!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, January 6, 2015

Tim SAR temukan lagi dua jenazah AirAsia QZ8501, terbang tanpa ijin tujuh pejabat di nonaktifkan

Tim SAR temukan lagi dua jenazah AirAsia QZ8501, terbang tanpa ijin tujuh pejabat di nonaktifkan

Upaya pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501 sudah berlangsung seminggu lebih.

Tim pencari jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 menemukan dua jenazah di Laut Jawa, hari Selasa (06/01), yang membuat jumlah jasad yang sejauh ini telah diangkat dari laut menjadi 39.

"Kami menemukan kembali dua jenazah ... mohon maaf kondisinya sudah mulai kurang bagus. Satunya sudah dibawa ke Pangkalan Bun, satunya masih di atas kapal," kata Bambang Soelistyo, kepala Badan SAR Nasional, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa malam (06/01).

Soelistyo menjelaskan satu jenazah yang masih di atas kapal akan diupayakan untuk dibawa ke Pangkalan Bun pada Selasa malam.
Biasanya jasad yang ditemukan akan diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi oleh tim DVI Polri.

Begitu selesai diidentifikasi, jenazah akan diserahkan ke pihak keluarga.

Pesawat AirAsia QZ8501 yang membawa 155 penumpang dan tujuh awak hilang Minggu pagi (28/12) dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura.

Pihak berwenang di Indonesia menyatakan pesawat ini jatuh ke Laut Jawa.

QZ8501 terbang tanpa izin, tujuh pejabat dinonaktifkan


Izin terbang Air Asia pada Minggu tidak sesuai dengan data Kemenhub.

Tujuh pejabat yang dinonaktifkan dan dimutasikan terkait dengan penerbangan AirASia hari minggu yang tidak memiliki izin terbang pada hari Minggu ke Surabaya –Singapura PP, berasal dari Kementerian Perhubungan, Airnav Indonesia, dan PT Angkasa Pura Cabang Bandara Juanda, seperti disampaikan Kementerian Perhubungan, Selasa (06/01)

Staf Khusus Menhub Hadi Mustafa Djuraid dalam keterangan pers mengatakan penonaktifan dilakukan untuk kepentingan pemeriksaan.

“Menteri perhubungan telah menandatangi instruksi kepada inspektorat jenderal agar melakukan audit investigatif dalam hal ini dirjen perhubungan udara, sampai hari ini sudah ada beberapa pejabat yang diduga terkait dengan penerbangan tanpa jadwal AirAsia itu yang sudha di non aktifkan ataupun dimutasikan,” jelas Hadi.

Hadi mengatakan selain menonaktifkan para pejabat tersebut, Kementerian Perhubungan juga menginstruksikan otoritas terkait untuk melakukan audit mandiri terkait pengelolaan menara pengawas lalu lintas udara ATC Surabaya, maupun AP I di cabang Bandara Juanda.

Adapun pejabat yang dinonaktifkan yaitu dua orang dari Kementerian Perhubungan: kepala bidang keamanan dan kelaikan angkutan udara, merangkap unit kerja pelaksana slot time di Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya, dan Principal Operation Inspector Kemenhub di AirAsia.

Sementara dari PT AirNav Indonesia melakukan audit mandiri dan menonaktifkan tiga orang pejabat: General Manager‎ Perum AirNav Surabaya, Manager ATS Operation Surabaya dan Senior Manager ATFM dan ATS Kantor Pusat Perum AirNav.

Ada dua pejabat PT Angkasa Pura I yang juga dinonaktifkan yaitu Department Head Operation AP I cabang Bandara Juanda,dan Senior Head PT AP I cabang Bandara Juanda
'Gunung es'

Pengamat penerbangan Chappy Hakim mengibaratkan kecelakaan yang dialami AirAsia pada pekan lalu ini merupakan puncak gunung es dari masalah yang dihadapi dunia penerbangan di Indonesia.
Chappy mengatakan audit investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan sebagai langkah yang tepat untuk memperbaikinya.

Tujuh belas penyelam diterjunkan untuk pencarian bawah laut.
“Dunia penerbangan Indonesia membutuhkan pembenahan yang fundamental dan membutuhkan pembangunan displin pengawasan yang ketat, dan low enforcement dengan efek jera, kalau ada pengawasan mungkin tak akan terjadi kan , mungkin ga terjadi terbang tanpa ijin, tak ada kemauan untuk membereskan delay yang ga karuan di airport, semuanya manajemen tambal sulam,” jelas Chappy.

Chappy mengatakan industri penerbangan sipil Indonesia tumbuh pesat dan kapasitas di Bandara Sukarno Hatta terjadi peningkatan tiga kali lipat selama beberapa tahun terakhir ini, tidak dibarengi peningkatan fasilitas dan infrastruktur.


Setiap harinya, Bandara Sukarno Hatta melayani 1.200 penerbangan dalam dan luar negeri setiap hari dengan jumlah penumpang lebih dari 72 juta orang per tahun. (BBC)

No comments:

Post a Comment