!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Sunday, November 23, 2014

Pembunuh Sri, Jean Alter Incar Tante Kesepian?

Jean Alter tutup muka
Pembunuh Sri, Jean Alter Incar Tante Kesepian?

TEMPO.CO, Tangerang - Jean Alter Hulisean, 31 tahun, menjadi tersangka pembunuh Sri Wahyuni, 42 tahun, ibu dua anak yang jasadnya ditemukan di sebuah mobil di parkiran Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu, 19 November 2014. Kepada polisi, lelaki asal Papua ini mengaku mencekik leher Sri hingga tewas. (Baca: Jean Alter: Sri Wahyuni Saya Cekik Sampai Mati)

Polisi memang belum membuka jati diri Jean Alter, namun dalam penelusuran Tempo di dunia maya, nama Jean tersangkut di sebuah laman biro jodoh: pasarjodoh.blogspot.com. Di laman itu tertulis nama lengkapnya, Jean Alter Huliselan. Terpampang foto Jean Alter berdiri di depan sebuah mobil sedan hitam. Data Jean diposting pada 18 September 2009. (Baca: Wanita Tewas di Bandara, Tersangka Sempat ke Bali)

Dalam profilnya tercantum Jean Alter berasal dari Timika Papua. Namun Jean merupakan pria keturunan Ambon. Penyuka hobi traveling dan main game ini menyebut memiliki postur tubuh dengan tinggi 175 sentimeter, kulit sawo matang, rambut hitam serta tubuh proporsional. (Baca: Jean Alter, Pembunuh Sri Terancam 15 Tahun Bui)






Sri Wahyuni

Pada saat itu Jean mengaku masih jejaka tapi sudah bekerja sebagai staf administrasi. Selain berbahasa Indonesia, Jean juga menyebut bisa berbahas Inggris dan jebolan sarjana. Pria yang belakangan diketahui memiliki isteri dan anak di Nabire, Papua ini menulis sedang mencari jodoh tante yang lonely (kesepian). (Baca juga: Setelah Membunuh, Diduga Jean Juga Mencuri)
Saat dikonfirmasi ke polisi apakah tersangka Jean Alter Hulisean adalah orang yang sama dengan Jean Alter Huliselan yang ada di blog biro jodoh itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Azhari Kurniawan, enggan menanggapi. "Sebut saja tersangka JAH," kata Azhari, Ahad 23 November 2014. (Baca juga: Kasus Sri dan Jean, Selingkuh, Cemburu, Membunuh)

Jean Alter: Sri Wahyuni Saya Cekik Sampai Mati 
TEMPO.CO, Tangerang - Tersangka pembunuh Sri Wahyuni, 42 tahun, Jean Alter Husilean, 31 tahun, menyesali perbuatannya karena telah mencekik kekasihnya itu hingga tewas. "Sebagai manusia, saya sangat menyesal telah membunuh Sri," ujar Jean setibanya dari Nabire di Markas Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu malam, 22 November 2014. (Baca: Motif Jean Membunuh Sri Wahyuningsih)

"Saya khilaf, minta maaf kepada keluarga Sri,"tambah JAH dengan kepala menunduk. Pria bertubuh kurus itu mengatakan dia tidak berniat membunuh pacar gelapnya itu. "Itu spontan (membunuh)," katanya. Alasan pencekikan Sri, kata Jean lantaran dia sakit hati terhadap Sri. Karena ibu dua anak itu menuduhnya selingkuh, memutuskan hubungan dan mengusirnya.

Dari cerita Jean Alter, keduanya pergi ke Puncak pada Jumat, 18 November 2014. Keduanya pergi bersama kawan-kawan mereka. Seusai dari Puncak, Jean dan Sri 'nongkrong' di Blok M. "Minum-minuman keras,"ujar Jean tanpa menyebutkan tempat 'nongkrong'nya di Blok M. (Baca: Wanita Tewas di Bandara, Tersangka Sempat ke Bali)

Sembari minum-minuman keras itu, Jean dan Sri berbincang serius. Sri menuduh Jean selingkuh. Keduanya lantas bertengkar hebat. Berkali-kali Sri mengusir Jean. Kemudian Jean meminta Sri untuk mengantarnya ke bandara karena ingin pulang ke Nabire. Namun sampai di bandara, Sri masih marah dan mengumpat kasar. "Dia kasar mengusir, saya cekik sampai mati," katanya.

Sri diketahui tewas dengan jasad membengkak dan mengeluarkan bau busuk. Mayatnya teronggok bersandar di jok depan kiri mobil Freed abu-abu di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Jenazah Sri diketahui pada Rabu, 19 November 2014 oleh seorang sopir yang kemudian melapor ke petugas keamanan bandara yang diteruskan ke polisi. Identitas Sri diketahui setelah polisi menemukan kartu pelajar putri kedua Sri.

Polisi juga menelusuri jejak Jean melalui rekaman CCTV yang terpasang di Terminal 2D. Berdasarkan manifes penerbangan, diketahui Jean melarikan diri ke Bali dan transit di Makassar serta menginap semalam sebelum terbang ke Jayapura, Papua. Di Nabire, dia ke rumah istrinya dan dicokok polisi pada Jumat, 21 November 2014.

Wanita Tewas di Bandara, Tersangka Sempat ke Bali 
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah mengungkap kasus kematian Sri Wahyuningsih yang ditemukan tewas di area parkir Terminal 2 D1 Bandara Soekarno-Hatta. Ibu dua anak itu diduga tewas dibunuh oleh teman prianya yang bernama Jean Alter Hulisean. Jean diringkus polisi pada 21 November 2014 di Nabire, Papua.

"Tersangka berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.25 dengan jurusan Bali. Ia transit di sana kemudian membeli tiket ke Makassar, menginap satu malam kemudian terbang ke Jayapura," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto kepada Tempo, Jumat, 21 November 2014.

Jean diburu polisi setelah wajahnya tertangkap kamera CCTV di Bandara Soekarno-Hatta saat bersama Sri pada 15 November 2014 (baca: Mayat Wanita di Bandara, Pria Ini Diburu Polisi). Diduga lelaki itu kabur ke Papua setelah menghabisi nyawa Sri dengan dicekik (baca juga: Mayat Wanita di Bandara Ternyata Ibu Rumah Tangga).

Menurut Rikwanto, penyidik masih menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Adapun pemeriksaan terhadap Jean akan dilakukan di Jakarta. "Sekarang dia sudah dibawa penyidik dan dalam perjalanan ke Jakarta," kata Rikwanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sri Wahyuninsih ditemukan di sebuah mobil Honda Freed bernomor polisi B-136-SRI yang terparkir di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu, 19 November 2014. Tubuh Sri saat itu sudah dalam kondisi membengkak dan membusuk.
Jean Alter, Pembunuh Sri Terancam 15 Tahun Bui
TEMPO.CO, Tangerang - Jean Alter Hulisean, 31 tahun, tersangka pembunuh Sri Wahyuni, 42 tahun, diancam hukuman 15 tahun penjara karena telah menghabisi nyawa ibu dua anak itu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Azhari Kurniawan mengatakan, Jean Alter diancam dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan tanpa rencana. "Ancaman hukumannya 15 tahun penjara," kata Azhari, Sabtu, 22 November 2014. (Baca: Jean Alter: Sri Wahyuni Saya Cekik Sampai Mati)

Jean Alter ditangkap di rumah istrinya di Nabire, Jayapura, Papua. Dia melarikan diri setelah membunuh Sri dengan cara mencekik lehernya. Sri ditinggalkan di dalam mobil Honda Freed abu-abu, B-132-SRI yang ditinggalkan di parkir 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Jenazah Sri bengkak dan membusuk selama empat hari sejak Sabtu, 15 November 2014. Identitas Sri diketahui setelah polisi menemukan kartu pelajar putri kedua Sri di dalam mobil. (Baca: Wanita Tewas di Bandara, Tersangka Sempat ke Bali)

Polisi menelusuiri jejak Jean Alter melalui rekaman CCTV yang terpasang di Terminal 2D. Berdasarkan manifes penerbangan, diketahui Jean Alter melarikan diri ke Bali dan transit di Makassar serta menginap semalam sebelum terbang ke Jayapura, Papua.


Di Nabire, Jean Alter ke rumah istrinya dan dicokok polisi pada Jumat, 21 November 2014. "Kami bekerjasama dengan Kepolisian Nabire," kata Azhari.

No comments:

Post a Comment