!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, January 8, 2015

Polisi Prancis rilis foto Kouachi bersaudara, Cherif di kiri dan Said di kanan

Polisi Prancis rilis foto Kouachi bersaudara, Cherif di kiri dan Said di kanan


Foto Kouachi bersaudara dirilis polisi Prancis. Cherif di kiri dan Said di kanan.

Kepolisian Prancis menyatakan dua kakak beradik Cherif dan Said Kouachi sebagai tersangka penyerangan kantor redaksi majalah Charlie Hebdo, pada Rabu (07/01).
Aparat kemudian melansir foto kedua pria itu seraya memperingatkan khalayak bahwa mereka mungkin bersenjata dan berbahaya.

Adapun pria ketiga yang disebut dalam dokumen polisi, Hamyd Mourad, menyerahkan diri ke polisi setelah melihat namanya muncul di media sosial.

Selagi foto Kouachi bersaudara dirilis ke masyarakat, kepolisian Prancis masih melancarkan operasi penggerebekan di Kota Reims, 140 kilometer dari Paris.
Sejauh ini, belum ada orang yang ditangkap. Namun, polisi tampak menutup kawasan sekitar sebuah flat di kota tersebut dan tim forensik terlihat berada di sana.

Kouachi bersaudara diduga menyerang kantor redaksi Charlie Hebdo yang mengakibatkan 12 orang tewas, termasuk redaktur Stephane Charbonnier, kartunis Wolinski dan Cabu, serta ekonom Prancis Bernard Maris.

Aksi protes menentang penyerangan kantor redaksi Charlie Hebdo bermunculan di sejumlah kota Prancis dan kota lainnya di Eropa.

Berkabung
Sementara itu, unjuk rasa menentang pembunuhan di kantor majalah Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 orang, berlangsung di beberapa kota Prancis dan Eropa.
Ribuan orang berkumpul di Alun-alun Place de la Republique di pusat kota Paris, Rabu (07/01) malam, menggelar aksi siaga dan banyak yang membawa plakat bertuluskan 'Je suis Charlie' atau 'Saya Charlie'.

Tumpukan pulpen--yang mencerminkan kebebasan berekspresi--dan lilin diletakkan di alun-alun itu untuk mengenang para korban.

Puluhan ribu lainnya menggelar aksi serupa di sejumlah kota Prancis, antara lain di Lyon, Toulouse, dan Montpellier.
Dalam pidato yang disampaikan melalui televisi, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, “Hari ini Republik Prancis sebagai suatu kesatuan telah menjadi target.”


Dalam kesempatan itu, Hollande juga mengumumkan hari Kamis (08/01) sebagai hari berkabung nasional. Selama 50 tahun terakhir hari semacam itu hanya diadakan sebanyak lima kali. (BBC)

No comments:

Post a Comment