!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Sunday, January 4, 2015

Tim DVI umumkan identitas tiga jasad

Tim DVI umumkan identitas tiga jasad

Tim DVI telah mengidentifikasi sembilan dari 31 jenazah yang telah ditemukan.
Tim identifikasi korban bencana (DVI) merilis tiga identitas korban pesawat AirAsia QZ 8501, Minggu (04/01). Salah satunya ialah pramugara Wismoyo Ari Prambudi.

Dalam keterangan kepada pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigadir Jenderal Dr Arthur Tampi, menyatakan catatan sidik jari dan gigi ketiga jasad sesuai dengan tiga orang yang terdapat dalam penerbangan AirAsia ke Singapura.
Ketiga jasad itu dilabeli B 015, B 016, dan B 018.

Jenazah B 015, menurut Brigjen Dr Arthur ialah Jie Stevie Gunawan, bocah perempuan usia 10 tahun. Selain berbekal catatan gigi dan sidik jari, jasad itu dapat dikenali melalui pakaian yang dia kenakan saat masuk ke antrean penumpang di Bandara Juanda, pada 28 Desember 2014 lalu.

Jenazah B 016 ialah Juanita Limantara, perempuan berusia 30 tahun asal Surabaya. Kemudian jenazah B 018 ialah Wismoyo Ari Prambudi, laki-laki berusia 24 tahun dari Klaten, Jawa Tengah.

Wismoyo Ari Prambudi ialah pramugara pesawat AirAsia QZ 8501.
Wismoyo ialah pramugara pesawat jurusan Surabaya-Singapura tersebut. BBC Indonesia sempat berjumpa dengan ibunda Wismoyo pada 29 Desember 2014 lalu atau sehari setelah pesawat dikabarkan hilang kontak.
Kala itu, Sumingsri—ibunda Wismoyo—berharap ada secercah harapan mengenai anaknya yang lahir pada 8 Agustus 1990 itu. Ia mengaku ikhlas dengan takdir yang menimpa keluarganya.

Dengan kepastian identitas tiga jenazah, tim DVI telah mengidentifikasi sembilan jenazah.





Cuaca
Sementara itu, operasi pencarian di Selat Karimata kembali terhambat faktor cuaca.

Wartawati BBC Indonesia di Pangkalan Bun, Rizki Washarti, melaporkan hujan deras terjadi di Pangkalan Bun dan sekitarnya. Padahal, pada Minggu (04/01) pagi, cuaca masih memungkinkan bagi Basarnas untuk mengerahkan helikopter ke perairan Selat Karimata.

Sejumlah penyelam disiagakan di beberapa kapal Angkatan Laut Indonesia di Selat Karimata.

Bahkan, BBC Indonesia sempat mengikuti tim pencari dan evakuasi yang menggunakan helikopter.

Cuaca cerah pada Minggu (04/01) pagi itu dimanfaatkan untuk menerjunkan dua penyelam ke tempat ditemukannya empat obyek yang diduga bagian dari pesawat AirAsia QZ 8501.


Dari mereka, sebagaimana dikatakan Kepala Basarnas, Bambang Soelistiyo, tim SAR gabungan mendapat laporan bahwa jarak pandang di bawah laut nol meter dan dasar laut dipenuhi lumpur. (BBC)

No comments:

Post a Comment