Perjalanan yang belum selesai (174)
(Bagian ke seratus tujuh puluh empat, Depok, Jawa Barat,
Indonesia, 2 Januari 2015, 19.17 WIB)
AH Nasution |
Perang Gerilya, efektif kalahkan AS di Vietnam dan Uni
Soviet di Afghanistan
Tahun 1945-1950 kelompok yang dinamakan Darul Islam (DI) di
berbagai daerah di Indonesia melakukan pemberontakan melawan Tentara Nasional
Indonesia (TNI).
Di Kalimantan Selatan sampai masuk perbatasan Kalimantan
Timur beroperasi kelompok Darul Islam yang dipimpin Ibnu Hadjar. Kelompok ini
salah satu kelompok yang sulit dikalahkan, mengingat mereka menggunakan taktik
perang gerilya, taktik serang dan lari, menyerang desa atau kampung-kampung
yang ada kemudian lari kehutan bila datang se kompi pasukan TNI.
Kopral Agusno, yang bergabung dalam satu kompi, juga
beranggotakan antara lain kopral Rochadi dan kopral Usman yang diambil dari
kesatuan Komando Perbekalan dan Angkutan (Bekumdam) Balikpapan, dikirim ke
hutan-hutan di Perbatasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan di sekitar
perbatasan kota Balikpapan dan Tanah Grogot bercerita:
‘’Pernah kami satu group tiba-tiba diserang pasukan Ibnu
Hadjar, sebagian besar anggota kami tewas, saya bisa selamat karena sembunyi di
semak-semak’’,
‘’Nampak pasukan Ibnu Hajar berkeliling di atas tubuh
saya, namun mereka sama sekali tidak melihat saya,’’ memang sebelum perang saya
dibekali kakek antong salman semacam daun pandan dan air di siram ke badan,
dengan mantera-mantera dato membacakan sesuatu, katanya agar musuh tidak bisa
melihat kita kalau kita sembunyi’’.
Selain kelompok Ibnu Hadjar tentara TNI juga menggunakan
taktik perang gerilya, yang sangat ampuh bila digunakan di hutan belantara
seperti di Kalimantan.
Perang gerilya sudah terbukti efektif ketika para pejuang
bersama TNI melawan penjajah Belanda, Jepang, dan Inggris di Indonesia.
Taktik ini juga sangat ampuh dalam perang Vietnam ,
ketika Vietkong dengan peralatan militer sederhana melawan militer Amerika
Serikat yang lebih canggih.
Juga efektif ketika Mujahidin Afghanistan melawan tentara
Uni Soviet di Afghanistan 1980-1988.
5 Ahli Taktik Perang Gerilya Yang diakui Dunia
Vietnam baru saja kehilangan salah satu pahlawan
perangnya, Jenderal Vo Nguyen Giap. Ratusan ribu orang mengantar kepergian Vo
Nguyen Giap, sosok yang bertarung melawan kolonialisasi Prancis dan juga
serangan Amerika Serikat ke Vietnam.
5 Ahli Taktik Perang Gerilya Yang diakui Dunia
Vo Nguyen Giap juga dikenal sebagai salah satu master
strategi perang gerilya. Dia orang memimpin pasukan Vietnam dalam serangan Dien
Bien Phu dengan strategi gerilya.
Selain Vo Nguyen Giap, dunia mengenal banyak master perang
gerilya. Salah satunya adalah jenderal kebanggaan Indonesia, Jenderal A. H.
Nasution. Berikut ulasannya.
1. Jenderal AH Nasution
Jenderal Nasution dikenal sebagai ahli perang gerilya.
Pengalamannya sebagai ahli perang gerilya datang setelah persetujuan Renville
17 Januari 1948. Saat itu pasukan Siliwangi hijrah ke Jawa Tengah. Nasution
saat itu sebagai Wakil Panglima Besar Angkatan Perang. Tentara RI ketika itu
memperkirakan Belanda akan mengulangi agresi militer I. Nasution pun menyusun
konsep perlawanan rakyat semesta dengan inti perang gerilya.
Jendral Besar AH Nasution
Jendral Besar AH Nasution
Pada agresi militer II, Nasution diangkat sebagai
Panglima Tentara di Jawa. Bermarkas di sebuah desa di Prambanan dan Kulonprogo,
Nasution mengeluarkan berbagai instruksi pelaksanaan perang gerilya. Setelah
menjadi KSAD, Nasution sempat dinonaktifkan akibat peristiwa 17 Oktober 1952.
Nasution diaktifkan kembali pada 1955 dan berjuang melawan berbagai
pemberontakan.
Jenderal Nasution dikenal sebagai pengarang buku
produktif. Dia banyak menulis buku di antaranya 11 jilid buku Sekitar Perang
Kemerdekaan Indonesia. Bukunya Pokok-Pokok Gerilya diterjemahkan ke berbagai
bahasa asing. Konon, Vietcong belajar dari buku Nasution saat perang melawan
Amerika Serikat di Vietnam.
Nasution juga menulis memoar berjudul Memenuhi Panggilan
Tugas sebanyak 8 jilid. Nasution meninggal dunia pada 5 September 2000.
Jenazahnya dimakamkan di TMP Kalibata.
2. Vo Nguyen Giap
Pemimpin militer terkemuka Vietnam, Jenderal Vo Nguyen
Giap yang pasukannya bisa menundukkan Prancis di Dien Bien Phu, mengungkapkan
sejumlah rahasia kekuatan pasukannya.
Pada akhir April 1975, pasukan Vietnam Utara berhasil
membuat pasukan AS dan pasukan Vietnam Selatan bertekuk lutut. Peristiwa ini
ditandai dengan simbol menyedihkan bagi Amerika ketika Dubes AS untuk Vietnam
Selatan terbang dengan helikopter dari atap bangunan kedutaannya.
Vo Nguyen Giap
Vo Nguyen Giap
"Kami dipaksa untuk menghadapi imperialis agresif
paling kuat dan kejam. Perang berlangsung selama lima pemerintahan dari lima
presiden dan menghadapi kami dengan kekuatan tak setara," kata Vo.
"Tanpa memegang senjata, Vietnam bisa berdiri dan
menghancurkan rantau perbudakan dan kemudian mengalahkan dua imperialis besar
untuk membebaskan bangsa dan rakyat. Mari kita melihat kembali ke dalam ribuan
tahun sejarah, mempelajari kebudayaan nasional serta tradisi serta warisan
kemiliteran bangsa Vietnam, sekaligus kecenderungan revolusioner Vietnam."
Menurutnya kekuatan bangsa Vietnam terletak pada
pengembangan falsafah kehidupan dan kebudayaannya dengan patriotisme pada
intinya, (yang menghasilkan) keinginan tidak menyerah untuk berjuang. Kekuatan
ini telah dimanfaatkan untuk mengatasi kekerasan alam dan agresi asing.
Jenderal Vo mencatatkan dirinya dalam sejarah kemiliteran
Vietnam karena strategi-strategi militernya sangat cemerlang, seperti pengepung
pasukan Prancis di Dien Bien Phu tahun 1954 dan Serangan Tet (Tet Offensive)
terhadap AS di Vietnam Selatan tahun 1968. Strategi andalannya adalah perang
gerilya.
3. Che Guevara
Ernesto Che Guevara lahir pada 14 Juni 1928. Dia lebih
dikenal sebagai El Che atau Che. Dia seorang revolusioner, dokter, intelektual,
pemimpin gerilya, diplomat, sekaligus ahli militer. Dia disukai dan dibenci
banyak orang.
Che Guevara
Che Guevara
Che Guevara bisa berarti cinta atau benci. Bagi sebagian
orang, nama ini sama dengan perjuangan kebebasan, namun buat yang lain berarti
pembunuhan. Nama asli Che adalah Ernesto Lynch. Sewaktu muda Che dijuluki
'Chanco' (babi) karena jarang mandi, sehingga badannya bau. Dia berganti kaus
oblong sekali saban pekan.
Che menulis buku Guerilla Warfare setelah revolusi Kuba.
Buku itu diterbitkan pada 1961. Buku karangan Che menjadi panduan bagi
gerilyawan di seluruh dunia. Banyak yang menyebut prinsip gerilya Che hampir
mirip seperti isi buku Mao. Tapi Che mengaku tidak pernah membaca buku Mao.
4. Mao Zedong
Mao Zedong merupakan pemimpin Partai Komunis China. Dia
menjadi Presiden Republik Rakyat China pada 1949. Pada masa dia berkuasa,
rakyat China hidup di bawah tekanan tangan besinya.
Mao Zedong
Mao Zedong
Pada perang sipil di China melawan kubu nasionalis, Mao
memunculkan strategi yang sering diadopsi banyak pihak sebagai strategi perang
gerilya. Prinsip strategi perang Mao adalah, saat lawan maju, kami mundur. Saat
musuh berkumpul, kami mengusik. Saat musuh lelah, kami menyerang. Saat musuh
mundur, kami mengejar. Salah satu slogan yang marak digunakan sebagai
perlambang strategi Mao adalah tarik lenganmu sebelum memukul. Dengan cara ini
pukulan yang keluar akan lebih dahsyat.
5. Lawrence of Arabia
TE Lawrence atau Lawrence of Arabia adalah seorang
petualang dari Inggris, ahli strategi militer. Dia juga menulis mahakarya
"The Seven Pillars of Wisdom" (1927). Dia menggalang revolusi Arab
dan memulai perlawanan terhadap Turki.
TE Lawrence
TE Lawrence
Dia berperan dalam membantu Arab kala berhadapan dengan
Turki semasa Perang Dunia I.
Dia memperkenalkan teori taktik gerilya di sebuah artikel
yang ditulisnya pada tahun 1938. Dalam artikelnya dia membandingkan pejuang
gerilya dengan gas. Gerilyawan berjuang di daerah operasi secara acak. Mereka
atau selnya menduduki tempat inti yang sangat kecil sementara molekul gas
menempati tempat inti terkecil di wadahnya.
Gerilyawan dapat bergantung dengan kelompok untuk tujuan
taktis tetapi posisi pimpinan tersebar. Pejuang seperti itu sangat sulit
dikalahkan.
Perjuangan Lawrence difilmkan dalam "Lawrence of
Arabia" dirilis pertama kali pada tahun 1962 dengan aktor Peter O''Toole
sebagai pemeran tokoh sejarah itu. Film tersebut berhasil mendapatkan 7 Oscar
termasuk film terbaik dan sutradara terbaik untuk David Lean.
perang gerilya
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
"Guerrilla" dan "Guerrilla Perang"
redirect di sini. Untuk video game, lihat Gerilya Perang (video game). Untuk
kegunaan lain, lihat Gerilya (disambiguasi).
Tidak menjadi bingung dengan Gorilla.
Perang gerilya adalah bentuk peperangan tidak teratur di
mana sekelompok kecil pejuang seperti warga sipil atau laskar bersenjata
menggunakan taktik militer termasuk penyergapan, sabotase, serangan, perang
kecil, tekan-dan-lari taktik, dan mobilitas untuk melawan kurang-lebih besar
dan ponsel militer tradisional.
Resistensi gerilya Spanyol invasi Perancis pada tahun
1808
Istilah, bentuk kecil dari "perang" dalam
bahasa Spanyol, biasanya diterjemahkan sebagai "perang kecil", dan
kata, gerilya (pengucapan Spanyol: [ɡeriʎa]), telah digunakan untuk
menggambarkan konsep sejak abad ke-18, dan mungkin lebih awal. Dalam penggunaan
Spanyol benar, orang yang merupakan anggota gerilya adalah guerrillero
([ɡeriʎeɾo]) jika laki-laki, atau guerrillera jika perempuan. Istilah ini
menjadi populer selama Perang Semenanjung, ketika orang-orang Spanyol naik
terhadap pasukan Napoleon dan berperang melawan tentara yang sangat unggul
menggunakan strategi gerilya.
Agusno |
Istilah "gerilya" digunakan dalam bahasa
Inggris pada awal 1809, untuk menggambarkan pejuang (misalnya, "Kota itu
diambil oleh gerilyawan"), dan juga (seperti di Spanyol) untuk menunjukkan
kelompok atau band pejuang tersebut. Namun, dalam kebanyakan bahasa gerilya
masih menunjukkan gaya tertentu peperangan. Penggunaan kecil membangkitkan
perbedaan jumlah, skala, dan ruang lingkup antara tentara gerilya dan formal,
tentara profesional negara.
Strategi, taktik dan organisasi [sunting]
Gerilyawan Boer selama Perang Boer Kedua di Afrika
Selatan
Sebuah PKK gerilya Kurdi di Kurdistan Irak sebagai bagian
dari konflik Kurdi-Turki, 2008
Strategi dan taktik perang gerilya cenderung berfokus
sekitar penggunaan, kekuatan mobile kecil bersaing lebih besar, lebih berat
satu. [1] gerilya berfokus pada pengorganisasian dalam unit-unit kecil,
tergantung pada dukungan dari penduduk lokal, serta mengambil keuntungan dari
medan yang lebih akomodatif dari unit-unit kecil.
Taktis, tentara gerilya akan menghindari konfrontasi
dengan unit besar pasukan musuh, tetapi mencari dan menghilangkan
kelompok-kelompok kecil tentara untuk meminimalkan kerugian dan menguras
kekuatan lawan. Tidak membatasi target mereka untuk personil, sumber daya musuh
juga target disukai. Semua itu adalah untuk melemahkan kekuatan musuh,
menyebabkan musuh akhirnya tidak mampu mengadili perang lagi, dan memaksa musuh
untuk menarik.
Hal ini sering disalahpahami bahwa perang gerilya harus
melibatkan menyamar sebagai warga sipil menyebabkan pasukan musuh gagal dalam
teman menceritakan dari musuh. Namun, ini bukan fitur utama dari perang
gerilya. Jenis perang dapat dipraktekkan di mana saja ada tempat untuk pejuang
untuk menutupi diri mereka sendiri dan di mana keuntungan tersebut tidak dapat
dimanfaatkan oleh kekuatan yang lebih besar dan lebih konvensional.
Para pemimpin komunis seperti Mao Zedong dan Vietnam
Utara Ho Chi Minh baik perang gerilya dilaksanakan memberikan kerangka teoritis
yang berfungsi sebagai model untuk strategi yang sama di tempat lain, seperti
Kuba "Foco" teori dan anti-Soviet mujahidin di Afghanistan. [2]
Mao Zedong diringkas taktik gerilya dasar pada awal Cina
"Perang Revolusi Sipil Kedua" sebagai: ". Kemajuan musuh, kita
mundur, kamp-kamp musuh, kita melecehkan, ban musuh, kita menyerang, retret
musuh, kita mengejar" [3]: p. 124 Setidaknya satu penulis credits karya
Cina kuno The Art of War (berasal dari setidaknya 200 SM) dengan memberikan
instruksi dalam taktik seperti Mao [2]:. Pp. 6-7
Partisan Soviet Perempuan beroperasi di bawah Sydir
Kovpak di Jerman diduduki Ukraina
Sementara taktik perang gerilya yang modern berasal dari
abad ke-20, perang yang tidak teratur, dengan menggunakan unsur-unsur kemudian
karakteristik perang gerilya modern, telah ada sepanjang pertempuran banyak
peradaban kuno tetapi dalam skala yang lebih kecil. Pertumbuhan baru-baru ini
terinspirasi sebagian oleh karya-karya teoritis perang gerilya, dimulai dengan
de manual Guerra de Gerilyawan oleh Matías Ramón Mella yang ditulis pada abad
ke-19 dan, baru-baru ini, Mao Zedong On Guerrilla Warfare, Che Guevara
Guerrilla Warfare dan Lenin teks nama yang sama, semua ditulis setelah revolusi
berhasil dilakukan oleh mereka di China, Kuba dan Rusia masing-masing. Catatan
tersebut ditandai dengan taktik perang gerilya sebagai, menurut teks Che
Guevara, yang "digunakan oleh pihak yang didukung oleh mayoritas tetapi
yang memiliki jumlah yang jauh lebih kecil dari senjata untuk digunakan dalam
pertahanan terhadap penindasan". [4]
Sejarah [sunting]
Artikel utama: Sejarah perang gerilya
Taktik gerilya yang mungkin digunakan oleh prajurit suku
prasejarah terhadap suku musuh. Bukti perang konvensional, di sisi lain, tidak
muncul sampai 3100 SM di Mesir dan Mesopotamia. Sejak Pencerahan, ideologi
seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, dan fundamentalisme agama telah
memainkan peran penting dalam membentuk pemberontakan dan perang gerilya. [5]
Sebuah contoh penting dari perang gerilya selama abad
ke-17 di India ketika Maratha di bawah kepemimpinan Chhatrapati Shivaji Raje
Bhonsle (pendiri Kekaisaran Maratha) menyerang Kerajaan Muslim sekitarnya
Bijapur Kesultanan dan Qutub Shahi Empire, yang memiliki keuntungan langsung
numerik dan tentara besar, tapi sedikit pengetahuan tentang tata letak
geografis Ghats Barat dan Dataran Tinggi Deccan. Dia mengumpulkan tentara kecil
dan terus-menerus menyerang kamp-kamp militer dan memenangkan banyak
pertempuran bahkan dengan angka signifikan. Kemudian, prinsip yang sama
digunakan dalam menggulingkan tiranic Mughal Empire. [6]
Demikian pula, abad ke-17 Jat prajurit di India, seperti
Gokula Raja Ram Jat, juga digunakan Dhar (gerilya) terhadap Mughal. Jumlah
prajurit reguler yang tidak besar tapi khasiat Dhar mereka (gerilya) taktik dan
jelas dalam serangan gagah mereka terhadap pasukan Mughal besar Aurangzeb, yang
tidak hanya memulihkan semangat terguncang orang Jat tetapi juga ditanamkan di
dalamnya kekuatan yang [7] diaktifkan untuk menahan membalikkan sementara
nanti.
Counter-perang gerilya [sunting]
Artikel utama: Counter-pemberontakan
Penembakan massal Vendée pemberontak royalis di barat
Perancis, 1793
The Ketiga Mei 1808 oleh Francisco Goya, menunjukkan
penentang Spanyol dieksekusi oleh pasukan Napoleon selama Perang Semenanjung.
Gerilyawan Polandia dari Batalion Zośka mengenakan
seragam Jerman dicuri dan dipersenjatai dengan senjata yang dicuri, pertempuran
di Pemberontakan Warsawa, terbesar perang gerilya anti-Nazi di Eropa.
Sebuah Viet Cong base camp yang dibakar, My Tho, Vietnam
Selatan, 1968
Sebuah kontra-pemberontakan atau kontra [8] (COIN)
operasi melibatkan tindakan yang diambil oleh pemerintah diakui bangsa untuk
mengandung atau memadamkan pemberontakan yang diambil terhadap itu. [9] Dalam
utama, para pemberontak berusaha untuk menghancurkan atau menghapus politik
kewenangan pemerintah membela pada populasi mereka berusaha untuk mengontrol,
dan pasukan anti-pemberontak berusaha untuk melindungi otoritas itu dan
mengurangi atau menghilangkan kewenangan menggantikan para pemberontak. Operasi
kontra-pemberontakan yang umum selama perang, pendudukan dan pemberontakan
bersenjata. Kontra-pemberontakan mungkin penindasan bersenjata pemberontakan,
ditambah dengan taktik seperti membagi dan aturan yang dirancang untuk
mematahkan hubungan antara pemberontakan dan penduduk di mana para pemberontak
bergerak. Karena mungkin sulit atau tidak mungkin untuk membedakan antara
seorang pemberontak, seorang pendukung pemberontakan yang merupakan anggota
non-kombatan, dan seluruhnya tidak terlibat penduduk, operasi
kontra-pemberontakan sering beristirahat pada perbedaan bingung, relativistik,
atau situasional antara gerilyawan dan non-kombatan.
Prinsip [sunting]
Gerilya bisa sulit untuk mengalahkan, tetapi
prinsip-prinsip tertentu perang kontra-pemberontakan yang dikenal sejak 1950-an
dan 1960-an dan telah berhasil diterapkan.
Pedoman klasik [sunting]
Pekerjaan didistribusikan secara luas dan berpengaruh
dari Sir Robert Thompson, ahli kontra-pemberontakan dari Malayan Emergency,
menawarkan beberapa pedoman tersebut. Asumsi yang mendasari Thompson adalah
bahwa suatu negara minimal berkomitmen untuk penegakan hukum dan pemerintahan
yang lebih baik. [10]
Beberapa pemerintah, bagaimanapun, memberikan
pertimbangan tersebut sedikit perhatian, dan operasi kontra-pemberontakan
mereka telah terlibat massa pembunuhan, genosida, teror, penyiksaan dan
eksekusi.
Sejarawan Timothy Snyder telah menulis, "Dalam kedok
tindakan anti-partisan, Jerman tewas mungkin tiga perempat juta orang, sekitar
350.000 di Belarus saja, dan angka yang lebih rendah tetapi dibandingkan di
Polandia dan Yugoslavia. Jerman menewaskan lebih dari seratus ribu Polandia
saat menekan Pemberontakan Warsawa tahun 1944. "[11]
Dalam Perang Vietnam, Amerika "defoliated ribuan
pepohonan di daerah di mana pasukan Vietnam Utara yang komunis menyembunyikan
jalur pasokan dan melakukan perang gerilya", [12] (lihat Operasi Ranch
Hand). Dalam perang Soviet di Afghanistan, Soviet dimentahkan AS yang didukung
Mujahidin dengan 'Bumi Hangus' kebijakan, mengemudi lebih dari sepertiga dari
populasi Afghanistan ke pengasingan (lebih dari 5 juta orang), dan melaksanakan
kerusakan luas desa, lumbung, tanaman, ternak, dan sistem irigasi, termasuk
pertambangan mematikan dan luas bidang dan padang rumput. [13] [14]
Banyak negara modern menggunakan doktrin manhunting untuk
mencari dan menghilangkan gerilyawan individu. [Rujukan?]
Varian [sunting]
Beberapa penulis pada perang kontra-pemberontakan
menekankan sifat lebih bergolak lingkungan perang gerilya saat ini, di mana
jelas politik tujuan, partai dan struktur tempat-tempat seperti Vietnam,
Malaysia, dan El Salvador yang tidak lazim. Penulis ini menunjukkan berbagai
konflik gerilya yang berpusat agama, etnis atau bahkan pidana tema perusahaan,
dan yang tidak meminjamkan diri ke klasik "pembebasan nasional"
template.
Ketersediaan luas internet juga telah menyebabkan
perubahan tempo dan modus operasi gerilya di berbagai bidang seperti koordinasi
pemogokan, memanfaatkan pembiayaan, rekrutmen, dan manipulasi media yang.
Sementara pedoman klasik masih berlaku, pasukan anti-gerilya hari ini harus
menerima mode yang lebih mengganggu, teratur dan ambigu operasi. Menurut David
Kilcullen:
"Pemberontak mungkin tidak berusaha menggulingkan
negara, mungkin tidak memiliki strategi yang koheren atau mungkin mengejar
pendekatan berbasis agama sulit untuk melawan dengan metode tradisional.
Mungkin ada banyak pemberontakan bersaing dalam satu teater, yang berarti bahwa
counterinsurgent harus mengendalikan lingkungan secara keseluruhan daripada
mengalahkan musuh tertentu. tindakan individu dan efek propaganda dari
subjektif "narasi tunggal" mungkin jauh lebih besar daripada kemajuan
praktis, rendering kontra bahkan lebih non-linear dan tak terduga dari
sebelumnya. The counterinsurgent, bukan pemberontak, mungkin memulai konflik
dan mewakili kekuatan perubahan revolusioner. hubungan ekonomi antara
pemberontak dan penduduk dapat bertentangan dengan teori klasik. dan taktik
pemberontak, berdasarkan mengeksploitasi efek propaganda pengeboman perkotaan,
dapat membatalkan beberapa taktik klasik dan membuat orang lain, seperti
patroli, kontraproduktif dalam kondisi tertentu. dengan demikian, bukti-bukti
lapangan menunjukkan, teori klasik diperlukan tetapi tidak cukup untuk sukses
melawan pemberontakan kontemporer. "[15]
Foco teori [sunting]
Artikel utama: Foco
Pemberontak Tuareg di Niger tempur utara, 2008
Mengapa pejuang gerilya melawan? Kita harus sampai pada
kesimpulan yang tak terelakkan bahwa pejuang gerilya adalah seorang reformis
sosial, bahwa ia mengambil senjata menanggapi protes marah rakyat melawan
penindas mereka, dan bahwa ia bertarung untuk mengubah sistem sosial yang
membuat semua saudara bersenjata nya dalam aib dan kesengsaraan.
- Che Guevara [16]
Pada tahun 1960, Marxis revolusioner Che Guevara
mengembangkan Foco (Spanyol: foquismo) teori revolusi dalam bukunya Warfare
buku gerilya, berdasarkan pengalamannya selama 1959 Revolusi Kuba. Teori ini
kemudian diresmikan sebagai "focalism" oleh Régis Debray. Prinsip
utamanya adalah bahwa vanguardism oleh kader kecil, bergerak cepat kelompok
paramiliter dapat memberikan fokus untuk ketidakpuasan rakyat terhadap rezim
duduk, dan dengan demikian memimpin pemberontakan umum. Meskipun pendekatan
awal adalah untuk memobilisasi dan melancarkan serangan dari daerah pedesaan,
banyak ide Foco diadaptasi ke dalam gerakan perang gerilya perkotaan.
The Power Of Indonesia
Strategi Gerilya Warfare oleh Nasution
Sebagai masyarakat Indonesia, Anda harus terbiasa dengan
seorang jenderal bernama Abdul Haris Nasution, jenderal yang memimpin divisi
Siliwangi. Dia adalah salah satu jenderal terbaik Indonesia. Dia adalah sosok
yang kuat, kuat, penuh semangat nasionalisme, dan memiliki otak cemerlang. Dia
adalah penulis buku fenomenal di dunia militer, "Strategi Gerilya
Warfare"
Dalam Revolusi Kemerdekaan I (1946-1948), ketika ia
memimpin Divisi Siliwangi, Nasution mengambil pelajaran kedua. Orang-orang
perlu untuk mendukung militer. Dari alasan ini, lahir gagasan perang gerilya
sebagai bentuk perang rakyat. Metode ini lebih matang setelah Nasution menjadi
Panglima Divisi militer Jawa Revolusi Kemerdekaan II (1948-1949).
Oleh karena itu, ia dikenal sebagai pelopor perang
gerilya dasar melawan penjajahan Belanda. Gaya perang ini dan kemudian
dipopulerkan oleh Jenderal Sudirman. Konsep perang gerilya kemudian diterbitkan
dalam sebuah buku yang fenomenal pada waktu itu, Strategi Gerilya Warfare.
sekarang, Strategi buku Guerrilla Warfare, telah
diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, bahkan buku-buku wajib akademi militer di
beberapa negara, termasuk sekolah elite bagi dunia militer, West Point Amerika
Serikat (AS).
dan Anda tahu, salah satu rahasia kemenangan Vietnam
ketika melawan Amerika karena tentara Vietnam dipelajari book.Now ini, buku ini
menjadi buku referensi sekolah militer di seluruh dunia.
taktik gerilya
Vietkong
The Vietnam Komunis, atau Vietkong, adalah cabang militer
Front Pembebasan Nasional (NLF), dan diperintahkan oleh Kantor Pusat untuk
Vietnam Selatan, yang terletak di dekat perbatasan Kamboja. Untuk senjata,
amunisi dan peralatan khusus, Vietkong bergantung pada jejak Ho Chi Minh.
Kebutuhan lain bertemu dalam Vietnam Selatan.
kekuatan utama unit Vietkong Vietkong yang
berseragam, tentara full-time, dan digunakan untuk meluncurkan serangan skala
besar di wilayah yang luas. Pasukan daerah juga penuh waktu, namun dioperasikan
hanya dalam kabupaten sendiri. Bila perlu, unit regional kecil akan bersatu
untuk serangan skala besar. Jika tekanan musuh menjadi terlalu besar, mereka
akan terurai menjadi unit yang lebih kecil dan menyebar.
Berbeda dengan pasukan utama, yang melihat diri mereka
sebagai tentara profesional, kelompok Vietkong lokal cenderung jauh lebih
percaya diri. Untuk sebagian besar, merekrut remaja muda, dan sementara banyak
dimotivasi oleh idealisme, orang lain telah ditekan atau malu untuk bergabung.
Mereka juga memendam keraguan nyata tentang kemampuan mereka untuk melawan
tentara Amerika bersenjata dan terlatih.
Awalnya, gerilyawan lokal hanya diberi minimal dasar
pelatihan infanteri, tetapi jika mereka direkrut untuk unit kekuatan utama,
mereka bisa menerima hingga sebulan instruksi lanjutan. Selain itu, ada puluhan
pusat tersembunyi di seluruh Vietnam Selatan untuk skuad dan pemimpin peleton,
senjata dan pelatihan radio. Untuk memastikan bahwa gerilyawan mengerti mengapa
mereka berjuang, semua program pelatihan termasuk instruksi politik.
Pada pertengahan 1960-an, sebagian besar kekuatan utama
pasukan Vietkong dipersenjatai dengan versi Cina AK-47 senapan mesin Rusia.
Mereka juga menggunakan berbagai efektif cahaya Soviet dan Cina dan senapan
mesin menengah, dan senapan mesin jarang, berat. Secara khusus, senapan mesin
berat yang bernilai untuk pertahanan terhadap helikopter Amerika.
Untuk menghancurkan kendaraan lapis baja atau bunker,
Vietkong memiliki roket granat sangat efektif dan senapan recoilless. Mortir
yang juga tersedia dalam jumlah besar dan memiliki keuntungan menjadi sangat
mudah untuk transportasi.
Banyak senjata, termasuk jebakan dan ranjau, yang buatan
sendiri di desa-desa. Materi berkisar dari refillable timah bisa untuk dibuang
kawat, tetapi bahan yang paling penting yang disediakan oleh musuh. Dalam
setahun, bom Amerika tak berguna bisa meninggalkan lebih dari 20.000 ton bahan
peledak yang tersebar di seluruh pedesaan Vietnam. Setelah serangan udara,
relawan diambil para pakaian dan bisnis berbahaya menciptakan senjata baru
dimulai.
Kekuatan lokal juga dirancang senjata primitif, beberapa
dirancang untuk menakut-nakuti penyusup, tetapi orang lain yang sangat
berbahaya. "Punji perangkap" - lonjakan tajam tersembunyi di
lubang-lubang - bisa dengan mudah menonaktifkan seorang tentara musuh. Punjis
sering sengaja terkontaminasi meningkatkan risiko infeksi.
Vietkong yang ahli dalam bergerak melalui dan menyatu
dengan daerah setempat
Taktik gerilya
terowongan Pada bulan Desember 1965, Ho Chi Minh dan
kepemimpinan Vietnam Utara memerintahkan perubahan dengan cara perang di
Selatan itu harus diperjuangkan. Mulai sekarang, Vietkong akan menghindari
pertempuran bernada dengan Amerika kecuali kemungkinan yang jelas menguntungkan
mereka. Akan ada lebih banyak hit dan menjalankan serangan dan penyergapan.
Untuk melawan Amerika build-up, Vietkong perekrutan akan ditingkatkan dan lebih
banyak tentara Angkatan Darat Vietnam Utara akan menyusup ke Vietnam Selatan.
Vietkong, mengikuti contoh gerilyawan Cina sebelum
mereka, selalu diberi prioritas tertinggi untuk menciptakan daerah basis yang
aman. Mereka melatih dasar, pusat logistik dan kantor pusat. Mereka juga
menawarkan suaka yang aman untuk saat-saat ketika perang mungkin pergi buruk.
Menyembunyikan daerah basis selalu menjadi prioritas
tinggi untuk Vietkong. Sekarang, dengan pesawat pengintai Amerika di mana-mana,
itu lebih penting daripada sebelumnya untuk melindungi mereka. Di rawa-rawa
terpencil atau hutan, ada beberapa masalah, tetapi lebih dekat ibukota, itu
jauh lebih sulit. Jawabannya adalah untuk membangun sistem besar terowongan
bawah tanah.
Perintah yang datang dari markas NLF yang benar-benar
jelas. Terowongan tidak diperlakukan sebagai tempat penampungan belaka. Mereka
berjuang basis mampu memberikan dukungan yang terus menerus untuk pasukan.
Bahkan jika sebuah desa berada di tangan musuh, yang NLF bawah masih bisa
melakukan operasi ofensif.
Ada kompleks besar dan kecil yang tersebar di seluruh negeri.
Setiap desa di daerah NLF harus menggali tiga meter terowongan sehari. Bahkan
ada buku standar menentukan bagaimana terowongan itu harus dibangun. Sistem
terowongan terbesar berada di Segitiga Besi dan Cu Chi Kabupaten, hanya 20 km
dari Saigon.
Seorang tentara Amerika dengan hati-hati memeriksa
terowongan Vietkong - mereka sering boobytrapped jika ditinggalkan
Close-up: Cu Chi
Chuchi Daerah basis di Cu Chi adalah jaringan yang luas,
dengan hampir 200 mil dari terowongan. Fasilitas yang digunakan oleh gerilyawan
- ruang konferensi atau pelatihan daerah - memiliki akses bawah tanah hampir
segera. Pintu jebakan tersembunyi dipimpin bawah, lalu dijaga kamar, untuk
bagian yang panjang. Secara berkala, cabang mengarah kembali ke permukaan dan
masuk rahasia lainnya. Beberapa bukaan bahkan tersembunyi di bawah air sungai
atau kanal.
Pada tingkat yang lebih dalam, ada ruang diukir untuk pabrik-pabrik
senjata dan baik untuk pasokan air pangkalan. Ada toko kamar beras senjata
anad, dan kadang-kadang ada rumah sakit atau pusat kesehatan ke depan.
Terowongan komunikasi yang panjang menghubungkan dasar dengan kompleks jauh
lainnya.
Dapur dasar yang selalu dekat permukaan, dengan panjang,
diukir-out cerobong asap yang dirancang untuk meredakan asap memasak dan
melepaskannya agak jauh. Dekat dapur adalah kamar tidur yang gerilya, di mana
mereka bisa bertahan selama berminggu-minggu pada suatu waktu jika perlu. Di
mana-mana di tingkat atas, ada terowongan yang mengarah ke atas ke ratusan
posting tembak tersembunyi untuk membela dasar.
.
ReplyDelete.
ReplyDelete