Ditemukan lagi jenazah QZ 8501, Pencarian melibatkan
kapal pencari dari Amerika Seikat, Singapura, Rusia dan Jepang
Badan SAR Nasional memastikan satu jenazah tambahan
korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang ditemukan di perairan Selat Karimata pada
Minggu (04/01). Temuan itu amat mungkin bertambah mengingat tim SAR gabungan
mendeteksi keberadaan beberapa jenazah di sekitar lokasi pencarian.
Kepala Basarnas, Bambang Soelistyo, mengatakan jenazah
yang baru ditemukan tersebut kini berada di kapal Angkatan Laut Singapura, RSS
Persistent.
“Jenazah akan dievakuasi ke Pangkalan Bun jika cuaca
membaik,” kata Bambang dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (04/01).
Dengan tambahan satu jenazah, maka jumlah total jasad
yang telah ditemukan sampai hari kedelapan operasi pencarian mencapai 31 jasad.
Meski demikian, jumlah tersebut amat mungkin bertambah
lantaran beberapa kapal melihat keberadaan sejumlah jenazah yang mengapung di
lokasi pencarian. Hal itu dikatakan Kepala Operasi Basarnas di Pangkalan Bun,
Marsekal Pertama Supriyadi.
“Beberapa kapal melaporkan melihat sejumlah jenazah.
Namun, sejauh ini belum berhasil diangkat ke atas kapal. Jumlahnya belum bisa
dipastikan,” kata Supriyadi kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.
Guna mengantisipasi jenazah-jenazah dan obyek pesawat
yang terseret arus laut, lokasi pencarian akan diperlebar ke arah timur seluas
20.700 mil laut persegi.
Sedikitnya 27 kapal dan 14 unit helikopter dikerahkan
dalam operasi pencarian, Minggu (04/01).
Obyek pesawat
Selain jenazah, tim SAR menemukan obyek yang diduga
bagian pesawat AirAsia QZ 8501.
Kepala Basarnas, Bambang Soelistyo, mengatakan obyek
berukuran 9,8 meter x 1,1 meter x 0,4 meter itu ditemukan pukul 03.00 WIB,
Minggu (04/01).
“Berarti sudah ada lima obyek yang ditemukan,” kata
Bambang.
Dua obyek yang ditemukan pada Sabtu (03/01) berdimensi
9,4 meter x 4,8 meter dan 7,2 x 0,5 meter.
Menurut Kepala Operasi Basarnas di Pangkalan Bun,
Marsekal Pertama Supriyadi, jarak lokasi pencarian dengan Pelabuhan Kumai
sekitar 107 mil laut.
Di lokasi tersebut, terdapat sedikitnya 9 kapal yang
mencakup dua kapal Angkatan Laut Amerika Serikat dan kapal-kapal Angkatan Laut
Indonesia, serta terlibat juga kapal dari singapura, Jepang dan Rusia. Masuk
juga KRI Usman-Harun yang dilengkapi alat deteksi pencarian objek.
Salah satu kapal AL Indonesia ialah KRI Banda Aceh. Di
dalamnya, sebagaimana dilaporkan wartawan harian Borneo News, Budi Baskoro,
telah bersiaga sebanyak 47 anggota Komando Pasukan Katak.
Mereka akan diterjunkan untuk mencari badan pesawat
AirAsia QZ 8501 begitu cuaca membaik.
Basarnas juga akan menurunkan robot pencari bawah laut
untuk mencari kotak hitam pesawat. (BBC)
No comments:
Post a Comment