut menjadi korban tragedi tersebut.

"Rusia mengendalikan wilayah itu, Rusia juga mendukung kelompok separatis dan kemungkinan mereka juga menyokong dengan menyediakan senjata. Rusia tidak bisa cuci tangan terkait masalah ini," ujar Abbott, seperti dikutip Guardian, Minggu (20/7/2014).

"Prioritas saat untuk hari ini dan ke depan, adalah memastikan jasad (dari penumpang MH17) bisa diperlakukan dengan warga dan mencoba melakukan penyelidikan penuh," lanjutnya.

Abbott lagi-lagi menambahkan kekhawatirannya terhadap Rusia. Baginya, Rusia belum menunjukkan niat untuk menjamin tidak akan melakukan intervensi di lokasi kejadian.


Setelah dilaporkan jatuh pada Kamis 17 Juli 2014, Malaysia Airlines mengeluarkan manifest resmi dari penumpang MH17. Sebelumnya pihak Malaysia Airlines sudah mengabarkan manifest tersebut kepada pihak keluarga penumpang.

Daftar penumpang ini termasuk 283 penumpang dan 15 awak pesawat. Manifest juga menunjukkan nama penumpang dari Indonesia yang turut menjadi korban kecelakaan ini.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menjajaki dikeluarkannya resolusi mengenai tragedi yang dialami pesawat Malaysia Airlines MH17. Resolusi ini turut mengatur dibuka akses terhadap lokasi jatuhnya pesawat.

"DK PBB mendesak untuk kelompok bersenjata di lokasi jatuhnya pesawat untuk memberikan akses penyelidikan dan meminta negara yang terkait bekerja sama untuk melakukan penyelidikan internasional," pernyataan DK PBB, seperti dikutip Reuters, Minggu (20/7/2014).

Australia yang 27 warganya tewas dalam kecelakaan tersebut, menyerahkan proposal resolusi tersebut kepada 15 anggota DK PBB pada Sabtu 19 Juli 2014. Draft resolusi ini kemungkinan besar akan diajukan untuk pemungutan suara pada Senin 21 Juli 2014.

Resolusi itu juga menuntut agar mereka yang bertanggungjawab dalam insiden ini dibawa ke pengadilan. Semua negara harus bekerja sama penuh untuk menghasilkan penyelidikan yang bisa dipercaya.

"Proposal ini mengecam dengan keras penembakan Malaysia Airlines MH17 yang menyebabkan tewasnya 298 jiwa," isi dari proposal resolusi itu.

"Seluruh negara dan pihak harus bisa menahan diri untuk melakukan kekerasan terhadap penerbangan sipil," lanjut dari isi proposal.

Dunia internasional menyebutkan pesawat itu diperkirakan jatuh setelah dirudal di wilayah yang dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia di wilayah udara Ukraina. Duta Besar Amerika Serikat (AS) Samantha Power mengatakan, Rusia bisa saja membantu menembakkan rudal maut itu.

Seorang komandan separatis pro-Rusia melontarkan tuduhan aneh mengenai insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. Menurutnya sebagian besar penumpang sudah meninggal beberapa hari sebelum naik ke pesawat.

"Saya mendapatkan informasi dari mereka yang berada di lokasi jatuhnya pesawat, beberapa mayat dari korban sudah tidak segar. Mayat itu sudah tidak lagi memiliki darah dan berbau amis karena membusuk," ujar komandan separatis Igor Girkin, seperti dikutip Associated Press, Minggu (20/7/2014).

Girkin,-yang juga dikenal dengan sebutan Strelkov- mengaku tidak bisa mengkonfirmasi informasi ini. Tetapi ucapannya tentu makin menambah panas emosi mengelilingi jatuhnya pesawat dengan 298 penumpang itu.

"Pihak Ukraina bisa saja melakukan sesuatu," lanjutnya.

Selain itu, Girkin menyebutkan bahwa banyak ditemukan serum darah dan obat-obatan yang berada tidak jauh dari puing-puing pesawat Boeing 777-200 buatan Amerika Serikat (AS) itu.

MH17 terakhir kali lepas landas dari Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda pada Kamis 17 Juli 2014 pada pukul 12.19 siang waktu setempat. Ketika memasuki wilayah udara Ukraina ketika hendak dalam perjalanan menuju Kuala Lumpur.

Dunia internasional menyebutkan pesawat itu diperkirakan jatuh setelah dirudal di wilayah yang dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia di wilayah udara Ukraina. Rudal Buk ditengarai sebagai senjata yang dilesakkan untuk menembak pesawat nahas tersebut. Okezone
















No comments:

Post a Comment