Austria Tangkap 2 Remaja Putri yang Ingin Gabung ISIS, 23
tentara Irak tewas
Kedua remaja putri Austria itu ditangkap pihak berwajib
di propinsi Salzburg dan Upper Austria hari Sabtu (10/1).
Militan ISIS melakukan parade di Raqqa, Suriah utara
(foto: dok).
Petugas penegak hukum Austria hari Minggu (11/1)
mengatakan telah menangkap dua remaja putri yang diduga berupaya terbang ke
Suriah untuk menikah dengan militan yang bertempur disana.
Marcus Neher – pejabat kantor jaksa di Salzburg Austria –
mengatakan keduanya ditangkap di propinsi Salzburg dan Upper Austria hari Sabtu
(10/1). “Keduanya ingin menjadi istri para pejuang ISIS” – ujar Neher.
Neher menolak memberi rincian lebih lanjut. Kantor berita
Austria APA mengatakan tersangka yang berusia 16 tahun diketahui berasal dari
Chechnya, sementara tersangka yang berusia 17 tahun lahir di Bosnia.
APA mengatakan keduanya ditangkap setelah otorita Rumania
memulangkan keduanya ke Austria bulan lalu setelah berupaya masuk ke Suriah.
Penyelidikan yang dilakukan mendapati bahwa keduanya berkeinginan menjadi istri
para pejuang ISIS.
Bentrokan dengan ISIS, 23 Tentara Irak Tewas
Bentrokan dan serangan bunuh diri militan ISIS menewaskan
sedikitnya 23 tentara Irak di propinsi Anbar, hari Selasa (6/1).
Pasukan Irak siaga di provinsi Anbar (foto: dok).
Bentrokan di Anbar dengan militan ISIS menewaskan 23 tentara Irak.
Beberapa bentrokan dan serangan bunuh diri militan ISIS
menewaskan sedikitnya 23 tentara Irak dan beberapa pejuang pro-pemerintah di
propinsi Anbar – Irak, di dekat pangkalan di mana militer Amerika melatih
pasukan lokal.
Puluhan lainnya luka dalam serangan pendahuluan atas
pertemuan militer hari Selasa (6/1) di dekat kota Al Baghdadi, dan sejumlah
serangan lain terhadap polisi dan tentara.
Pasukan Amerika mulai melatih pasukan Irak di Anbar bulan
Desember lalu, meski ada serangan tembakan dari gerilyawan ISIS.
Juru bicara Pentagon – Kolonel Steve Warren – mengatakan
sekitar 320 tentara Amerika ditempatkan di pangkalan Al Asad guna memberi
nasehat dan bantuan perencanaan bagi pasukan Irak. (VOA)
No comments:
Post a Comment