!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, January 7, 2015

Kecaman internasional atas serangan Paris, yang menewaskan 12 orang

Kecaman internasional atas serangan Paris, yang menewaskan 12 orang

Presiden Barack Obama menegaskan siap membantu Prancis.
Para pemimpin dunia bersatu mengecam serangan atas kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, Prancis, yang menewaskan 12 orang dan melukai 10 lainnya.

Dua orang pria bersenjata menyerbu masuk ke kantor majalah itu ketika sedang berlangsung rapat redaksi dan memekik Allahu Akbar saat melakukan serangan.

Aparat Prancis kini sedang memburu para pelakunya. Hingga saat ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.
Selain mengecam serangan, para pemimpin juga menyampaikan duka yang mendalam bagi warga Prancis.
Presiden AS, Barack Obama

"Pikiran dan doa kami bersama para korban dari serangan teroris ini dan juga warga Prancis pada masa yang sulit ini."

"Kerja sama kontraterorisme kami dengan Prancis baik sekali. Kami akan memberikan semua bantuan yang bisa kami sampaikan. Saya kira amat penting bagi kita semua untuk memastikan bahwa serangan seperti ini bisa terjadi di mana saja di dunia."
Paris

Unjuk rasa warga Paris mengutuk serangan atas Charlie Hebdo, antara lain membawa spanduk 'Saya Charlie'
.
Sekjen PBB, Ban Ki Moon
"Itu sangat mengerikan, tidak bisa diterima, dan merupakan kejahatan berdarah dingin. Hal itu juga merupakan serangan langsung atas landasan demokrasi, atas media, dan kebebasan berekspresi. Saya menyampaikan duka yang paling dalam kepada keluarga dan harapan untuk yang cedera."

"Kita berdiri bersama pemerintah dan rakyat Prancis. Serangan mengerikan ini bermaksud memecah belah. Kita tidak boleh jatuh ke dalam perangkap itu. Kita harus berdiri kuat untuk kebebasan berekspresi dan toleransi serta berdiri melawan kekuatan memecah belah dan kebencian."

Presiden Prancis, Francois Hollande
"Prancis hari ini mengadapi peristiwa yang mengejutkan, yaitu sebuah serangan, dan serangan teroris ini tidak diragukan lagi atas majalah yang sudah diancam beberapa kali dan dilindungi."

Ini merupakan tindakan barbar yang luar biasa yang kebetulan terjadi di Prancis atas sebuah majalah, dan majalah berarti kebebasan berbicara, atas wartawan yang selalu berusaha keras untuk memperlihatkan bahwa di Prancis bisa terjadi untuk mempertahankan gagasan-gagasan dan untuk memiliki kebebasan yang dilindungi republik."

Ratu Elizabeth II
"Pangeran Philip dan saya menyampaikan duka kepada keluarga dari mereka yang wafat dan mereka yang cedera dalam serangan di Paris pagi ini. Kami menyampaikan pikiran dan doa kami kepada semua yang terkena dampaknya."
Charlie Hebdo
Aksi solidaritas untuk Charlie Hebdo juga berlangsung di Alun-alun Trafalgar, London.

Perdana Menteri Inggris, David Cameron (di parlemen)
"Saya kira seluruh majelis akan bergabung dengan saya untuk mengecam serangan barbar di kantor sebuah majalah di Paris yang dilaporkan menewaskan lebih dari 10 orang."

"Sementara rinciannya masih belum kelas, saya tahu bahwa majelis ini dan negara ini berdiri bersatu dengan rakyat Prancis untuk menentang semua bentuk terorisme dan kita berdiri untuk bebebasan berbicara serta demokrasi dan orang-orang ini tidak akan pernah bisa mengambil nilai-nilai kita itu."
Kanselir Jerman, Angela Merkel

"Yang terjadi hari ini Paris adalah serangan barbar atas nilai-nilai yang kita bagi bersama di Eropa. Kita mengecam keras serangan ini. Pikiran kami bersama rakyat Prancis, khususnya mereka yang kehilangan yang dicintai."

"Kita berdiri untuk nilai-nilai kita. Kebebasan pers, kebebasan secara umum, demokrasi, dan sekali lagi pikiran kita bersama Prancis dan kita akan melakukan semua yang mungkin untuk membantu Prancis dalam situasi yang sulit ini."
Berbagi berita ini Tentang berbagi

Sedikitnya dua orang bersenjata menyerang kantor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, menewaskan setidaknya 11 orang dan melukai 10 orang, kata pihak berwenang Prancis.

Para saksi mata mengatakan terjadi tembakan terus menerus ketika para penyerang mengeluarkan tembakan dengan senapan Kalashnikov.

"Dua pria berpenutup kepala memasuki gedung dengan Kalashnikov. Beberapa menit kemudian, kami mendengar banyak tembakan," kata Benoit Bringer seperti dilaporkan televisi Prancis, Itele.

Kedua orang bersenjata kemudian terlihat melarikan diri dari kantor.
Presiden Francois Hollande dijadwalkan akan segera mengunjungi kantor majalah itu.

Majalah mingguan satir tersebut sebelumnya menimbulkan kontroversi karena antara lain menerbitkan karikatur Nabi Muhammad dan menjadikan nabi sebagai "pemimpin redaksi" pada November 2011.

Sehari sesudahnya, kantor majalah diserang dengan bom molotov.
Dalam tweet terbaru Charlie Hebdo mengeluarkan kartun Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.


Beberapa agama lain juga menjadi objek satir majalah yang berkantor di Prancis ini. (BBC)

No comments:

Post a Comment