!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, April 7, 2014

Wall Street jatuh karena saham teknologi terus merosot, Harga minyak jatuh karena terminal ekspor Libya akan dibuka kembali,Dolar melemah karena prospek panjang kebijakan uang longgar AS, Harga emas jatuh di bawah 1.300 dolar AS

.
Wall Street jatuh karena saham teknologi terus merosot, Harga minyak jatuh karena terminal ekspor Libya akan dibuka kembali,Dolar melemah karena prospek panjang kebijakan uang longgar AS, Harga emas jatuh di bawah 1.300 dolar AS

Wall Street berakhir turun untuk hari ketiga berturut-turut pada Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor khawatir tentang apakah saham teknologi yang terbang tinggi telah "overvalued" dan musim laporan keuangan diantisipasi secara hati-hati.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 166,84 poin (1,02 persen) menjadi berakhir di 16.245,87, lapor AFP.

Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 20,05 poin (1,08 persen) menjadi ditutup pada 1.845,04, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 47,97 (1,16 persen) menjadi 4.079,75.

Kerugian mengikuti kelemahan sejak pertengahan pekan lalu. Saham teknologi dan biotek telah di antara ekuitas paling lemah, meskipun beberapa ekuitas membukukan keuntungan pada Senin.

"Sebagian besar penjualan ini telah terkonsentrasi pada saham-saham yang menawan dan saya kira investor mempertanyakan nilai mereka," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar Rockwell Global Capital.

Cardillo juga mengaitkan kerugian terhadap "sedikit kecemasan sebelum musim laporan laba".

Musim laporan keuangan secara tidak resmi dimulai pada Selasa waktu setempat dengan Alcoa setelah pasar tutup dan dengan laporan pada Jumat (11/4) dari raksasa perbankan JPMorgan Chase dan Wells Fargo.

Saham teknologi yang melemah termasuk LinkedIn turun 3,7 persen, Yahoo turun 3,5 persen) dan Tesla Motors merosot 2,2 persen. Apple kehilangan 1,6 persen dan Google menyusut 0,9 persen.

Tetapi beberapa saham teknologi dan biotek lainnya bangkit kembali dengan Biogen naik 2,1 persen, Facebook naik 0,4 persen dan Netflix naik 0,2 persen.

Saham keuangan umumnya melemah, termasuk Bank of America turun 2,0 persen, Wells Fargo merosot 1,8 persen serta anggota Dow, Goldman Sachs turun 2,9 persen dan American Express turun 2,9 persen.

Sejumlah perusahaan di Dow mencatat kenaikan, termasuk perusahaan teknologi IBM bertambah 1,4 persen, Intel naik 1,2 persen dan Cisco menguat 0,6 persen.

Cardillo mengatakan beberapa investor mungkin memindahkan dana-dana dari saham-saham "menawan" ke saham-saham lebih "defensif". IBM, Intel dan Cisco semua membayar dividen.

Mallinckrodt yang berbasis di Irlandia mengumumkan akan membeli saingannya di AS, Questcor Pharmaceuticals, sekitar 5,6 miliar dolar AS dalam kesepakatan tunai dan saham yang diharapkan memperluas dukungan perusahaan di bidang obat-obatan khusus. Questcor melonjak 18,7 persen dan Mallinckrodt turun 2,5 persen.

Anggota Dow, Pfizer, merosot 3,0 persen meskipun selama akhir pekan melaporkan bahwa pengobatan palbociclib-nya menghasilkan tingkat survival "berkepanjangan secara signifikan" untuk pasien dengan kanker payudara lanjut. Namun, Morgan Stanley mengatakan waktu untuk mendapat persetujuan dari regulator masih belum jelas.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,70 persen dari 2,73 persen pada Jumat (4/4), sementara pada obligasi 30-tahun merosot ke 3,56 persen dari 3,59 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Harga minyak dunia jatuh pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah pemberontak sepakat untuk membuka kembali dua dari empat terminal ekspor minyak yang diblokade di Libya timur, menunjukkan pasokan negara itu kemungkinan akan kembali ke pasar.

Di New York Mercantile Exchange, kontrak berjangka minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei ditutup di 100,44 dolar AS per barel, turun 70 sen dari penutupan Jumat (4/4), lapor AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei turun 90 sen menjadi menetap di 105,82 dolar AS per barel di perdagangan London.

"Berita dari Libya (yang) membebani harga," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

"Pada akhir pekan, pemerintah di sana sepakat dengan para pemberontak bahwa empat terminal minyak di bagian timur negara itu yang telah diduduki oleh pemberontak selama delapan bulan sekarang akan dibuka secara bertahap."

"Dua terminal yang lebih kecil dengan kapasitas ekspor gabungan 200.000 barel per hari akan segera dibuka kembali. Dua pelabuhan yang lebih besar dengan kapasitas 500.000 barel per hari dibuka menyusul paling lambat dalam empat minggu setelah pembicaraan lebih lanjut."

Pengumuman kesepakatan pada Minggu (6/4) untuk membuka kembali terminal Zueitina dan Al-Hariga, dibuat di Zueitina di hadapan anggota pemerintah dan kepala pemberontak Ibrahim Jodhran.

Kedua belah pihak telah menetapkan target dua sampai empat minggu untuk pembukaan kembali dua terminal lain di bawah blokade di Ras Lanuf dan Al-Sidra. Rincian kesepakatan itu dirahasiakan.

Tripoli mengatakan blokade terminal ekspor sejak Juli telah merugikan Libya lebih dari 14 miliar dolar AS dalam pendapatan minyak, memotong ekspor minyak negara itu dari 1,5 juta barel per hari menjadi 250.000 barel per hari.

Tan Chee Tat, analis investasi pada Phillip Futures di Singapura, mengatakan harga Brent menghadapi tekanan ke bawah karena pencabutan blokade di Libya menempatkan lebih banyak pasokan ke pasar minyak.

"Ada lebih banyak indikasi bahwa negosiasi cenderung mencapai terobosan, sehingga memangkas harga lebih lanjut," kata Tan kepada AFP.

Harga WTI lebih rendah pada Senin karena investor membukukan keuntungan dari kenaikan minggu lalu dalam menanggapi laporan pekerjaan yang positif pada Jumat di Amerika Serikat, negara konsumen minyak terbesar dunia.

"WTI naik cukup banyak selama akhir pekan, cepat rebound kembali ke atas 100 dolar AS, meskipun pada tingkat 101 dolar AS, itu telah menyebabkan beberapa aksi ambil untung yang mengakibatkan kerugian saat ini," kata Tan.

 Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena para analis melihat sedikit prospek untuk pengetatan kebijakan moneter AS dalam waktu dekat.

Sekitar pukul 21.00 GMT (Selasa pukul 04.00 WIB), euro naik menjadi 1,3740 dolar dari 1,3701 dolar pada Jumat (4/4), lapor AFP.

Dolar merosot menjadi 103,09 yen dari 103,25 yen mata uang Jepang.

Euro menguat menjadi 141,65 yen dari 141,49 yen.

Dolar juga melemah terhadap pound Inggris dan franc Swiss.

Para analis mengatakan, laporan pekerjaan AS untuk Maret pada Jumat lalu membuat greenback rentan terhadap gerakan lebih rendah pada Senin, terutama karena hari yang sepi untuk berita ekonomi AS.

Laporan tenaga kerja Maret menunjukkan AS menambahkan 192.000 pekerjaan, mendekati harapan tetapi tidak cukup baik untuk mendorong Federal Reserve AS mempercepat -- jadwal waktu untuk menaikkan suku bunga acuannya.

Laporan Jumat adalah "kuat tapi tidak spektakuler," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions.

"Sampai katalis baru tiba, mencari rentang perdagangan yang lebih umum untuk dolar dan mata uang utama," kata Manimbo.

Kathy Lien, direktur pelaksana di BK Asset Management, mengatakan rilis risalah pertemuan Federal Reserve AS Maret pada Rabu (9/4) satu-satunya peristiwa berita utama minggu ini untuk dolar dan tidak mungkin mengubah pandangan secara signifikan.

"Sementara tidak ada data utama AS dijadwalkan akan dirilis minggu ini, penurunan dalam imbal hasil surat utang negara AS dan kemerosotan ekuitas AS menghalangi para investor membeli dolar," kata Lien.

Di antara mata uang lainnya, pound naik menjadi 1,6603 dolar dari 1,6567 dolar pada Jumat.

Dolar merosot menjadi 0,8878 franc Swiss dari 0,8919 franc.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh di bawah 1.300 dolar AS per ounce pada Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor spekulatif terus menarik diri dari emas.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 5,2 dolar AS atau 0,4 persen menjadi ditutup pada 1.298,3 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Investor spekulatif telah memangkas posisi emas mereka ke tingkat terendah dalam enam minggu.

Analis pasar berpendapat bahwa emas telah dimainkan berlebihan dalam beberapa pekan terakhir, dan itulah sebabnya emas dengan cepat beralih ke sisi penurunan dalam koreksi pasca Krimea.

Arus keluar dari ETF (exchange-traded funds) juga memberikan tekanan terhadap emas. Data menunjukkan bahwa ETF melaporkan arus keluar emas sebesar 15,3 ton dalam seminggu terakhir.

Perak untuk pengiriman Mei merosot 3,9 sen atau 0,2 persen menjadi ditutup pada 19,907 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 23,1 dolar AS atau 1,59 persen menjadi berakhir pada 1.427,8 dolar AS per ounce.

No comments:

Post a Comment