!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Sunday, July 28, 2013

Indonesia mengimbau agar Militer dan Mursi selesaikan konflik di Mesir dengan kompromi, untuk menghindari perang saudara


Indonesia mengimbau agar Militer dan Mursi selesaikan konflik di Mesir dengan kompromi, untuk menghindari perang saudara

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkomentar tentang konflik yang terjadi di Mesir, melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono. Menurutnya, penyelesaian konflik Mesir harus dilakukan dengan jalan kompromi.

Dalam serial twit-nya, SBY menyampaikan bahwa ia peduli dengan perkembangan situasi di Mesir. Ia beranggapan, jika tidak ada solusi yang bijak dan segera, konflik tersebut bisa terjadi dengan skala yang lebih dahsyat.

"Saya berpendapat solusinya, "Kompromi" di antara kedua belah pihak. Bukan "the winner takes all". PBB dan dunia harus mendorong dan mendukung," kata Presiden SBY, dalam statusnya yang diposting pada Sabtu (27/7/2013) malam.

Ketua Umum Partai Demokrat ini mengungkapkan, ada baiknya PBB mengambil prakarsa untuk mencegah pertumpahan darah yang lebih besar. Menurutnya, semua upaya harus ditempuh, termasuk jalan rekonsiliasi.

SBY juga memberi imbauan pada Warga Negara Indonesia yang ada di Mesir untuk menghindari area berbahaya, memelihara komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia, dan tidak melibatkan diri dalam konflik tersebut.

"Dubes RI di Kairo terus melaporkan perkembangan situasi kepada saya. Termasuk upaya untuk mengamankan WNI kita di sana," kata Presiden.

81 orang tewas

Perkembangan terakhir, jumlah korban tewas akibat bentrokan antara pendukung Muhammad Mursi dan aparat keamanan Mesir pada Sabtu (27/7/2013), terus meningkat.

Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan korban tewas di Mesir sudah mencapai 72 orang, sedangkan di Alexandria sembilan orang dipastikan meninggal dunia.

Sehingga, dalam dua hari korban tewas terkait bentrokan kelompok pendukung dan penentang Muhammad Mursi mencapai 81 orang.

Menteri Dalam Negeri Mesir Mohamed Ibrahim memperingatkan pengunjuk rasa pro-Mursi akan dibubarkan dengan cara yang "legal" sesegera mungkin.

Selain itu, Ibrahim juga meminta para pendukung Mursi "menggunakan akal sehat" dan menyarankan mereka untuk pulang ke kediamannya masing-masing.

Sementara itu, Ikhwanul Muslimin mengecam keras pertumpahan darah yang disebutnya sebagai sebuah "pembantaian tak berperikemanusiaan".

Ikkhwanul menambahkan, insiden berdarah itu hanya akan menambah kuat niat mereka untuk menolak kudeta yang menggulingkan Muhammad Mursi awal Juli lalu.

Selain korban tewas, insiden paling berdarah sejak tergulingnya Mursi itu juga melukai sedikitnya 748 orang selama dua hari terakhir.

Jumlah korban tewas akibat bentrokan antara pendukung Muhammad Mursi dan aparat keamanan Mesir pada Sabtu (27/7/2013), terus meningkat.

Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan korban tewas di Mesir sudah mencapai 72 orang, sedangkan di Alexandria sembilan orang dipastikan meninggal dunia.

Sehingga, dalam dua hari korban tewas terkait bentrokan kelompok pendukung dan penentang Muhammad Mursi mencapai 81 orang.

Menteri Dalam Negeri Mesir Mohamed Ibrahim memperingatkan pengunjuk rasa pro-Mursi akan dibubarkan dengan cara yang "legal" sesegera mungkin.

Selain itu, Ibrahim juga meminta para pendukung Mursi "menggunakan akal sehat" dan menyarankan mereka untuk pulang ke kediamannya masing-masing.

Sementara itu, Ikhwanul Muslimin mengecam keras pertumpahan darah yang disebutnya sebagai sebuah "pembantaian tak berperikemanusiaan".

Ikkhwanul menambahkan, insiden berdarah itu hanya akan menambah kuat niat mereka untuk menolak kudeta yang menggulingkan Muhammad Mursi awal Juli lalu.

Selain korban tewas, insiden paling berdarah sejak tergulingnya Mursi itu juga melukai sedikitnya 748 orang selama dua hari terakhir.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Sabtu (27/7/2013) sore waktu setempat, menyatakan keprihatinan mendalam terkait bentrokan berdarah di Kairo yang menewaskan sedikitnya 65 orang.

Kerry juga menyerukan digelarnya penyelidikan independen untuk mengetahui musabab insiden berdarah tersebut. Dia juga mendesak para pemimpin Mesir untuk segera bertindak menyelamatkan negeri mereka dari kehancuran.

"Saat ini adalah sebuah saat-saat menentukan untuk Mesir," kata Kerry.

"Dua tahun lalu, sebuah revolusi dimulai. Keputusan akhirnya belum diperoleh, namun hasil revolusi itu akan sangat dipengaruhi apa yang terjadi hari ini," lanjut Kerry.

Kerry menambahkan, dalam masa-masa rawan seperti ini, pemerintah Mesir memiliki kewajiban moral dan legal untuk tetap menghormati hak berunjuk rasa damai dan kebebasan berekspresi.

"Kekerasan tak hanya akan membawa kemunduran dalam upaya rekonsiliasi dan demokratisasi Mesir namun juga membawa dampak negatif terhadap stabilitas kawasan," papar Kerry.

Kerry mengatakan, dia menyampaikan keprihatinan pemerintah AS ini kepada Wakil Presiden Mohamed ElBaradei lewat saluran telepon. Dia juga menyampaikan hal yang sama kepada Menlu Mesir Nabil Fahmy dan Perwakilan Komisi Tinggi Uni Eropa Catherine Ashton.

 Imam Besar Al-Azhar, Sabtu (27/7/2013), mengecam keras tewasnya puluhan orang pendukung presiden terguling Muhammad Mursi dan menyerukan pemerintah segera menyelidiki insiden itu.

"Para imam Al-Azhar mengecam kematian puluhan warga dalam insiden hari ini," kata Sheikh Ahmed al-Tayeb.

Dia menambahkan, pemerintah harus segera menggelar penyelidikan dan menjatuhkan hukuman bagi siapapun yang dianggap bertanggung jawab atas peristiwa tragis tersebut.

Puluhan pendukung Muhammad Mursi ditembak mati pada Sabtu pagi dalam bentrokan paling berdarah sejak kelompok pro dan anti-Mursi turun ke jalan memperjuangkan tujuan mereka masing-masing.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Mesir, menyalahkan Ikhwanul Muslimin sebagai biang bentrokan berdarah itu.

Kemendagri membantah telah menembaki para pengunjuk rasa dengan peluru tajam dan mengklaim hanya menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Berdasarkan klaim pendukung Mursi, lebih dari 100 orang tewas dalam insiden itu. Sedangkan seorang wartawan AFP menhitung setidaknya 37 jenazah berada di sebuah rumah sakit lapangan Ikhwanul Muslimin di masjid Rabaa al-Adawiya, Kairo.

Sedangkan tim kesehatan mengatakan di beberapa rumah sakit menerima sedikitnya 29 jenazah.

No comments:

Post a Comment