!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, January 7, 2015

Charlie Hebdo: Polisi Prancis buru pelaku di Reims, unjuk rasa dukung Charlie Hebdo

Charlie Hebdo: Polisi Prancis buru pelaku di Reims, unjuk rasa dukung Charlie Hebdo

Kepolisian dan militer Prancis menggelar operasi besar-besaran untuk membekuk pelaku penyerangan kantor redaksi Charlie Hebdo.
Kesatuan anti-teror kepolisian Prancis, pada Rabu (07/01) malam waktu setempat, melancarkan operasi penggerebekan di Kota Reims, 140 kilometer dari Paris, demi membekuk pelaku penyerangan kantor redaksi majalah Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang.

Stasiun televisi lokal menyiarkan tayangan sejumlah penembak jitu berseragam serbahitam dari kesatuan anti-teror di suatu ruas jalan Kota Reims. Namun, aparat menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai operasi tersebut.

Namun, koresponden BBC, Lucy Williamson, mengatakan kepolisian telah merilis nama tiga pelaku penyerangan, yakni Hamyd Mourad serta kakak beradik Said Kouachi dan Cherif Kouachi. Mereka diketahui berusia 18 tahun, 32 tahun, dan 34 tahun.

Laporan media menyebutkan Cherif Kouachi pernah dijebloskan ke penjara pada 2008 selama tiga tahun karena menjadi anggota sebuah kelompok yang mengirim pejuang jihad ke Irak.

Kantor berita AFP, yang mengutip sebuah sumber, menyatakan Hamyd Mourad telah menyerahkan diri kepada polisi pada Rabu (07/01), pukul 23.00 waktu setempat (05.00 WIB). “Dia telah ditahan dan diamankan,” kata sumber tersebut.

Meski demikian, BBC belum dapat memverifikasi pernyataan sang sumber.

Para pelaku penyerangan sempat tertangkap kamera video amatir saat beraksi.

Charlie Hebdo
Penyerangan ke kantor redaksi Charlie Hebdo dilakukan ketika sejumlah redaktur menggelar rapat editorial mingguan.
Kartunis majalah itu, Corinne Rey, mengatakan pria-pria bersenjata tersebut memasuki gedung setelah memaksanya memencet kode untuk membuka pintu gedung.

“Mereka mengaku dari Al-Qaeda,” ujar Rey, sembari menambahkan bahwa para penyerang berbahasa Prancis dengan fasih.
Tembakan yang dilepaskan para penyerang mengakibatkan 12 orang tewas, termasuk redaktur Stephane Charbonnier, kartunis Wolinski dan Cabu, serta ekonom Prancis Bernard Maris.

Sejumlah saksi mata mengaku mendengar paling tidak 50 tembakan dihamburkan para penyerang di dalam kantor Charlie Hebdo dan di luar gedung.

Mereka tertangkap kamera video amatir yang memperlihatkan mereka tengah menembak seorang polisi yang terluka dari jarak dekat di trotoar.

Mereka terdengar meneriakkan, “Kami telah membalas dendam Nabi Muhammad. Allahu Akbar!”

Kepolisian mengatakan mereka kabur ke bagian utara Prancis, meninggalkan mobil mereka, dan membajak mobil lain.






Aksi unjuk rasa mendukung Charlie Hebdo

Unjuk rasa mendukung Charlie Hebdo.
Puluhan ribu orang di berbagai kota Prancis turun ke jalan menentang pembunuhan di kantor Charlie Hebdo.

Unjuk rasa menentang pembunuhan di kantor majalah Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 orang, berlangsung di beberapa kota Prancis dan Eropa lainnya.

Ribuan orang berkumpul di Alun-alun Place de la Republique di pusat kota Paris, Rabu (07/01) malam, menggelar aksi siaga dan banyak yang membawa plakat bertuluskan 'Je suis Charlie' atau 'Saya Charlie'.

Tumpukan pulpen -yang mencerminkan kebebasan berekspresi- dan lilin diletakkan di alun-alun itu untuk mengenang para korban.
Sementara itu puluhan ribu lainnya menggelar aksi serupa di sejumlah kota Prancis, antara lain di Lyon, Toulouse, dan Montpellier.

Unjuk rasa mendukung Charlie Hebdo di London
Pengunjuk rasa di London membawa plakat yang artinya 'Saya Charlie'.
Warga beberapa kota Eropa lainnya, seperti London, Berlin, Madrid, dan Brussel juga menggelar acara yang sama.

Para pemimpin dunia, seperti Presiden Barack Obama dan Ratu Elizabeth II, ikut menyampaikan duka maupun mengecamnya sebagai serangan barbar.

Presiden Prancis, Francois Hollande, mengatakan serangan tersebut sebagai 'pembunuhan pengecut' dan mengatakan hari berkabung nasional pada Kamis 8 Januari.

Unjuk rasa mendukung Charlie Hebdo di Montpelier
Warga di kota Montpelier, Prancis, berkumpul dalam aksi Kamis (07/01) waktu setempat.

"Kita akan melakukan apa pun yang bisa untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab dan menyerukan persatuan nasional."
Keamanan ditingkatkan di seluruh Prancis setelah serangan ini sementara polisi melakukan operasi untuk memburu penyerangnya.
Polisi mengatakan pria bersenjata yang mengenakan topeng itu melarikan diri ke arah utara Paris sebelum meninggalkan mobilnya dan membajak mobil lainnya.
Unjuk rasa mendukung Charlie Hebdo.

Di Berlin, pengunjuk rasa menegaskan serangan di Paris sebagai serangan atas kebebasan berekspresi.

Media-media Prancis sudah menyebut nama para tersangka penyerang dengan mengutip sumber-sumber kepolisian.

Dua pria bersenjata menyerbu masuk ke kantor Charlie Hebdo itu ketika sedang berlangsung rapat redaksi dan memekik Allahu Akbar saat melakukan serangan.

Pemimpin redaksinya, Stephane Charbonnier yang kerap dipanggil Charb, merupakan salah satu yang tewas, bersama tiga kartunis lainnya.

Unjuk rasa mendukung Charlie Hebdo di Brussel
Warga Belgia, berkumpul di pusat ibukota Brussel untuk mengungkapkan solidaritas.


Kantor majalah satir ini sempat dilempar bom botol pada tahun 2011, sehari setelah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, sementara Charb mendapat ancaman pembunuhan beberapa kali. (BBC)

No comments:

Post a Comment