!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, January 28, 2015

Penyebab kecelakaan tak disinggung laporan awal KNKT, pencarian jenazah terus dilanjutkan

Penyebab kecelakaan tak disinggung laporan awal KNKT, pencarian jenazah terus dilanjutkan

Laporan pendahuluan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi, KNKT, tentang kecelakaan AirAsia QZ8501 tidak akan menyertakan analisis dari perekam suara kokpit (CVR) maupun perekam data penerbangan (FDR) yang dikenal sebagai kotak hitam.
KNKT akan menyerahkan laporan pendahuluan itu kepada Organisasi Internasional Penerbangan Sipil ICAO, sesuai dengan ketentuan batas waktu 30 hari dari ICAO untuk laporan awal kecelakaan penerbangan.
Namun disebutkan, laporan awal itu Kamis 29 Januari itu hanya menyertakan informasi tentang pesawat, jumlah penumpang, dan informasi lainnya seperti itu, namun bukan analisis data kotak hitam.
Dan hal itu sudah biasa, seperti diungkapkan oleh seorang ahli penerbangan, Gerry Soejatman.
"Biasanya juga peliminary report tidak diterbitkan," jelas Gerry Soejatman.
Yang lebih penting buat kami, keluarga, bukan kotak hitam, tetapi diteruskannya usaha pencarian, sampai seluruh jasad, termasuk anak saya, ditemukan.
Dwijanto
"Namun bukan sama sekali tidak menyertakan data dari flight data recorder maupun cockpit voice recorder. Melainkan hanya mengungkap factual information saja, hanya sebatas fakta kejadiannya: awaknya minta ketinggian berapa, diperintahkan untuk berada dalam ketinggian berapa, apakah mereka minta ketinggian berbeda, dan sebagainya," tambahnya.
Dengan demikian dalam laporan pendahuluan ini juga tidak akan ada analisis mengenai penyebab terjadinya kecelakaan, yang ditunggu-tunggu selama ini.
Pernyataan Menhub
Sebelumnya Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan, sudah menyampaikan beberapa hal yang bisa dikaitkan dengan dugaan penyebab kecelakaan saat bersidang di DPR, yang menurut Gerry kurang tepat.
"Yang saya sayangkan, Menteri (Perhubungan) sudah membuka kronologi kejadiannya berdasarkan data lain. Hal ini, jujur saja, membuat KNKT berada dalam posisi terjepit."
AirAsia
Pemerintah belum menghentikan upaya pencarian jenazah AirAsia QZ8501.
Saat itu, Menteri Jonan mengungkapkan perubahan ketinggian drastis yang diambil pesawat sebelum jatuh berdasarkan data dari Menara Pengawas.
Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh pada 28 Desember 2014 dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura dengan 162 penumpang dan awak.
Dwijanto -ayah dari Bhima Wicaksono, salah seorang penumpang Air Asia- menyatakan tak terlalu merisaukan jika laporan awal KNKT belum mengungkap penyebab kecelakaan.
"Ya saya sekedar ingin tahu penyebab kecelakaan itu. Tapi saya akan sabar saja menunggu. Yang lebih penting buat kami, keluarga, bukan kotak hitam, tetapi diteruskannya usaha pencarian, sampai seluruh jasad, termasuk anak saya, ditemukan," kata Dwijanto.

Dwijanto lebih risau ketika sempat muncul kabar simpang siur bahwa seluruh upaya pencarian akan dihentikan namun pemerintah sudah menegaskan proses pencarian jenazah masih akan diteruskan dengan 70 jenazah yang sudah ditemukan. (BBC)

No comments:

Post a Comment