FBI: Korea Utara dibalik peretasan Sony Pictutes
Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat meyakini
Korea Utara berada di balik serangan siber terhadap Sony Pictures, akhir tahun
lalu, setelah para peretas bertindak ceroboh.
Direktur FBI, James Comey, mengatakan kelompok peretas
(hacker) itu merilis materi dari sejumlah server yang dipakai secara eksklusif
oleh Korea Utara.
Para peretas, lanjut Comey, sebenarnya berupaya menyembunyikan
identitas mereka dengan menggunakan server-server terselubung. Namun,
kadangkala, mereka dengan lalai memakai server yang hanya dipakai Korut.
Penjelasan Comey yang disampaikan kepada para peserta
Konferensi Internasional Keamanan Siber di New York, ditanggapi skeptis oleh
para pakar.
“Sejujurnya, Comey tidak mengungkap sesuatu yang baru.
Berbagai alamat protokol internet (IP address) telah terkait dengan serangan
ini, mulai dari sebuah hotel di Taiwan sampai IP address di Jepang. Setiap IP address
yang tersambung ke internet dapat diretas dan dipakai oleh para peretas,” kata
Brian Honan, peneliti keamanan.
Sony Pictures mengalami serangkaian kebocoran data, pada
Desember 2014 lalu. Serangan itu didalangi kelompok peretas yang menyebut diri
mereka, Penjaga Perdamaian.
Kelompok itu meretas akses ke jaringan perusahaan dan
mencuri sejumlah besar informasi internal.
Hal ini menyebabkan sejumlah film dibajak, dan jutaan
surat elektronik dan informasi pribadi bocor ke ranah publik.
Serangan-serangan itu dilakukan di tengah upaya Sony
dalam merilis film The Interview--komedi tentang wartawan yang direkrut CIA
untuk membunuh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (BBC)
No comments:
Post a Comment