Tim DVI umumkan identitas tiga jasad
Tim DVI telah mengidentifikasi sembilan dari 31 jenazah
yang telah ditemukan.
Tim identifikasi korban bencana (DVI) merilis tiga
identitas korban pesawat AirAsia QZ 8501, Minggu (04/01). Salah satunya ialah
pramugara Wismoyo Ari Prambudi.
Dalam keterangan kepada pers di Rumah Sakit Bhayangkara,
Surabaya, Jawa Timur, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigadir
Jenderal Dr Arthur Tampi, menyatakan catatan sidik jari dan gigi ketiga jasad
sesuai dengan tiga orang yang terdapat dalam penerbangan AirAsia ke Singapura.
Ketiga jasad itu dilabeli B 015, B 016, dan B 018.
Jenazah B 015, menurut Brigjen Dr Arthur ialah Jie Stevie
Gunawan, bocah perempuan usia 10 tahun. Selain berbekal catatan gigi dan sidik
jari, jasad itu dapat dikenali melalui pakaian yang dia kenakan saat masuk ke
antrean penumpang di Bandara Juanda, pada 28 Desember 2014 lalu.
Jenazah B 016 ialah Juanita Limantara, perempuan berusia
30 tahun asal Surabaya. Kemudian jenazah B 018 ialah Wismoyo Ari Prambudi,
laki-laki berusia 24 tahun dari Klaten, Jawa Tengah.
Wismoyo Ari Prambudi ialah pramugara pesawat AirAsia QZ 8501.
Wismoyo ialah pramugara pesawat jurusan
Surabaya-Singapura tersebut. BBC Indonesia sempat berjumpa dengan ibunda
Wismoyo pada 29 Desember 2014 lalu atau sehari setelah pesawat dikabarkan
hilang kontak.
Kala itu, Sumingsri—ibunda Wismoyo—berharap ada secercah
harapan mengenai anaknya yang lahir pada 8 Agustus 1990 itu. Ia mengaku ikhlas
dengan takdir yang menimpa keluarganya.
Dengan kepastian identitas tiga jenazah, tim DVI telah
mengidentifikasi sembilan jenazah.
Cuaca
Sementara itu, operasi pencarian di Selat Karimata
kembali terhambat faktor cuaca.
Wartawati BBC Indonesia di Pangkalan Bun, Rizki Washarti,
melaporkan hujan deras terjadi di Pangkalan Bun dan sekitarnya. Padahal, pada
Minggu (04/01) pagi, cuaca masih memungkinkan bagi Basarnas untuk mengerahkan
helikopter ke perairan Selat Karimata.
Sejumlah penyelam disiagakan di beberapa kapal Angkatan
Laut Indonesia di Selat Karimata.
Bahkan, BBC Indonesia sempat mengikuti tim pencari dan
evakuasi yang menggunakan helikopter.
Cuaca cerah pada Minggu (04/01) pagi itu dimanfaatkan
untuk menerjunkan dua penyelam ke tempat ditemukannya empat obyek yang diduga
bagian dari pesawat AirAsia QZ 8501.
Dari mereka, sebagaimana dikatakan Kepala Basarnas,
Bambang Soelistiyo, tim SAR gabungan mendapat laporan bahwa jarak pandang di
bawah laut nol meter dan dasar laut dipenuhi lumpur. (BBC)
No comments:
Post a Comment