!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Friday, July 18, 2014

Presiden Rusia Vladimmir Putin Salahkan Ukraina atas Jatuhnya Pesawat Malaysia



Presiden Rusia Vladimmir Putin Salahkan Ukraina atas Jatuhnya Pesawat Malaysia


Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan pemerintah Ukraina yang menurutnya tidak mampu menciptakan perdamaian di wilayahnya sendiri.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Ukraina bertanggung jawab atas ditembaknya pesawat penumpang Malaysia Airlines MH17 hingga jatuh di Ukraina bagian timur, menyebabkan tewasnya 280 penumpang dan 15 awak.

"Tragedi ini tidak akan terjadi bila ada perdamaian di tanah ini, jika Ukraina tidak menggencarkan aksi militer di Ukraina bagian tenggara," ujar Putin, menurut pernyataan yang dikeluarkan Kremlin, Jumat (18/7). "Dan tentunya, negara di mana peristiwa ini terjadi harus bertanggung jawab atas tragedi naas ini."

Sebagian besar penumpang di penerbangan MH17 dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur adalah warga negara Belanda. Terdapat juga warga negara Australia, Malaysia, Indonesia, Filipina, Inggris, Jerman, Belgia dan Kanada. Negara asal lebih dari 50 penumpang belum dapat dikonfirmasi.

Beragamnya kebangsaan mereka yang berada di dalam pesawat, menjadikan konflik yang berkecamuk di Ukraina kini berdampak pada negara-negara yang sebelumnya tidak tersentuh konflik regional ini.

Krisis di Ukraina mulai bergulir setelah Presiden Ukraina saat itu yang pro-Rusia, Viktor Yanukovych, dilengserkan dari jabatannya oleh aksi-aksi protes oleh warga yang menginginkan Ukraina berhubungan lebih erat dengan Uni Eropa. Rusia kemudian mencaplok Semenanjung Krimea di Ukraina selatan, dan daerah di bagian timur Ukraina yang pro-Rusia mulai menduduki gedung-gedung pemerintah dan menuntut pemisahan diri dari Ukraina. Moskow menolah tuduhan Barat bahwa pemerintah Rusia mendukung kaum separatis dan dengan itu,  menebar konflik di Ukraina.

12 Korban Tewas Jatuhnya Penerbangan MH17 adalah WNI

Data diperoleh dari pejabat bandara Schipol Amsterdam. Korban terbanyak adalah warga negara Belanda.

Jos Nijhuis, CEO pejabat di bandara Schipol Amsterdam memastikan bahwa 12 di antara 298 penumpang dan awak pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukraina Timur adalah warga negara Indonesia.

Dalam konferensi pers bersama Wakil Presiden Malaysia Airlines di Eropa Kamis siang, disampaikan data selengkapnya kewarganegaraan penumpang pesawat naas itu, yaitu :

154 Belanda

27 Australia

23 Malaysia

12 Indonesia (termasuk seorang bayi)

6 Inggris

4 Jerman

4 Belgia

3 Filipina

1 Kanada



Sementara 11 di antara 15 awak pesawat adalah warga negara Malaysia.

Sebelumnya dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, PM Malaysia Najib Razak mengatakan belum bisa memastikan apakah pesawat Malaysia Airlines MH17 itu ditembak atau tidak. Tetapi ditegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan bersama otorita terkait lainnya dan akan menyeret pelaku kejahatan itu ke muka hukum. Disampaikannya pula bahwa Presiden Amerika Barack Obama telah menelfonnya, menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan di lapangan serta penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat itu. PM Najib Razak mengatakan “hari ini adalah hari tragis di tahun tragis bagi kami”.

Pesawat jenis Boeing 777 yang membawa 280 penumpang dan 15 awak itu sedang melakukan perjalanan dari Amsterdam, Belanda, menuju ke Kuala Lumpur, Malaysia. Pesawat dengan nomor penerbangan MH17 itu meninggalkan Amsterdam jam 12.15 Kamis malam dan diperkirakan tiba di Kuala Lumpur jam 6.10 Jum'at pagi. Menara pengawas di Ukraina mengatakan kehilangan kontak dengan pesawat itu sekitar jam 14.15 GMT di sebuah lokasi yang letaknya sekitar 50 kilometer dari perbatasan Ukraina-Rusia.

Ukraina, Separatis Saling Tuduh soal Jatuhnya Pesawat MH-17

Pesawat penumpang Malaysia Airlines MH-17 yang membawa 295 orang telah jatuh di Ukraina timur, Kamis (17/7), dilaporkan 12 orang di antaranya adalah Warga Negara Indonesia.

Jos Nijhuis, pejabat di bandara Schipol Amsterdam memastikan bahwa 12 di antara 295 penumpang dan awak pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukraina Timur adalah warga negara Indonesia (termasuk seorang bayi).

Daftar selengkapnya penumpang pesawat Malaysia Airlines MH-17 adalah sebagai berikut, 154 orang warga Belanda, 27 Australia, 23 Malaysia, 12 warga Indonesia (termasuk seorang bayi), 6 Inggris, 4 Jerman, 4 Belgia, 3 Filipina, dan seorang warga Kanada. Sementara 11 di antara 15 awak pesawat MH-17 adalah warga negara Malaysia.

Pesawat penumpang jenis Boeing-777 milik Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH-17 yang nahas itu jatuh hari Kamis (17/7) di kawasan yang menjadi medan pertempuran antara separatis pro Rusia dan pasukan pemerintah Ukraina. Kedua pihak sama-sama membantah punya sangkut-paut dengan peristiwa itu.

Video amatir yang ditayangkan televisi Rusia menunjukkan kepulan besar asap menjulang ke udara dan reruntuhan di tanah. Gambar-gambar yang diunggah pada website berita  Rusia memperlihatkan reruntuhan yang terbakar dan mayat di satu lapangan, dan yang tampaknya sekeping sayap pesawat dengan logo Malaysia Airlines.

Keluarga para penumpang pesawat Malaysia Airlines MH-17 menangis menunggu kabar dari pihak berwenang (17/7).
Keluarga para penumpang pesawat Malaysia Airlines MH-17 menangis menunggu kabar dari pihak berwenang (17/7).
Malaysia Airlines membenarkan pihaknya telah kehilangan kontak dengan penerbangan MH-17 di atas Ukraina. Pesawat itu dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.

Laporan awal menunjukkan pesawat sedang terbang pada ketinggian sekitar 10 ribu meter sebelum jatuh, menunjukkan diperlukan misil canggih darat-ke-udara untuk menembaknya jatuh, atau misil yang ditembakkan dari pesawat militer.

Seorang penasihat pemerintah Ukraina memposting di Facebook pesawat itu kena tembak misil yang disebut BUK yaitu sistem senjata era Soviet. Tidak diketahui apakah Rusia memberi sistem senjata semacam itu kepada separatis. Namun kantor berita Associated Press mengatakan, wartawannya ada melihat sistem senjata itu atau sejenisnya di kawasan tersebut Kamis pagi.

Selain itu, separatis mengaku menembak jatuh dua pesawat jet militer Ukraina hari Rabu (16/7), sementara pemerintah Ukraina menuduh pesawat militer Rusia menembak jatuh satu pesawat jet tempurnya juga hari Rabu. Ukraina juga mengatakan, satu pesawat militernya ditembak jatuh hari Senin dengan misil yang ditembakkan dari wilayah Rusia.

Mantan penerbangan Angkatan Udara Inggris, David Learmount dan kini konsultan Reed Buiness Information mengatakan, pihak yang berperang biasanya tidak khawatir dengan pesawat sipil di wilayah mereka.

"Tidak banyak sikap hati-hati  yang dilakukan di zona perang. Yang harus berhati-hati justru perusahaan penerbangan. Pesawatnya tidak terbang di sana. Namun, Ukraina timur tidak dianggap zona perang saat ini," kata Learmount.

Beberapa jam sesudah insiden itu, perusahaan penerbangan mulai mengatakan akan menghindari wilayah udara Ukraina. Menurut Learmount, pilot pesawat sipil tidak akan mendapat peringatan pesawatnya sedang terancam. Misalnya pada tahun 2001  Ukraina tidak sengaja menembak jatuh pesawat  penumpang Russia dalam latihan militer. Misil yang dipakai ditujukan terhadap satu sasaran di udara tetapi membelok menghantam pesawat tersebut karena lebih besar.

Paling tidak ada tiga lagi insiden  penembakan jatuh pesawat komersial, yaitu Soviet menembak jatuh pesawat penumpang Korea Selatan pada tahun 1978 dan 1983 karena nyasar ke wilayah udara Soviet. Dan kapal Angkatan Laut Amerika keliru menembak jatuh pesawat jet penumpang Iran pada tahun 1988.

Insiden penembakan jatuh pesawat Malaysia  Airlines hari Kamis terjadi empat bulan sesudah maskapai penerbangan itu kehilangan satu pesawat penumpangnya tidak lama setelah meninggalkasn Kuala Lumpur. Pesawat ini diduga jatuh di Samudera Hindia meskipun bangkainya masih belum ditemukan.

Menlu Marty Natalegawa Perintahkan Dubes RI Periksa Daftar Penumpang MH17

Belum diketahui sejauh ini apakah ada warga negara Indonesia dalam penerbangan MH17 Malaysia Airlines dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Michael Tene mengatakan Menteri Luar Negeri Indonesia Marti Natalegawa telah memerintahkan Dubes RI di Den Haag dan Kuala Lumpur untuk memeriksa daftar penumpang pesawat Malaysia Airlines MH17 dan memastikan ada-tidaknya warga Indonesia yang menjadi korban.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak melalui Twitter mengatakan merasa sangat terkejut dengan berita kecelakaan ini dan memerintahkan penyelidikan segera. Namun Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussein mengatakan belum mendapat kabar soal apakah pesawat itu ditembak misil atau kecelakaan murni. Kedua pejabat tersebut kini sedang mengadakan rapat darurat di Kuala Lumpur.

Pesawat jenis Boeing 777 yang membawa 280 penumpang dan 15 awak itu sedang melakukan perjalanan dari Amsterdam, Belanda, menuju ke Kuala Lumpur, Malaysia. Pesawat dengan nomor penerbangan MH17 itu meninggalkan Amsterdam jam 12.15 Kamis malam dan diperkirakan tiba di Kuala Lumpur jam 6.10 Jum'at pagi. Belum diketahui kewarganegaraan para penumpang dan awak pesawat.

Kantor berita Rusia Interfax mengutip sumber di penerbangan mengatakan pesawat naas itu jatuh 50 kilometer dari perbatasan Ukraina-Rusia di mana sedang terjadi pertempuran antara pasukan pemerintah Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia.

Kantor berita Associated Press melaporkan Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Barack Obama membahas kecelakaan ini melalui telepon. Sebelumnya Gedung Putih mengatakan Presiden Obama telah memerintahkan pejabat-pejabat senior pemerintahannya untuk tetap melakukan kontak dengan pejabat-pejabat Ukraina terkait hal ini.

Asap tebal dilaporkan membubung tinggi di sebuah desa di Ukraina Timur dan beberapa gambar reruntuhan pesawat mulai dipasang beberapa orang di Twitter. Namun belum ada yang bisa memastikan nasib 280 penumpang dan 15 awak pesawat.

Sebelumnya penasehat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashenko melalui Facebook, yang kemudian dikutip sejumlah kantor berita mengatakan bahwa pesawat itu sedang terbang di ketinggian 10.000 meter ketika ditembak jatuh misil darat ke udara jenis Buk. Jangkauan misil jenis ini diketahui bisa mencapai ketinggian 22.000 meter. Tetapi belum ada yang bisa memastikan hal tersebut.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko dan pemimpin kelompok separatis pro-Rusia Andrei Purgin sama-sama menyangkal telah menembak jatuh pesawat itu.

Lokasi jatuhnya pesawat di Ukraina timur, merupakan tempat pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia. Sebuah serangan udara di daerah tersebut awal pekan ini menewaskan 11 orang. Belum jelas siapa yang melakukan serangan itu; pemberontak menyalahkan angkatan udara Ukraina.

Sewaktu kecelakaan pesawat itu dilaporkan, separatis pro-Rusia mengklaim menembak jatuh pesawat angkut militer An-26 Ukraina di kota Torez, sekitar 10 km dari kota Snizhne. Hari Senin, pesawat militer An-26 Ukraina ditembak jatuh di wilayah Luhansk, Ukraina timur.

Separatis Ukraina: Kyiv Bertanggung Jawab atas Jatuhnya Penerbangan MH17

Di stasiun televisi pemerintah Rusia, pemimpin separatis Ukraina menyatakan pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh pasukan militer Ukraina.

Pemimpin separatis Ukraina Aleksander Borodai menyalahkan pasukan pemerintah Ukraina atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH17.

Pesawat Boeing 777 yang bertolak dari Amsterdam dengan tujuan Kuala Lumpur tersebut disebut jatuh ditembak. "Ternyata, itu adalah pesawat penumpang yang ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Ukraina," ujar Borodai di Rossiya, stasiun TV 24 jam milik pemerintah Rusia.

Sementara, Kyiv telah menolak dugaan militer Ukraina bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Malaysia tersebut.

Pejabat kementerian dalam negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, mengatakan pesawat itu ditembak sebuah rudal darat-ke-udara.

Kantor berita Rusia Interfax mengutip "sebuah sumber dari kalangan penerbangan" mengatakan pesawat itu jatuh di dekat kota Snizhne di Ukraina timur, yang terletak di dekat perbatasan Rusia dan menjadi tempat pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia.

Sebuah serangan udara di daerah tersebut awal pekan ini menewaskan 11 orang. Belum jelas siapa yang melakukan serangan itu; pemberontak menyalahkan angkatan udara Ukraina.

Sewaktu kecelakaan pesawat itu dilaporkan hari Kamis, separatis pro-Rusia mengklaim menembak jatuh pesawat angkut militer An-26 Ukraina di kota Torez, sekitar 10 km dari kota Snizhne. Hari Senin, pesawat militer An-26 Ukraina ditembak jatuh di wilayah Luhansk, Ukraina timur.

Separatis pro-Rusia mengaku bertanggung jawab atas penembakan rudal ke pesawat Sukhoi-25 Ukraina di Ukraina timur hari Rabu. Pilot pesawat itu berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat. Juga hari Rabu, militer Ukraina mengatakan pesawat jet tempur Rusia menembak jatuh pesawat Sukhoi-25 Ukraina yang terbang di atas Ukraina timur, tetapi pilotnya berhasil menyelamatkan diri.

Bekas penerbang Angkatan Udara Inggris, David Learmount dan kini konsultan Reed Buiness Information mengatakan, pihak yang berperang biasanya tidak khawatir dengan pesawat sipil di wilayah mereka.

"Tidak banyak sikap hati-hati  yang dilakukan di zona perang. Yang harus berhati-hati justru perusahaan penerbangan. Pesawatnya tidak terbang di sana. Namun, Ukraina timur tidak dianggap zona perang saat ini," ujar Learmont.

Beberapa jam sesudah insiden, perusahaan penerbangan mulai mengatakan akan menghindari wilayah udara Ukraina. Menurut Learmount, pilot pesawat sipil tidak akan mendapat peringatan pesawatnya sedang terancam. Misalnya pada tahun 2001  Ukraina tidak sengaja menembak jatuh pesawat  penumpang Russia dalam latihan militer. Misil yang dipakai ditujukan terhadap satu sasaran di udara tetapi membelok menghantam pesawat tersebut karena lebih besar.

Paling tidak ada tiga lagi insiden penembakan jatuh pesawat komersial: Soviet menembak jatuh pesawat penumpang Korea Selatan tahun 1978 dan 1983 karena menyasar ke wilayah udara Soviet. Dan kapal Angkatan Laut Amerika keliru menembak jatuh pesawat jet penumpang Iran tahun 1988.

Insiden penembakan jatuh pesawat Malaysia  Airlines hari Kamis terjadi empat bulan sesudah maskapai penerbangan itu kehilangan satu pesawat penumpangnya tidak lama setelah meninggalkan Kuala Lumpur. Pesawat ini diduga jatuh di Samudera Hindia meskipun bangkainya masih belum ditemukan.


Pesawat Malaysia Jatuh di Ukraina Bagian Timur

Seorang pejabat Ukraina mengatakan pesawat penumpang Malaysia yang membawa 295 orang ditembak jatuh hari Kamis (17/7) di Ukraina bagian timur.

Anton Gerashenko, penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, mengatakan pada Facebooknya bahwa pesawat sedang berada pada ketinggian 10.000 meter ketika terkena rudal yang ditembakkan dari Buk, yang bisa menembak sampai ke ketinggian 22.000 meter.  Peluncur rudal serupa pernah terlihat oleh wartawan Associated Press dekat kota Snizhne, Ukraina bagian timur dini hari Kamis (17/7).

Nasib penumpang pesawat tersebut belum diketahui.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan pasukan bersenjata negaranya tidak menembak target apapun yang ada di udara.

Kami tidak menangkal kenyataan bahwa pesawat ini ditembak jatuh, dan kami menekankan bahwa pasukan bersenjata Ukraina tidak melakukan tindakan apapun terhadap target di udara,” ujarnya. “Kami yakin yang bersalah atas tragedi ini harus bertanggungjawab.”

Malaysia Airlines mengatakan di Twitter bahwa mereka “telah kehilangan kontak dengan MH17 dari Amsterdam. Posisi terakhir yang diketahui adalah di atas wilayah udara Ukraina. Kami akan segera informasi berikan detil.” Pesawat tersebut menuju ke Kuala Lumpur.

Ini kedua kalinya pesawat Malaysia Airlines hilang kurang dari enam bulan. Malaysia Airlines penerbangan 370 menghilang pada bulan Maret tahun ini ketika menuju Beijing dari Kuala Lumpur. Pesawat tersebut tidak bisa ditemukan, tapi pencarian terkonsentrasi di Samudera India bagian barat Australia.

Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Huseein mengatakan lewat Twitter tidak ada konfirmasi bahwa pesawat tersebut ditembak pada hari Kamis. Ia mengatakan telah memberikan instruksi pada militer negaranya untuk memeriksa dan mendapat konfirmasi.

Pemerintah wilayah Donetsk mengatakan pesawat tersebut jatuh dekat desa bernama Grabovo, yang dikatakan sedang berada di bawah kendali separatis pro-Rusia. Daerah tempat pesawat tersebut jatuh sedang berada dalam pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan separatis pemberontak pro-Rusia beberapa hari terakhir.

Peluncur rudal serupa dengan sistem rudal Buk terlihat oleh wartawan Associated Press dekat kota Snizhne, Ukraina bagian timur yang dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia, dini hari Kamis (17/7).

Pada hari Rabu malam jet tempur Ukraina tertembak jatuh oleh rudal air-to-air dari pesawat Rusia, menurut pihak berwenang Ukraina pada hari Kamis, menambahkan apa yang dikatakan Kyiv sebagai bukti-bukti bahwa Moskow mendukung secara langsung para separatis pemberontak di Ukraina Timur. Juru bicara Dewan Keamanan Andrei Lysenko mengatakan pilot jet Sukhoi-25 yang tertembak oleh rudal air-to-air dipaksa meninggalkan pesawatnya setelah tertembak jatuh.

Sementara itu, para pemberontak pro-Rusia, mengklaim tanggungjawab atas serangan hari Rabu atas dua jet Sukhoi-25 milik Ukraina. Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan jet kedua ditembak oleh rudal surface-to-air, namun menambahkan pilotnya tidak cedera dan berhasil mendaratkan pesawatnya dengan aman.

Moskow menyangkal tuduhan Barat bahwa mereka mendukung separatis atau menyebabkan kekacauan di negara tetangganya tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia tidak bisa dihubungi untuk komentarnya hari Kamis tentang jet Ukraina dan Kementerian Luar Negeri Rusia tidak membalas permintaan yang berkali-kali diajukan untuk komentarnya.

Awal minggu ini, Ukraina mengatakan pesawat transportasi militer ditembak jatuh hari Senin oleh rudal yang ditembakkan dari teritori Rusia.

Pesawat Malaysia Airlines adalah Boeing 777-200ER, yang dikirimkan ke Malaysia Airlines pada 30 Juli 1997, menurut Flightglobal's Ascend Online Fleets, yang menjual dan melacak informasi tentang pesawat. Pesawat tersebut telah terbang lebih dari 43.000 jam dan telah melakukan 6.950 takeoff dan landing.

Apabila benar ditembak jatuh, pesawat ini akan menjadi pesawat komersial keempat yang mengalami nasib serupa. Ketiga pesawat sebelumnya adalah:

20 April 1978: Korean Airlines Penerbangan 902, yang melenceng dari jalur yang direncanakan dalam penerbangan dari Paris menuju Seoul dan terbang di atas Uni Soviet. Setelah ditembak oleh pesawat pencegat, kru berhasil melakukan pendaratan darurat di atas permukaan danau yang beku. Dua dari 97 penumpang tewas oleh penembakan tersebut.

1 September 1983: Korean Air Lines Penerbangan 007 ditembak jatuh oleh setidaknya satu rudal air-to-air milik Soviet setelah menyasar di wilayah udara Soviet. Seluruh 240 penumpang darn 29 kru tewas.

3 Juli 1988: Iran Air Penerbangan 655 tertembak jatuh oleh rudal surface-to-air dari kapal laut AS U.S.S. Vincennes. Seluruh kru berjumlah 16 dan 274 penumpang tewas.VOA

No comments:

Post a Comment