Korut sebut sanksi AS tidak berdasar
Perselisihan antara AS dan Korut memuncak beberapa pekan
terakhir akibat kasus serangan siber terhadap Sony Pictures.
Korea Utara menyatakan rangkaian sanksi baru yang
diterapkan pemerintah Amerika Serikat ialah bagian dari kebijakan AS yang tidak
berdasar dan bermusuhan.
Sebagaimana dilansir kantor berita KCNA, juru bicara
Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan, “Kebijakan yang diterapkan AS secara
terus-menerus untuk mengekang Korea Utara, tidak berdasar dan memicu perasaan
buruk. Kebijakan itu hanya memperkuat tekad Korut untuk mempertahankan kedaulatan
negeri.”
Lebih jauh, juru bicara Kemenlu Korut mengatakan
rangkaian sanksi itu membuktikan AS belum bisa menjauhkan sikap bermusuhan
terhadaop Korut.
Sebelumnya, Presiden Barack Obama menandatangani perintah
eksekutif pada Jumat (03/01) yang mengijinkan pemberian sanksi terhadap tiga
organisasi dan 10 individu Korea Utara.
Gedung Putih mengatakan langkah itu merupakan respons
terhadap tindakan Korut yang "provokatif, mengganggu stabilsasi dan aksi
represif".
Kasus Sony
Perselisihan AS dan Korut memuncak beberapa pekan
terakhir akibat kasus serangan siber terhadap rumah produksi Sony Pictures yang
menayangkan film The Interview.
Serangan peretas ini sempat membuat Sony akan membatalkan
rencana peluncuran film The Interview pada Hari Natal, tetapi kemudian film itu
tetap dirilis melalui online dan sejumlah sinema di AS.
Korut mengatakan perubahan sikap Sony ini atas campur
tangan presiden AS.
"Obama selalu sembrono ketika berbicara dan
bertindak seperti monyet di hutan tropis," kata seorang juru bicara Komisi
Pertahanan Nasional, lembaga negara di Korea Utara yang dipimpin oleh Kim
Jong-un, seperti dikutip kantor berita resmi KCNA.
Film komedi satir tersebut mengisahkan wartawan AS yang
direkrut badan intelijen AS (CIA) untuk membunuh pemimpin Korut, Kim Jong-un. (BBC)
No comments:
Post a Comment