!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, January 6, 2015

Tim DVI identifikasi 16 jenazah korban AirAsia QZ8501, Basarnas focus cari kotak hitam

Tim DVI identifikasi 16 jenazah korban AirAsia QZ8501, Basarnas focus cari kotak hitam



Tim identifikasi korban bencana (DVI) kembali mengidentifikasi tiga korban pesawat AirAsia QZ 8501, yaitu Indra Yulianto, Hindarto Halim dan Brian Youvito.

Dengan demikian, tim identifikasi Polda Jatim telah mengindentifikasi 16 jenazah dari 37 jenazah yang ditemukan sampai Selasa (06/01) siang.
"Sampai hari ini, kita telah berhasil mengidentifikasi 16 jenazah dari 37 jenazah yang sudah ada di Rumah Sakit Bhayangkara," kata Kepala DVI Polda Jatim, Kombes Pol Budiono, di Surabaya, Selasa (06/01) siang.

Ketiga korban
 yang telah diidentifikasi adalah Indra Julianto, berusia 51 tahun asal Probolinggo. Adapun korban kedua adalah Hindarto Halim, 61 tahun asal Surabaya.




Pria 19 tahun

Sedangkan korban ketiga yang bisa diidentiifikasi adalah Jou Brian Youvito yang berusia 19 tahun dan tinggal di Surabaya.
"Jadi untuk sementara pagi ini ada tiga jenazah yang dapat kita identifikasi, dan kami dalam proses menyerahkan pada keluarga yang berhak," kata Budiono.

Tim DVI masih terus berupaya mengidentifikasi sejumlah jenazah yang belum diketahui identitasnya.

Sejauh ini, tim DVI di Rumah Sakit Bhayangkara dibantu oleh tenaga ahli dari lima negara, termasuk dari Uni Emirat Arab.

Sebelumnya, tim dengan spesialisasi di bidang forensik, DNA, dan sidik jari ini telah dibantu ahli dari Singapura, Korea Selatan, Australia, dan Malaysia.

Cari kotak hitam, Basarnas mulai libatkan penyelam
Tim SAR mulai melibatkan penyelam untuk mencari kotak hitam, jasad koranb dan serpihan pesawat di dasar laut.

Kepala Basarnas, Bambang Soelistyo, mengatakan pihaknya menambah wilayah pencarian korban, serpihan badan pesawat dan kotak hitam (black box) AirAsia QZ 8501 di perairan Selat Karimata.
Perluasan wilayah pencarian ini, yang dimulai Selasa (06/01) pagi, melibatkan sejumlah kapal laut yang memiliki alat dan sistem pencari obyek di bawah permukaan laut.

Serpihan badan pesawat AiraAsia yang berhadil ditemukan dari perairan Selat Karimata.

"Dengan sasaran korban utamanya dan serpihan pesawat yang terbawa atau mengapung dan terbawa oleh arus," kata Bambang Soelistyo dalam jumpa pers, Selasa (06/01) pagi di Jakarta.
Memasuki hari ke-10 proses pencarian, menurutnya, tim SAR gabungan juga memprioritaskan pencarian kotak hitam.

"Hari ini cuaca bersahabat, mulai jam 06.05 WIB, tim mulai bekerja, dan mulai ada penyelam turun," ungkap Bambang.

Upaya pencarian juga dilakukan dari pesawat udara yang menyisir wilayah perairan Selat Karimata.

Sejauh ini, pihaknya telah mengangkat 37 jasad korban AirAsia QZ8501 dari wilayah di sekitar Selat Karimata.

Menurut Bambang, ada lima kapal yang dilibatkan dalam perluasan wilayah pencarian antara lain KRI Hasanuddin, KRI Usman Harun, KN Geosurvei, dan KN Baruna Jaya, serta dua kapal dari Singapura.

"Mereka akan bahu membahu dengan kemampuan alat sistem sonar," kata Bambang. (BBC)

No comments:

Post a Comment