Cina bekuk 680
koruptor di luar negeri
Pemerintah Cina mengutus sejumlah tim ke berbagai negara
untuk membekuk tersangka koruptor.
Pemerintah Cina menyatakan telah menangkap 680 orang yang
dicurigai melakukan kejahatan ekonomi dan kabur ke luar negeri.
Penangkapan itu merupakan bagian dari ‘Operasi Perburuan
Rubah’ yang dilakoni Kementerian Keamanan Publik selama Juli hingga Desember
2014 lalu.
Dari 680 orang yang ditangkap selama kurun waktu
tersebut, 117 orang merupakan buronan yang diburu selama satu dekade terakhir.
Adapun sebanyak 390 orang menyerahkan diri.
Secara keseluruhan, menurut kementerian itu, jumlah orang
yang ditangkap 4,5 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah pada 2013
lalu.
“Operasi ini mencapai kemenangan besar dan menggapai
hasil luar biasa,” sebut pernyataan resmi Kementerian Keamanan Publik.
Sebelumnya, sebagaimana dilaporkan kantor berita Cina,
Xinhua, pemerintah Cina mengutus aparat ke Afrika, Amerika Selatan, Asia
Pasifik, dan Eropa Barat khusus untuk memburu koruptor.
Kawasan yang mendapat perhatian khusus ialah Asia
Tenggara. Tahun lalu, pemerintah Cina mengirim 20 tim ke Thailand, Filipina,
Malaysia, Kamboja, dan negara-negara di sekitar.
Global Financial Integrity Group, kelompok kajian yang
berbasis di Washington DC, Amerika Serikat, memprediksi arus dana illegal yang
mengalir ke luar Cina pada periode 2002 hingga 2011 mencapai sedikitnya US$1,08
triliun.
Cina tangkap ratusan tersangka koruptor di luar negeri
Perburuan tersangka koruptor dilakukan dari Eropa hingga
Asia Tenggara.
Pemerintah Cina menyatakan telah menangkap 180 orang yang
dicurigai melakukan kejahatan ekonomi dan kabur ke luar negeri.
Rangkaian penangkapan berjuluk ‘Operasi Perburuan Rubah’
itu meliputi 68 orang yang kembali ke Cina dan menyerahkan diri serta 75 orang
yang ditangkap di negara-negara Asia Tenggara.
“Terima kasih atas kerja sama dan dukungan negara-negara
dan kawasan. Operasi ini membuat terobosan di Afrika, Amerika Selatan, Asia
Pasifik, dan Eropa Barat,” sebut pernyataan resmi Kementerian Keamanan Publik
sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Berdasarkan laporan Xinhua, pemerintah Cina mengirim 20
tim ke Thailand, Filipina, Malaysia, Kamboja, dan negara-negara di sekitar guna
memburu tersangka pelaku kejahatan ekonomi.
Dari negara-negara tersebut, aparat Cina membekuk 75
orang.
Pengumuman penangkapan itu mengemuka tiga bulan setelah
pemerintah Cina meluncurkan operasi yang khusus mengincar para pejabat dan
pebisnis yang membawa kabur uang hasil korupsi.
Global Financial Integrity Group, kelompok kajian yang
berbasis di Washington DC, Amerika Serikat, memprediksi arus dana illegal yang
mengalir ke luar Cina pada periode 2002 hingga 2011 mencapai sedikitnya US$1,08
triliun. (BBC)
No comments:
Post a Comment