!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, April 2, 2014

.Ancaman Keamanan Baru: Windows XP

.Ancaman Keamanan Baru: Windows XP

Sekitar 300 juta komputer—termasuk yang mengelola jaringan pengairan, listrik, saluran limbah, dan ATM—sebentar lagi rentan terhadap ancaman keamanan.

Microsoft Corp akan berhenti memperbarui sistem operasi Windows XP setelah 8 April. Langkah ini memperdalam persoalan keamanan komputer di berbagai industri dan lembaga pemerintah.


Lepas dari tenggat waktu yang diajukan Microsoft, lebih dari 10% komputer yang digunakan korporasi dan kantor pemerintah sedunia akan tetap menggunakan sistem operasi yang usianya sudah 12 tahun itu, menurut keterangan perusahaan keamanan Internet Qualys Inc. Jika komputer pribadi (PC) konsumen disertakan, komputer yang mengoperasikan sistem XP nyaris 30% dari total sedunia, demikian keterangan lembaga penelitian NetApplications.

Microsoft sudah memperingatkan konsumen akan perubahan ini sejak beberapa tahun lalu. Dalam situsnya, raksasa perangkat lunak itu bahkan menghitung mundur tenggat waktunya. Jelang 8 April, pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak administrator teknologi informatika serta kantor-kantor layanan untuk memperbarui sistem mereka.

Microsoft sendiri akan berperan menambah masalah, Mei nanti. Saat itu, Microsoft menerbitkan pembaruan sistem (update) untuk Windows 7 dan Windows 8. Dua sistem operasi ini memiliki dasar rancang bangun yang sama dengan XP. Update yang dikirim Microsoft di antaranya dimaksudkan untuk menambal celah keamanan yang ada pada dua sistem baru itu. Dengan dasar yang sama, XP kemungkinan memiliki celah-celah yang serupa pula. Peretas kini akan lebih mudah mengincar XP, karena Microsoft tak akan lagi memasok perbaikan yang bisa menambal titik lemah itu.

Petinggi di lembaga-lembaga finansial utama mengaku sudah menempuh beberapa langkah guna menangani persoalan. Akan ada beberapa respons. Salah satunya adalah peranti lunak yang mencegah software baru terhubung ke ATM. Pakar keamanan menyebutnya whitelist.

.
Salah satu alasan perusahaan cenderung lambat memperbarui sistem operasi adalah kerumitannya. Terlebih beberapa ATM usang, yang mensyaratkan pembaruan fisik. “Memperbarui PC bukan hal yang mudah. Ketika kita bicara soal ATM, medannya sama sekali berbeda,” kata Robert Johnson, direktur peranti lunak NCR Corp. Perusahaannya mengklaim 30% pangsa pasar ATM di AS dan dunia.

Peretas sejak dulu telah mencoba mengakali software tanpa perlindungan untuk menyebar kerusakan di dunia nyata. Keringkihan XP merupakan salah satu titik eksploitasi virus Stuxnet. Virus yang terlapor pada 2010 itu merusak sentrifugal di fasilitas pengayaan nuklir Iran di Natanz, menurut Roel Schouwenberg. Ia merupakan peneliti keamanan utama di perusahaan keamanan Kaspersky Lab.

Microsoft memperkenalkan XP pada 2001. Karena begitu umum digunakan, XP pun menjadi target yang menggiurkan peretas. XP juga dikenal rentan terhadap serangan cyber. “Alasan utama kami memensiunkan sistem operasi itu [XP], semua karena persoalan keamanan,” papar juru bicara Microsoft, Tom Murphy.WSJ

No comments:

Post a Comment