!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Sunday, January 4, 2015

Basarnas Pastikan AirAsia QZ8501 Jatuh di Lokasi Akhir "Lost Contact"

Basarnas Pastikan AirAsia QZ8501 Jatuh di Lokasi Akhir "Lost Contact"


AFP PHOTO / ADEK BERRY Anggota Pasukan Katak dan penyelam dari TNI AL menangani jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dari perahu menuju KRI Banda Aceh dalam operasi pencarian di Laut Jawa, dekat perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015).

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Badan SAR Nasional memastikan, pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di lokasi terakhir mereka melakukan kontak dengan air trafic control (ATC). Tim SAR gabungan mulai esok akan fokus melakukan pencarian di titik koordinat pesawat itu melakukan kontak.

"Meyakinkan bahwa AirAsia jatuh di tempat lost contact terakhir," kata Direktur Operasional Basarnas, SB Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Minggu (4/1/2015).

Berdasarkan informasi, AirAsia QZ8501 melakukan kontak terakhir di titik koordinat 03.22.46 Lintang Selatan (LS) dan 108.50.07 Bujur Timur (BT). Titik tersebut berada di sebelah utara Laut Jawa dekat dengan Selat Karimata.

Supriyadi mengatakan, pencarian besar telah dilakukan oleh seluruh jajaran aparat mulai dari Basarnas, TNI, dan Polri serta armada dari sejumlah negara sahabat pada hari ini. Namun, pencarian itu belum mendapatkan hasil yang maksimal lantaran kendala cuaca. Ia menjelaskan, hari ini hujan terjadi secara merata di sekitar lokasi pencarian. Selain itu, angin yang berhembus pun cukup kencang antara 20-35 knot.

Sementara itu, tinggi gelombang permukaan air laut mencapai 3-4 meter. "Cuaca ekstrim membahayakan penyelam. Kecepatan air di bawah antara 3-5 knot, belum lagi lumpur yang dalam sehingga visibility nol meter," katanya.

Hari ini, posko pencarian jenazah penumpang AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, menerima empat jenazah penumpang pesawat tersebut. Tiga di antaranya ditemukan kapal perang Jepang, Onami. Sementara satu lainnya ditemukan kapal perang Singapura, RSS Presistence. Total, hingga kini sudah ada 34 jenazah yang ditemukan.

Supriyadi berharap, cuaca pada saat pencarian esok cukup cerah dan memudahkan proses pencarian. Menurut dia, pencarian itu akan dilakukan dalam radius 30 nautical mile dari titik koordinat kontak terakhir.


"Ini akan menjadi fokus pencarian bawah laut. Mudah-mudahan besok cuaca baik dan ombak tenang, sehingga serpihan yang menjadi bukti bisa kita evakuasi termasuk korban yang masih tertinggal di dalam pesawat bisa kita angkut," katanya.

No comments:

Post a Comment