!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, October 12, 2015

Merokok : bunuh jutaan orang ?

Perjalanan yang belum selesai (380) (Bagian ke tiga ratus delapan puluh), Depok, Jawa Barat, Indonesia, 10 November 2015, 03.10 WIB). Line teks Metro TV 10 November 2015 lalu memberitakan bahwa pada tahun 2030 ada dua juta penduduk China yang tewas per tahun akibat dampak merorok (mengisap tembakau). Pada saat bersamaan televisi swasta nasional indonesia kini sudah mengiklankan layanan masyarakat Kementrian Kesehatan Indonesia yang menayangkan ada seorang korban tewas akibat terkena kanker tenggorokan yang diakibatkan gemar merorok, dan mengingatkan masyarakat agar jangan sampai menjadi korban serupa. Masalah kecanduan rokok sehingga menyebabkan masalah kesehatan bagi masyarakat kini sudah menjadi masalah dunia, bukan terbatas menjadi masalah dengan penduduk padat seperti China, Indonesia, India,dan banyak negara miskin di dunia seperti Bangladesh, tapi juga melanda negara maju di Eropa dan bagian benua lain, sehingga memperketat undang-undang lokal, sehingga banyak negara sudah melarang iklan rokok di media seperti Televisi, bahkan mengharuskan mencantumkan gambar dampak kesehatan bagi perokok di bungkis kemasan rokok, serta merperluas jangkauan area bebas rokok, seperti di angkutan umum, tempat publik lainnya. Namun, tetap saja angka para pecandu rokok semakin bertambah dan angka kematian disebabkan mengisap tembakau juga terus meningkat. Bukan saja pemerintah dan anggota parlemen yang membuat undang-undang untuk mempersempit ruang gerak berkembangnya industri rokok, namun para pemuka agama juga sudah mengeluarkan fatwa (hukum agama), seperti Muhammadiyah di Indonesia berdasarkan dalil Al quran dan Sunnah dan dalil ilmiah mengeluarkan fatwa bahwa merokok hukumnya haram. Bahwa sikap senada juga dilontarkan para ulama terkemuka Arab Saudi, Mesir, Pakistan dan banyak ulama lainnya. Bahkan kalau pendengar Radio dan Televisi Rodja bertanya pada Ustad yang lagi melakukan tauziahnya (ceramahnya) mereka semua akan menjawab merokok hukumnya haram berdasarkan dalil Al Quran, Sunnah dan ilmiah yang mereka kuasai. Ustad Abu Yahya Badrussalam, Lc, pakar hadist (sunnah) lulusan Univeritas Islam di Madinah Arab Saudi melontakkan hukumnya haram merokok. Menurut dia berdasarkan dalil Al Quran dan Sunnah, dan dalil ilmiah merokok masuk kategori bunuh diri, karena merusak kesehatan si perokok, yang secara perlahan bisa menyebabkan kematian. Itulah sebabnya, kata Abu Yahya, merokok masuk kategori perbuatan maksiat, yang menjadi pemberat timbangan dosa di akherat. Saya punya pengalaman empiris, saya punya teman akrab, sama –sama kerap sholat berjamaah di salah satu masjid, dan usai sholat sambil berjalan pulang ke rumah, dia bercerita, kalau sejak masa muda usia dia gemar merokok. Menjelang usia pensiun Bapak ini sudah dua kali operasi bypas jantung, dia menderita sakit jantung akibat rokok Kemudian beberapa tahun lalu dia terkena kanker otak sehingga harus dioperasi otaknya, dan sempat bertahan beberapa bulan, pada operasi kanker otak tahap kedua nyawanya tidak bisa diselamatkan. Adik kandung saya nomer lima (dari 10 saudara kandung) Bambang Widodo tahun 2006 lalu tewas akibat menderita kanker paru setelah dirawat di RSUD Pasar Rebo. Jakarta Timur, Dia pencandu berat rokok. 2030 Di China 3,5 Juta/Tahun Tewas Akibat Rokok Saat ini di Tiongkok, sekitar 1,2 juta orang per tahun meninggal disebabkan hal-hal yang berhubungan dengan rokok Hampir 9.500 Orang Tiap Tahun Meninggal di London akibat Polusi Udara Hidayatullah.com–Sebuah laporan baru memprediksi bahwa merokok akan membunuh 3,5 juta orang setahun di Tiongkok dalam masa dua dekade ini. Laporan itu dibuat oleh para pakar Tiongkok dan internasional dan dirilis hari Kamis, beberapa hari sebelum tenggat yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Sedunia bagi Tiongkok untuk melarang merokok dalam ruangan di tempat-tempat umum. Tidak mungkin bagi Tiongkok memenuhi tenggat hari Minggu itu, satu dari beberapa persyaratan yang diberlakukan ketika Tiongkok diterima menjadi anggota WHO lima tahun lalu. Prediksi untuk tahun 2030 itu dibandingkan dengan angka sekarang ini di mana kira-kira 1,2 juta orang per tahun meninggal disebabkan hal-hal yang berhubungan dengan rokok. Laporan itu mengatakan bahwa pada tahun 2030, merokok akan menjadi penyebab kira-kira 25 persen dari semua kematian, dibanding dengan antara 2 dan 3 persen yang meninggal karena AIDS.[voan/hidayatullah.com] Ribuan Orang di Indonesia Meninggal Akibat Rokok REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Monitoring Iklan rokok di sekitar sekolah Hendriyani, mengatakan, sekitar 200 ribu orang di Indonesia meninggal dunia karena sakit yang disebabkan rokok. Hendriyani mengatakan, Indonesia adalah negara dengan jumlah perokok aktif terbanyak ketiga di dunia. Diperkirakan terdapat 66 juta perokok aktif di Indonesia, dan 3,9 juta diantaranya adalah anak berusia 10 sampai 14 tahun. Persentase perokok laki-laki sebanyak 67,4 persen. Karena tingginya perokok di Tanah Air mengakibatkan jumlah penghisap tembakau yang tewas tidak sedikit. “Setiap tahun sekitar 200 ribu orang di Indonesia meninggal dunia karena sakit yang disebabkan rokok,” ujarnya saat Konferensi Pers dan Diseminasi Hasil Monitoring Iklan Rokok di Sekitar Sekolah di lima Kota, di Jakarta, Senin (15/6). Ironisnya, prevalensi merokok di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara. Rata-rata orang Indonesia merokok sebanyak 12,4 batang setiap hari. Sementara itu, Anggota Lentera Anak Indonesia Lisda Sundari mengutip berdasarkan data organisasi kesehatan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB (WHO) menyebutkan bahwa konsumsi rokok membunuh 100 juta orang di abad 20 ini. Jika tren konsumsi ini terus berlanjut, maka rokok bisa membunuh satu miliar orang di abad 21 mendatang dan 80 persen kematian terjadi di negara-negara berkembang. WASHINGTON, (PRLM).- Industri tembakau mendapatkan US$7.000 untuk setiap lebih dari enam juta orang yang mati setiap tahun akibat penyakit terkait merokok, menurut kelompok advokasi kesehatan Yayasan Paru-paru Dunia (WLF). Tahun lalu, lebih dari 5,8 triliun rokok dikonsumsi, mirip dengan 2013, karena peningkatan penggunaan tembakau di Cina mengimbangi penurunan di negara-negara lain, menurut sebuah laporan yang dipimpin oleh WLF. Dalam laporan global Tobacco Atlas, WLF dan Masyarakat Kanker Amerika mengatakan bahwa pada 2013, tahun sebelumnya dengan data yang tersedia, keuntungan-keuntungan industri tembakau mencapai lebih dari $44 miliar. Sementara itu, 6,3 juta orang tewas akibat penyakit terkait merokok, setara dengan keuntungan $7.000 untuk setiap kematian akibat tembakau. Laporan itu mengatakan bahwa jika tren-tren saat ini berlanjut, semiliar orang akan mati akibat merokok dan paparan terhadap tembakau abad ini. Selain mengakibatkan kanker paru-paru, yang seringkali fatal, penggunaan tembakau juga merupakan faktor risiko utama bagi serangkaian penyakit lain. Ini adalah sebab utama yang sebetulnya dapat dihindari di dunia dari kematian dini akibat kondisi kronis, seperti sakit jantung, stroke dan tekanan darah tinggi. Banyak negara di seluruh dunia telah meluncurkan aturan anti-tembakau, namun Tobacco Atlas menemukan bahwa hanya 10 persen dari populasi dunia yang tercakup larangan komprehensif terhadap iklan, promosi dan sponsor tembakau, dan hanya 16 persen yang tercakup legislasi bebas rokok yang komprehensif.(voa) Jadi bagi anda perokok segera sadar dan taubat, karena merokok bisa menyebabkan pencandunya akan menderita baik di dunia maupun di akherat ?

No comments:

Post a Comment