!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, April 3, 2014

.Penembakan Massal di Fort Hood, AS 4 Tewas

.Penembakan Massal di Fort Hood, AS 4 Tewas


 Penembakan massal berlangsung di Fort Hood, pangkalan Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) di negara bagian Texas, Rabu waktu setempat. Empat orang tewas—termasuk tersangka—dan sedikitnya 12 orang terluka, menurut aparat.

Insiden ini menjadi ketiga kalinya penembakan terjadi di markas militer AS dalam tujuh bulan terakhir. Pada 2009, penembakan massal juga pernah terjadi di Fort Hood dan menewaskan 13 orang serta melukai lebih dari 30 lainnya.

Dalam rilisan pers, Fort Hood mengatakan Direktorat Layanan Darurat menerima laporan awal bahwa tersangka penembakan tewas dalam serangan. Namun laporan ini masih dikonfirmasi kebenarannya. Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan tingkat cedera korban belum diketahui..

Menurut sumber yang terlibat dalam investigasi, aparat telah mengidentifikasi tersangka sebagai Ivan Lopez, tentara aktif yang bekerja sebagai pengendara truk. Penembakan terjadi di area penyimpanan dan perbaikan kendaraan di Fort Hood, kata aparat.

Aparat mengatakan investigasi dan pengumpulan barang bukti masih berlangsung, sehingga motif pelaku belum jelas.

Insiden penembakan massal juga pernah terjadi tahun 2009 di Fort Hood, pangkalan di kota Killeen, Texas. Kala itu, pelakunya adalah Mayor Angkatan Darat AS Nidal Hasan. Ia adalah warga Muslim kelahiran AS yang bekerja di markas itu sebagai psikiater.

Menurut testimoninya, di hari serangan, Hasan berjalan ke sebuah gedung yang ramai di Fort Hood dengan 420 ronde amunisi di kantongnya. Ia memakai serbet kertas untuk meredam suara peluru.

Hasan lalu berteriak “Allahu Akbar” dan menembaki tentara secara sistematis. Ia berulang kali melukai tentara saat mereka mencoba kabur.

Hasan telah mendapat vonis hukuman mati oleh pengadilan militer AS Agustus lalu. Hukuman mati di AS dapat memakan waktu bertahun-tahun sebelum dieksekusi.

September lalu, penembakan massal di Washington Navy Yard di ibukota AS dilakukan oleh seorang kontraktor militer yang mengalami gangguan mental. Insiden ini menewaskan 12 orang. Pada Maret, seorang warga sipil menjalankan truknya ke sebuah markas Angkatan Laut di Virginia. Ia menerobos satu kapal perusak, merebut senjata seorang penjaga keamanan, dan membunuh satu pelaut sebelum ia mati ditembak aparat.

Presiden AS Barack Obama dalam sebuah pernyataan mengatakan, “Kami sedih bahwa kejadian semacam ini dapat terulang lagi.” Ia tengah berada di Chicago untuk menghadiri acara penggalangan dana Partai Demokrat.

“Setiap peristiwa penembakan sangat meresahkan. Tentunya hal ini membuka kembali kesedihan akibat insiden di Fort Hood lima tahun lalu,” kata Obama. “Kita mengenal keluarga korban. Kita tahu jasa besar dan pengorbanan mereka bagi negara.”WSJ

No comments:

Post a Comment