!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, April 7, 2014

Narendra Modi dan Generasi Pemimpin India

Narendra Modi dan Generasi Pemimpin India


Ravindra, mandor pabrik tekstil berusia 23 tahun, adalah bagian dari generasi muda India yang suaranya signifikan jelang pemilihan umum Senin ini.

Seperti anak-anak muda lain dalam kelompok demografinya, Ravindra lahir saat India mulai membebaskan ekonominya dari ideologi sosialis pada 1991. Generasi ini tidak lagi miskin, namun belum sepenuhnya dikategorikan sebagai kelas menengah. Mereka memiliki harapan yang lebih tinggi ketimbang orang tuanya dan menginginkan pemimpin yang dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

“Saya ingin maju dalam hidup,” kata Ravindra. Ia berpenghasilan $3.000 per tahun, 15 kali lebih besar dari penghasilan ayahnya yang seorang pengemudi becak motor. Ravindra berencana suatu hari nanti memiliki bisnis ekspor sendiri serta sebuah rumah dan mobil.

Profesional muda India turut membantu ketenaran Narendra Modi, calon perdana menteri dari partai nasionalis Hindu, Bharatiya Janata Party (BJP). Sejumlah jajak pendapat menunjukkan Modi adalah calon paling kuat dalam pemilu kali ini, mengalahkan pesaingnya Rahul Gandhi yang didukung partai sayap kiri, Kongres Nasional India.

“Modi bicara soal sukses, pekerjaan, ambisi,” kata Ravindra. “Itu yang saya mau dalam diri seorang pemimpin.”

Pertumbuhan yang melamban dan meningkatnya harga-harga di India dalam beberapa tahun terakhir mempersulit banyak warga perkotaan untuk meningkatkan taraf hidup. Hal ini juga turut mengurangi dukungan bagi Partai Kongres, yang telah berkuasa di India dalam 10 tahun terakhir.

Pemuda India yang tak lagi bertani dan memilih masuk ekonomi modern menyumbang proporsi besar dari 100 juta pemilih pertama di India. Untuk pertama kalinya, kelompok ini memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilu yang berlangsung selama lima minggu tersebut.

Generasi Ravindra ini disebut sebagai generasi pemimpi – mereka yang telah keluar dari kemiskinan namun belum sanggup menjadi kelas menengah yang memiliki mobil dan kartu kredit. Mereka “adalah demografi inti dalam pemilu tahun ini,” kata Shiv Visvanathan, sosiologis di Sekolah Pemerintahan dan Kebijakan Publik Jindal.

Partai Kongres sebenarnya memainkan peran penting dalam mengangkat warganya dari jurang kemiskinan. Mereka merombak pasar 20 tahun lalu dan belakangan ini memulai program kesejahteraan dan pengurangan kemiskinan. Kongres juga menciptakan generasi pemimpi yang ambisius, yang kini justru mengancam prospek partai dalam pemilu.

“Masalah utama Kongres adalah mereka mendorong kebangkitan [generasi pemimpi] lalu menghempaskannya,” kata Visvanathan.

Gandhi, ujung tombak kampanye Kongres, berjanji untuk mengangkat banyak warganya ke kelompok kelas menengah dengan perawatan kesehatan yang lebih baik dan memperlebar akses pendidikan.  Namun pemuda India sudah dibuat skeptis lantaran partai gagal mempercepat pertumbuhan dan mengurangi korupsi dalam pemerintahan.

Survei terbaru Pew Research Center menunjukkan 66% warga India berusia 18-29 tahun mendukung BJP—lebih banyak ketimbang kelompok demografi lainnya. Keseluruhan, 70% warga India mengaku tidak puas dengan arah kepemimpinan India dan 63% responden menganggap BJP sebaiknya memimpin pemerintahan baru India.

No comments:

Post a Comment