Memompa minyak mentah |
Petronas Keruk Minyak RI Lebih Banyak di 2015
Liputan 6
Anjloknya harga minyak di pasar Internasional tidak
membuat perusahaan minyak dan gas (migas) asal Malaysia Petroliam Nasional Bhd
(Petronas) untuk mengencangkan ikat pinggang.
BUMN migas Malaysia ini tidak berniat untuk memangkas
belanja modal pada tahun depan. Bahkan, Petronas berniat untuk menggenjot
produksi dari blok migas yang dikelolanya di Indonesia.
Country Chairman Petronas Carigali Indonesia Hazli Sham
Kassim mengatakan, perseroan membidik produksi migas dari Indonesia sebesar 35
ribu barel setara minyak per hari (boepd) pada tahun depan, atau naik dari
tahun ini 31 ribu boepd.
"Pertumbuhan ini akan disumbangkan oleh sumur-sumur
baru yang berasal dari Blok Ketapang. Kami telah mengebor sumur lebih banyak
dari rencana yaitu sekitar tiga
sumur," kata Hazli seperti dilansir dari Star Online, Sabtu (13/12/2014).
Petronas mulai masuk di bisnis hulu migas Indonesia sejak
2000. Saat ini Petronas memiliki hak partisipasi (participating interest) di
sembilan blok di Tanah Air meliputi tiga blok produksi, empat blok dalam tahap
eksplorasi dan dua blok pada tahap pengembangan.
Dalam pengembangan blok-blok tersebut, Petronas bekerja
sama antara lain dengan Pertamina, Exxon Mobil dan Petro China.
Turunnya harga minyak diperkirakan Hazli akan menekan
keuntungan yang dikantongi perseroan. Namun sisi positifnya yaitu, turunnya
biaya peralatan pengeboran migas.
Di samping operasi hulu, Petronas juga terlibat dalam
bisnis hilir di Indonesia dalam pemasaran dan perdagangan bahan bakar industri
dan produk pelumas.
Saat ini, anak perusahaan PT PLI Indonesia, yang berfokus
pada produk pelumas, ditargetkan masuk dalam lima pemain utama di Indonesia
pada 2020.
"Petronas Chemicals Grup Bhd juga memiliki kantor
perwakilan di Indonesia untuk mempromosikan produk-produk petrokimia
kami," kata Hazli.
No comments:
Post a Comment