Charlie Hebdo: Polisi Prancis buru pelaku di Reims, unjuk
rasa dukung Charlie Hebdo
Kepolisian dan militer Prancis menggelar operasi
besar-besaran untuk membekuk pelaku penyerangan kantor redaksi Charlie Hebdo.
Kesatuan anti-teror kepolisian Prancis, pada Rabu (07/01)
malam waktu setempat, melancarkan operasi penggerebekan di Kota Reims, 140
kilometer dari Paris, demi membekuk pelaku penyerangan kantor redaksi majalah
Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang.
Stasiun televisi lokal menyiarkan tayangan sejumlah
penembak jitu berseragam serbahitam dari kesatuan anti-teror di suatu ruas jalan
Kota Reims. Namun, aparat menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai
operasi tersebut.
Namun, koresponden BBC, Lucy Williamson, mengatakan
kepolisian telah merilis nama tiga pelaku penyerangan, yakni Hamyd Mourad serta
kakak beradik Said Kouachi dan Cherif Kouachi. Mereka diketahui berusia 18
tahun, 32 tahun, dan 34 tahun.
Laporan media menyebutkan Cherif Kouachi pernah
dijebloskan ke penjara pada 2008 selama tiga tahun karena menjadi anggota
sebuah kelompok yang mengirim pejuang jihad ke Irak.
Kantor berita AFP, yang mengutip sebuah sumber,
menyatakan Hamyd Mourad telah menyerahkan diri kepada polisi pada Rabu (07/01),
pukul 23.00 waktu setempat (05.00 WIB). “Dia telah ditahan dan diamankan,” kata
sumber tersebut.
Meski demikian, BBC belum dapat memverifikasi pernyataan
sang sumber.
Para pelaku penyerangan sempat tertangkap kamera video
amatir saat beraksi.
Charlie Hebdo
Penyerangan ke kantor redaksi Charlie Hebdo dilakukan
ketika sejumlah redaktur menggelar rapat editorial mingguan.
Kartunis majalah itu, Corinne Rey, mengatakan pria-pria
bersenjata tersebut memasuki gedung setelah memaksanya memencet kode untuk
membuka pintu gedung.
“Mereka mengaku dari Al-Qaeda,” ujar Rey, sembari
menambahkan bahwa para penyerang berbahasa Prancis dengan fasih.
Tembakan yang dilepaskan para penyerang mengakibatkan 12
orang tewas, termasuk redaktur Stephane Charbonnier, kartunis Wolinski dan
Cabu, serta ekonom Prancis Bernard Maris.
Sejumlah saksi mata mengaku mendengar paling tidak 50
tembakan dihamburkan para penyerang di dalam kantor Charlie Hebdo dan di luar
gedung.
Mereka tertangkap kamera video amatir yang memperlihatkan
mereka tengah menembak seorang polisi yang terluka dari jarak dekat di trotoar.
Mereka terdengar meneriakkan, “Kami telah membalas dendam
Nabi Muhammad. Allahu Akbar!”
Kepolisian mengatakan mereka kabur ke bagian utara
Prancis, meninggalkan mobil mereka, dan membajak mobil lain.
Aksi unjuk rasa mendukung Charlie Hebdo
Unjuk rasa mendukung Charlie Hebdo.
Puluhan ribu orang di berbagai kota Prancis turun ke
jalan menentang pembunuhan di kantor Charlie Hebdo.
Unjuk rasa menentang pembunuhan di kantor majalah Charlie
Hebdo, yang menewaskan 12 orang, berlangsung di beberapa kota Prancis dan Eropa
lainnya.
Ribuan orang berkumpul di Alun-alun Place de la
Republique di pusat kota Paris, Rabu (07/01) malam, menggelar aksi siaga dan
banyak yang membawa plakat bertuluskan 'Je suis Charlie' atau 'Saya Charlie'.
Tumpukan pulpen -yang mencerminkan kebebasan berekspresi-
dan lilin diletakkan di alun-alun itu untuk mengenang para korban.
Sementara itu puluhan ribu lainnya menggelar aksi serupa
di sejumlah kota Prancis, antara lain di Lyon, Toulouse, dan Montpellier.
Unjuk rasa mendukung Charlie Hebdo di London
Pengunjuk rasa di London membawa plakat yang artinya
'Saya Charlie'.
Warga beberapa kota Eropa lainnya, seperti London,
Berlin, Madrid, dan Brussel juga menggelar acara yang sama.
Para pemimpin dunia, seperti Presiden Barack Obama dan
Ratu Elizabeth II, ikut menyampaikan duka maupun mengecamnya sebagai serangan
barbar.
Presiden Prancis, Francois Hollande, mengatakan serangan
tersebut sebagai 'pembunuhan pengecut' dan mengatakan hari berkabung nasional
pada Kamis 8 Januari.
Unjuk rasa mendukung Charlie Hebdo di Montpelier
Warga di kota Montpelier, Prancis, berkumpul dalam aksi
Kamis (07/01) waktu setempat.
"Kita akan melakukan apa pun yang bisa untuk
menemukan mereka yang bertanggung jawab dan menyerukan persatuan
nasional."
Keamanan ditingkatkan di seluruh Prancis setelah serangan
ini sementara polisi melakukan operasi untuk memburu penyerangnya.
Polisi mengatakan pria bersenjata yang mengenakan topeng
itu melarikan diri ke arah utara Paris sebelum meninggalkan mobilnya dan
membajak mobil lainnya.
Unjuk rasa mendukung Charlie Hebdo.
Di Berlin, pengunjuk rasa menegaskan serangan di Paris
sebagai serangan atas kebebasan berekspresi.
Media-media Prancis sudah menyebut nama para tersangka
penyerang dengan mengutip sumber-sumber kepolisian.
Dua pria bersenjata menyerbu masuk ke kantor Charlie
Hebdo itu ketika sedang berlangsung rapat redaksi dan memekik Allahu Akbar saat
melakukan serangan.
Pemimpin redaksinya, Stephane Charbonnier yang kerap
dipanggil Charb, merupakan salah satu yang tewas, bersama tiga kartunis
lainnya.
Unjuk rasa mendukung Charlie Hebdo di Brussel
Warga Belgia, berkumpul di pusat ibukota Brussel untuk
mengungkapkan solidaritas.
Kantor majalah satir ini sempat dilempar bom botol pada
tahun 2011, sehari setelah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, sementara Charb
mendapat ancaman pembunuhan beberapa kali. (BBC)
No comments:
Post a Comment