!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, April 23, 2015

Konflik Timur Tengah dan Peringatan Nabi Muhammad.


Perjalanan yang belum selesai (268)

(Bagian ke dua ratus enam puluh delapan , Depok, Jawa Barat, Indonesia, 21 April 2015, 01.00 WIB)

Konflik Timur Tengah dan Peringatan Nabi Muhammad.

Koflik dan pertikaian di Timur Tengah sesama bangsa Arab dan sesama orang-orang Islam, artinya mereka penganut sunni (salafi) dan Syiah sama-sama menyembah Tuhan yang satu Allah dan Nabi yang sama Muhammad kini saling bunuh-bunuhan.
Baik perang saudara di Suriah, perang antara ISIS melawan Irak yang dibantu Iran, kemudian antara Arab Saudi dibantu 10 Negara Teluk melawan kelompok Syiah al Huthi yang dibantu Iran juga pertikaian di Libya dan Maroko antara gerilyawan Polisario dengan tentara Maroko di Sahara, pertempuran antara Boko Haram dengan Pemerintah Nigeria dan negara sekitarnya yang sama-sama Muslim.
Telah mengingatkan saya akan sebuah Hadist (Al-Hikmah/Sunnah) dari Nabi Muhammad bahwa Iblis telah berputus asa gagal menggoda penduduk di Jazirah Arab (Bangsa Arab) untuk meninggalkan sholat, namun Iblis berhasil menyebabkan permusuhan dan pertikaian diantara mereka.
Apa yang diperingatkan Nabi Muhammad ini kini menjadi kenyataan, karena selain Al Quran , Hadist juga berasal dari Wahyu Allah yang disampaikan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah yang paling Mulia kedudukannya diantara semua manusia disisi Allah.
Apakah mereka yang kini saling bunuh-bunuhan itu, terutama para pemimpinnya tidak merenungi akan peringatan Nabi Muhammad ini bahwa Iblis (Syaitan) adalah musuh nomer satu manusia, bukan manusia itu sendiri, apalagi sesama Muslim yang sama-sama menyembah satu Tuhan dalam sholatnya yaitu Allah dan mengakui Nabi Muhammad adalah Rasul Allah.
Memang ada perbedaan penafsiran soal-soal di luar Ketauhitan dan Rasul, seperti Shiah menuduh Para Sahabat Khulafaur Rasyidin, kecuali Ali bin Abi Thalib telah murtad, dan Kelompok Sunni (Salafi) mengangangap tuduhan itu menyebabkan Syiah telah sindig (menyimpang dari Islam), tapi Shiah memiliki dalil sendiri dalam hal ini, yang kalau ditelusuri akan sulit dibuktikan secara mutlak siapa yang salah, kecuali Allah saja yang mengetahui.
Bukankah Allah itu adalah Rahmat bagi sekalian alam, termasuk binatang pun tidak boleh dibunuh tanpa sebab , apalagi manusia. Hanya karena ada perbedaan politik dan kekuasaan mengapa mereka harus dibunuh.
Ingat Iblis dalam menggoda manusia agar saling membunuh menggunakan tangan-tangan manusia sendiri.
Nabi Muhammad sendiri memberi tahu umat manusia bahwa ada seorang wanita pelacur Yahudi di zaman Nabi Musa yang masuk surga hanya karena sang pelacur menolong memberi minum kepada anjing yang tengah kehausan.
Nabi juga bersabda ada seorang perempuan yang masuk neraka hanya gara-gara dia mengurung kucing hingga mati kelaparan, karena tidak bisa mencari makan sendiri.
Nabi Muhammad juga melarang manusia membunuh binatang dengan cara memanah arau menembaknya, kecuali menyembelihnya dengan nama Allah untuk di konsumsi.
Ingat manusia ditunjuk Allah menjadi khalifah di bumi semata untuk beribadah kepadanya agar kita selamat baik di dunia maupun di Akherat.
Allah juga memperingatkan manusia bahwa hidup sesungguhnya adalah di akherat, bukan di dunia yang sementara.
Hidup di dunia (Bumi) kata Allah tidak lebih berharga dari pada sayap seekor nyamuk, dan lebih buruk dari bangkai seekor kambing.
Maka kenapa kita memilih bunuh-bunuhan memperebutkan wilayah kekuasaan, keamanan pasokan minyak bumi dan gas, dan perebutan pengaruh, dan demi ekonomi menjual senjata dengan mengorbankan kehidupan abadi di akherat.
Ingat nanti soal ibadah yang pertama kali akan ditanya Allah di hari hisab adalah soal sholat, tapi soal muamalah (hubungan antar manusia) yang akan ditanya pertama kali adalah soal darah (pertikaian dan bunuh-bunuhan).
Oleh sebab itu Allah dan Nabi Muhammad memperingatkan manusia, sebelum nyawa kita sampai di kerongkongan, bertaubatlah.
Karena Kata Nabi, setap anak adam (Manusia), kecuali Nabi dan Rasul, pasti pernah berbuat dosa. Nabi dan Rasul Maksum (tanpa dosa), karena dijaga langsung oleh Allah.
Bertaubatlah, karena dosa sebesar apapun, pasti diampuni Allah kalau kita bertaubat nasuha (sungguh-sungguh).








Saudi gempur terus pemberontak Houthi di Yaman

Warga di ibu kota Sanaa mengungsi untuk menghindari serangan.
Pesawat-pesawat tempur dari negara-negara koalisi pimpinan Arab Saudi terus menggempur pemberontak Houthi di Yaman, hari Kamis (23/04).
Sasaran serangan udara ini antara lain adalah tank-tank yang berada di pinggiran kota pelabuhan Aden.
Serangan pasukan koalisi juga dilaporkan terjadi di kota Ibb di Yaman utara, sementara itu Houthi dan sekutu-sekutu mereka menyerang kota Al-Dali dengan persenjataan berat.
Pada hari Selasa (21/04) Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka mengurangi serangan udara, yang mereka lancarkan untuk mendukung pemerintah Yaman.
Serangan udara koalisi pimpinan Saudi di Yaman sudah berlangsung selama satu bulan.
Tapi mereka juga mengatakan serangan terhadap posisi-posisi pemberontak akan tetap dilanjutkan jika dirasa perlu.
Para pendukung Houthi
Para pendukung Houthi menggelar demonstrasi di Sanaa menentang serangan Saudi.
Operasi militer ini ditujukan untuk memulihkan kembali pemerintahan pimpinan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi dan menghentikan gerak maju kelompok pemberontak Houthi di Yaman barat dan selatan.
Tapi Presiden Hadi masih berada di Riyadh dan Houthi beserta unit-unit militer yang memaksa Presiden Hadi melarikan diri ke Saudi masih menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota Sanaa.

Arab Saudi mengatakan akan terus menggunakan kekuatannya untuk menghentikan kelompok pemberontak Syiah Houthi menguasai Yaman.
Duta besar Asab Saudi untuk Amerikat Serikat, Adel bin Ahmed Al-Jubeir, mengatakan negaranya juga akan mengupayakan semua penyelesaian politik yang didasarkan pada dialog.
Namun, dia menambahkan, semua agresi Houthi akan dihadapi dengan aksi militer.
Menurut Al-Juberi, pasukan pemberontak Houthi sedang mendekati kota pelabuhan Aden dari tiga sisi dan Arab Saudi bertekad untuk menghentikan mereka merebut kota itu.
Yaman
Koalisi pimpinan Arab Saudi menggelar serangan udara atas posisi Houthi di Yaman selama hampi sebulan.
Sementara Houthi dalam pernyataannya menuntut penghentian serangan udara dan meneruskan perundingan.
Hari Selasa (21/04), koalisi pimpinan Arab Saudi menyatakan mengakhiri serangan udara atas kelompok Houthi di Yaman.
Namun hanya beberapa jam setelah pernyataan itu, Arab Saudi kembali melakukan serangan udara sementara pertempuran darat terus berlangsung.
Iran -yang dituduh mendukung pemberontak Houthi- sempat memuji langkah Saudi menghentikan serangan udara sebagai langkah maju dalam perundingan perdamaian.

Pemerintah Teheran membantah tuduhan memberi bantuan kepada Houthi. BBC

No comments:

Post a Comment