!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, October 1, 2013

Pemerintah Indonesia dan Australia membicarakan penyelesaian masalah penyelundupan manusia yang merugikan kedua negara.



Pemerintah Indonesia dan Australia  membicarakan penyelesaian masalah penyelundupan manusia yang merugikan kedua negara.


Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat untuk kembali membicarakan penyelesaian masalah penyelundupan manusia yang merugikan kedua negara. Ke depan, perlu ada kerja sama yang lebih efektif.

"Akan lebih baik bila ada kerja sama bilateral untuk menyelesaikan masalah ini sebaik-baiknya," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat jumpa pers seusai melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/9/2013).

Presiden mengatakan, para pencari suaka ke Australia yang masuk melalui Indonesia sudah menjadi beban Indonesia. Begitu pula bagi Australia. Maka, kata dia, perlu ada pembahasan lebih detail oleh menteri terkait nantinya untuk menangani masalah itu.
Abbott mengapresiasi keseriusan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi upaya penyelundupan manusia ke Australia. Bagi Australia, isu penyelundupan manusia menyangkut kedaulatan negara.

"Kami menantikan kerja sama dengan Indonesia dalam isu ini di masa depan. Detailnya akan dibicarakan Menkopolhukam (Djoko Suyanto) dan petugas pengamanan perbatasan Australia," kata Abbot.

Secara terpisah, Menteri Koordinasi bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, pencari suaka dari berbagai negara sudah menjadi beban pemerintah. Tempat-tempat penampungan di Indonesia sudah dipenuhi warga negara asing. Ketika terjadi masalah di penampungan, kata dia, pemerintah malah yang disalahkan.

Untuk itu, tambah Agung, pemerintah akan mengembalikan mereka ke negara asal. Upaya lain, perlu pemberantasan mafia yang bermain dalam bisnis penyelundupan manusia. "Jelas ada mafianya. Ada yang mengambil keuntungan tanpa peduli nyawa orang," pungkasnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono menerima kunjungan Perdana Menteri Australia Tony Abbott didampingi Ibu Margaret Aitken di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/9/2013).

Abbott tiba pukul 15.40 WIB, sedikit terlambat dari jadwal, yakni 15.30 WIB. Akhirnya, Presiden SBY bersama Ani mesti menunggu di samping Istana Negara.

Acara diawali upacara kenegaraan. Setelah itu, kedua kepala pemerintahan memperkenalkan jajaran pemerintahan masing-masing. Presiden didampingi jajaran kabinet.

Presiden SBY dan PM Australia kemudian melakukan pertemuan bilateral. Rencananya, akan ada keterangan pers bersama. Acara akan diakhiri jamuan santap malam.

Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan, dalam pertemuan bilateral, Presiden SBY dan PM Abbott akan membahas berbagai isu prioritas sesuai kerangka Kemitraan Komprehensif yang dibangun sejak 2005. Hal tersebut, di antaranya, isu ekonomi, sosial, dan budaya.

Kedua pemimpin juga akan bertukar pandangan mengenai isu-isu regional yang menjadi kepentingan bersama, seperti kerja sama di Forum East Asia Summit, APEC, G-20, dan PBB, seperti disampaikan Faizasyah dalam siaran persnya.

No comments:

Post a Comment