!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Sunday, May 31, 2015

Malam Lailatul Qadr.

Perjalanan yang belum selesai (286)

(Bagian ke dua ratus delapan puluh enam, Depok, Jawa Barat, Indonesia, 20 Mei 2015, 01.08 WIB)

Malam Lailatul Qadr.

Allah dalam firmannya di surah Al Qadr: 1). Sesungguhnya kami telah menurunkan (Al Quran) pada malam kemuliaan. 2). Dan tahukah kamu malam kemuliaan itu. 3). Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1000 bulan 4). Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan 5) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Agar manusia memperoleh Rahmat dan Hidayah Allah agar bisa masuk surga, Allah menetapkan tiga takdir:
Takdir pertama, takdir umum yang ditulis Allah dalam kitab :
"Lauh Mahfuzh" .

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi”. (HR. Muslim no. 2653).

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid : 22).
 Dalam kitab ini semua nasib mahluk Allah termasuk daun yang jatuh dari dahannya sudah ditetapkan Allah, termasuk kapan manusia mati, terkena ujian berupa musibah sakit, penderitaan dan berupa ujian diberikan rezeki melimpah.

Kemudian Allah menentukan takdir seumur hidup yang ditulis melalui malaikatnya sejak ruh dihembuskan Allah pada usia janin manusia usia 4 bulan sepuluh hari.

Kemudian Allah menetapkan takdir tahunan yang disebut Malam Lailatul Qadr.
Beberapa hadist (sunnah/al-hikmah)Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Buchori-Muslim menyebutkan kalau malam lailatul qadr itu terjadi pada malam ganjil , sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan (Puasa).
Pada malam ini betapa Allah menunjukkan pada Manusia bahwa Allahlah satu-satunya yang memberi rahmat bagi manusia.
Bayangkan saja bila kita beribadah pada malam itu Allah akan beri pahala setara 1000 bulan (82 tahun), padahal usia ummat Muhammad sampai kini rata-rata jarang ada yang lebih 80 tahun.
Pada masa ummat Nabi Nuh ketika malam Lailatul Qadr belum diturunkan, tetapi usia kaum nabi nuh bisa mencapai ribuan tahun.
Itulah anugrah dan karunia yang besar dari Allah untuk ummat Nabi Muhammad, walaupun usia rata-rata ummat Nabi Muhammad jauh lebih pendek (tidak lebih dari rata-rata 80 tahun) tetapi diberikan Allah Rahmat yang luas dan besar.
Tentu saja agar kita memperoleh rahmat Allah agar bisa menemui malam Lailatul Qadr, kita terus berdoa, agar dipertemukan Allah pada malam itu, secara konsisten melaksanakan perintah Allah melalui Al Quran dan Hadist rukun Islam.
Setelah berikrar mengucapkan ;Laillahailaulah Muhammad Rasul Allah (Tiada Tuhan yang wajib disembah, kecuali Allah, dan Muhammad Rasul Allah), kita melaksanakan kewajiban kita sholat lima waktu, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, naik Haji/Umroh bila mampu.
Bila semua itu kita jalankan, dan setiap usai sholat kita melakukan zikir pagi dan petang, selain istighfar kita juga membaca surah Al-Ikhlas 10 kali.
Nabi Muhammad dala sabdanya dia dalam zikirnya usai sholat paling tidak membaca Istighfar 100 kali sehari.
Sedangkan zikir yang selalu diucapkan adalah zikir: Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulilah (Segala puji bagi Allah), Laillahaillaulah (Tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah), Allahu Akbar (Allah Maha Besar), Walakhauwalakauwataillabillah (Tiada kekuatan selain Allah yang bisa menolong manusia).
Istighfar (Astagfirullahi allazim) (Ya Allah ampuni lah segala dosa hamba).
Dalam suatu Hadist dijelaskan, kalaulah kalimat Laillahaillaulah (Tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah) bila kita taruh pada sebuah timbangan di sebelah kanan, dan seluruh isi tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi ditaruh di timbangan sebelah kiri, maka berat Timbangan sebelah kanan jauh melebihi berat timbangan sebelah kiri.
Dalam dalam Hadist sahih juga dijelaskan kalimat Laillahaillaulah adalah kunci untuk membuka pintu surga.
Namun seperti kunci pada umumnya, setiap kunci memerlukan gerigi agar pintu surga bisa dibuka dengan mudah.
Gerigi kunci itu adalah kita melaksanakan perintah Allah seperti yang ada di dalam Al Quran dan Sunnah, sesuai yang telah dipraktekkan oleh Nabi Muhammad, seperti dijelaskan hadist, sabda nabi Muhammad yang sahih.
Perintah Allah itu seperti melaksanakan rukun Islam, dan cabang-cabang amal saleh yang banyak dijelaskan Allah dan Rasulnya.
Semoga kita termasuk hamba Allah yang mendapat hidayah dan rahmatnya, yang selalu bersyukur ketika diuji Allah dengan limpahan rezeki Allah, dan bersabar ketika Allah mengujinya dengan berbagai musibah (penderitaan kemiskinan, sakit. Dan musibah lain).
Karena kata Allah, Allah bersama orang-orang yang sabar, dan akan memberi pahala tanpa batas kepada orang yang sabar, ketika diuji Allah dengan Musibah sakit.
Sebaliknya Allah akan mencintai orang yang ketika diuji Allah dengan rezeki Allah (seperti harta. Kenikmatan lain) dengan bersyukur kepada Allah, dengan mengeluarkan seluruh hartanya dijalan Allah (untuk nafkah anak istri, untuk membayar zakat, sadakoh anak yatim dan janda miskin, membangun Masjid, sekolah , rumah sakit, dan menyantuni kedua orang tua, dan saudara-saudara yang lagi mengalami ujian berupa musibah kemiskinan, sakit dan musibah lain).

No comments:

Post a Comment