!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, January 7, 2015

Mau Diet dengan Benar? Ini Dia 5 Jenis Diet yang Paling Baik Diikuti

Mau Diet dengan Benar? Ini Dia 5 Jenis Diet yang Paling Baik Diikuti

 detikFood - Setelah mengetahui diet apa saja yang tergolong fad diet serta efek buruknya lalu diet apa yang paling baik diterapkan. dr. Maya Surjadjaja, pakar nutrisi dan kosmetik dari klinik Gracia Patricia di Jakarta, memberikan daftarnya.

Menurut dr. Maya, diet yang aman, sehat, dan efektif diterapkan adalah diet antiinflamasi. Diet ini menurunkan advanced glycation end-product (AGEs) serta rendah indeks glikemik (GI) dan glycemic load (GL). Selain diet berdasarkan warna (Rainbow Diet) yang dianjurkan pakar kesehatan Eric Braverman dan David Herber, diet apa lagi yang paling baik diterapkan?


Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) berada di posisi teratas dari 29 diet yang dinilai lembaga US News dengan masukan dari panel pakar kesehatan. Untuk bisa masuk daftar ini, diet harus relatif mudah diikuti, bergizi, aman, dan efektif menurunkan berat badan.

Diet DASH tinggi buah, sayuran, biji-bijian utuh, serta olahan susu rendah lemak. Daging, ikan, unggas, kacang-kacangan, dan polong-polongan juga dianjurkan. Diet ini membatasi konsumsi gula dalam makanan dan minuman, daging merah, serta lemak tambahan.






Diet yang baik untuk jantung ini melibatkan makanan pokok masyarakat di sekitar Laut Mediterania, di antaranya Yunani dan Italia. Penekanannya adalah pada lemak yang baik untuk jantung seperti omega-3.

Diet ini menganjurkan konsumsi seafood, kacang-kacangan, buah dan sayuran, biji-bijian utuh, minyak zaitun, serta red wine dalam jumlah sedang. Mediterranean diet bisa disesuaikan dengan gaya hidup di budaya Anda, misalnya kuliner Amerika atau Asia.

Therapeutic Lifestyle Changes Diet (TLC) yang diciptakan National Institutes of Health's National Cholesterol Education. Program didukung oleh Asosiasi Jantung Amerika karena dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Kuncinya adalah banyak mengurangi asupan lemak, terutama lemak jenuh.

Makanan mengandung lemak jenuh seperti daging berlemak, produk olahan susu, dan gorengan meningkatkan kolesterol jahat, sehingga mempertinggi risiko serangan jantung dan stroke. Penerapan TLC diet, membatasi asupan kolesterol harian, serta lebih banyak mengonsumsi serat bisa menurunkan kolesterol tinggi tanpa obat.

dr. Andrew Weil, MD menyarankan konsumsi 40-50% dari karbohidrat, 30% dari lemak, serta 20-30% dari protein. Ia juga menyarankan konsumsi omega-3 secara rutin, menghindari makanan cepat saji dan gorengan sama sekali, serta konsumsi 60-100 mg CoQ10 dan 100-400 mg ALA. Diet ini mirip Mediterranean diet, namun tanpa teh hijau, red wine, dan dark chocolate.


Formula yang dipopulerkan buku karya ahli biokimia Barry Sears ini merekomendasikan konsumsi karbohidrat, protein, dan lemak dalam rasio 40:30:30. Persentase lemak tersebut diyakini membantu hormon tetap dalam zona sehat.

Pengikutnya, di antaranya Jennifer Aniston, Brad Pitt, dan Renee Zellweger, memuji keragaman makanan yang dianjurkan serta kemudahan penerapannya meski diet ini ketat. Zone Diet disebut-sebut salah satu diet terbaik karena memperbolehkan konsumsi karbohidrat.


dr. Ancel Keys melakukan Studi Tujuh Negara selama 20 tahun sejak akhir 1950-an. Ia meneliti lebih dari 13.000 pria di Italia, Yunani, Yugoslavia, Belanda, Finlandia, Jepang, dan Amerika Serikat.


Ia menemukan bahwa diet yang rendah makanan olahan serta lemak jenuh hewani menghasilkan harapan hidup terlama di dunia serta angka penyakit jantung terendah pada masyarakat yang tinggal di wilayah Mediterania. Risiko kematian akibat serangan jantung pada pria Yunani, contohnya, lebih rendah 90% daripada pria Amerika.

No comments:

Post a Comment