Tim DVI identifikasi 16 jenazah korban AirAsia QZ8501,
Basarnas focus cari kotak hitam
Tim identifikasi korban bencana (DVI) kembali
mengidentifikasi tiga korban pesawat AirAsia QZ 8501, yaitu Indra Yulianto,
Hindarto Halim dan Brian Youvito.
Dengan demikian, tim identifikasi Polda Jatim telah
mengindentifikasi 16 jenazah dari 37 jenazah yang ditemukan sampai Selasa
(06/01) siang.
"Sampai hari ini, kita telah berhasil
mengidentifikasi 16 jenazah dari 37 jenazah yang sudah ada di Rumah Sakit
Bhayangkara," kata Kepala DVI Polda Jatim, Kombes Pol Budiono, di
Surabaya, Selasa (06/01) siang.
Ketiga korban
yang telah diidentifikasi adalah Indra
Julianto, berusia 51 tahun asal Probolinggo. Adapun korban kedua adalah
Hindarto Halim, 61 tahun asal Surabaya.
Pria 19 tahun
Sedangkan korban ketiga yang bisa diidentiifikasi adalah
Jou Brian Youvito yang berusia 19 tahun dan tinggal di Surabaya.
"Jadi untuk sementara pagi ini ada tiga jenazah yang
dapat kita identifikasi, dan kami dalam proses menyerahkan pada keluarga yang
berhak," kata Budiono.
Tim DVI masih terus berupaya mengidentifikasi sejumlah
jenazah yang belum diketahui identitasnya.
Sejauh ini, tim DVI di Rumah Sakit Bhayangkara dibantu
oleh tenaga ahli dari lima negara, termasuk dari Uni Emirat Arab.
Sebelumnya, tim dengan spesialisasi di bidang forensik,
DNA, dan sidik jari ini telah dibantu ahli dari Singapura, Korea Selatan,
Australia, dan Malaysia.
Cari kotak hitam, Basarnas mulai libatkan penyelam
Tim SAR mulai melibatkan penyelam untuk mencari kotak
hitam, jasad koranb dan serpihan pesawat di dasar laut.
Kepala Basarnas, Bambang Soelistyo, mengatakan pihaknya
menambah wilayah pencarian korban, serpihan badan pesawat dan kotak hitam
(black box) AirAsia QZ 8501 di perairan Selat Karimata.
Perluasan wilayah pencarian ini, yang dimulai Selasa
(06/01) pagi, melibatkan sejumlah kapal laut yang memiliki alat dan sistem
pencari obyek di bawah permukaan laut.
Serpihan badan pesawat AiraAsia yang berhadil ditemukan
dari perairan Selat Karimata.
"Dengan sasaran korban utamanya dan serpihan pesawat
yang terbawa atau mengapung dan terbawa oleh arus," kata Bambang Soelistyo
dalam jumpa pers, Selasa (06/01) pagi di Jakarta.
Memasuki hari ke-10 proses pencarian, menurutnya, tim SAR
gabungan juga memprioritaskan pencarian kotak hitam.
"Hari ini cuaca bersahabat, mulai jam 06.05 WIB, tim
mulai bekerja, dan mulai ada penyelam turun," ungkap Bambang.
Upaya pencarian juga dilakukan dari pesawat udara yang
menyisir wilayah perairan Selat Karimata.
Sejauh ini, pihaknya telah mengangkat 37 jasad korban
AirAsia QZ8501 dari wilayah di sekitar Selat Karimata.
Menurut Bambang, ada lima kapal yang dilibatkan dalam
perluasan wilayah pencarian antara lain KRI Hasanuddin, KRI Usman Harun, KN
Geosurvei, dan KN Baruna Jaya, serta dua kapal dari Singapura.
"Mereka akan bahu membahu dengan kemampuan alat
sistem sonar," kata Bambang. (BBC)
No comments:
Post a Comment