Tim SAR temukan kotak hitam AirAsia, lima hal tentang
kotak hitam
Kotak hitam terdiri dari dua peranti yang berfungsi
merekam data penerbangan dan suara di kokpit.
Kepala Badan SAR Nasional, Bambang Soelistyo, mengatakan
tim SAR gabungan berhasil mengambil data rekaman penerbangan atau dikenal
dengan Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari kotak hitam
pesawat AirAsia QZ 8501.
"Saya simpulkan flight data recorder sudah
ditemukan. Yang masih diupayakan untuk dicari di luar dari tugas utama adalah
cockpit voice recorder," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, data rekaman penerbangan bernomor
seri SM-000556583 merupakan bagian dari black box alias kotak hitam.
"Di black box itu ada dua equipment, satu flight
data recorder yang mencatat seluruh data saat terbang. Cockpit voice recorder
adalah alat itu merekam seluruh pembicaraan yang ada dalam kokpit,"
ujarnya.
Data rekaman penerbangan itu, lanjut Bambang, ditemukan
di bawah puing-puing sayap dan dievakuasi pada Senin (12/01) pagi oleh tim
penyelam TNI Angkatan Laut yang terdiri dari Kapten Saiful, Pelda Bambang,
Serda Rajap, Kopda Edi Susanto.
Dua kotak hitam pesawat biasanya berada di dekat ekor
sehingga peluang untuk selamat dari benturan cukup tinggi.
Salah satu kotak hitam memiliki mikrofon yang berfungsi
merekam berbagai suara dari kokpit. Tidak hanya suara percakapan pilot dan
kopilot yang direkam, namun juga beragam petunjuk penting, seperti suara mesin,
suara alarm, bahkan suara kursi yang digeser jika kru bergerak.
Black box lainnya berfungsi merekam ribuan data yang
memberi indikasi pergerakan pesawat, seperti kecepatan, tinggi dari permukaan
bumi, kekuatan, dan sebagainya.
Misteri penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 baru
akan terjawab setelah kotak hitam dianalisis--yang memakan waktu
berbulan-bulan.
Lima hal penting soal kotak hitam
Data rekaman penerbangan mencakup beragam data pesawat
saat terbang, termasuk kecepatan dan kondisi mesin.
Tim SAR gabungan berhasil mengambil data rekaman
penerbangan atau dikenal dengan Flight Data Recorder (FDR) pesawat AirAsia
QZ8501, pada Senin (12/01) pagi. Namun, tahukah Anda bahwa FDR hanyalah satu
dari dua bagian dari kotak hitam pesawat? Berikut lima hal penting mengenai
kotak hitam.
Ada dua peranti dalam kotak hitam
Kepala Badan SAR Nasional, Bambang Soelistyo mengatakan
terdapat dua peranti dalam kotak hitam. Bagian pertama ialah flight data
recorder yang mencatat seluruh data saat terbang, termasuk kecepatan pesawat,
tinggi dari permukaan bumi, kekuatan, dan sebagainya.
Adapun bagian kedua ialah cockpit voice recorder yang
merekam seluruh pembicaraan yang ada dalam kokpit. Tidak hanya suara percakapan
pilot dan kopilot yang direkam, namun juga beragam petunjuk penting, seperti
suara mesin, suara alarm, bahkan suara kursi yang digeser jika kru bergerak.
Perusahaan pembuat kotak hitam asal Amerika Serikat, Honeywell, mengatakan
rekaman hanya berdurasi dua jam dari posisi terakhir pesawat.
Ada dua peranti dalam kotak hitam.
Kotak hitam, tapi oranye
Saat diciptakan pertama kali oleh ilmuwan Australia, Dr
David Warren, pada pertengahan 1950-an, kotak berisi data rekaman dicat hitam.
Namun, untuk memudahkan penyelidik menemukannya, kotak itu belakangan dicat
oranye. Biasanya perangkat itu berada di dekat ekor sehingga peluang untuk
selamat dari benturan cukup tinggi.
Kotak hitam belakangan dicat oranye agar tim penyelidik
dapat menemukannya dengan mudah.
Umur baterai singkat
Steve Brecken, direktur media perusahaan pembuat kotak
hitam asal Amerika Serikat, Honeywell, mengatakan baterai kotak hitam sebagian
besar berusia 30 hari.
Hal ini ditegaskan pula oleh penyelidik senior Komisi
Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Prof. Dr. Mardjono Siswosuwarno, yang
menangani penyelidikan jatuhnya pesawat Adam Air di perairan Majene, Sulawesi
Barat pada 1 Januari 2007.
Oleh karena fakta itu, tim SAR harus berpacu dengan waktu
agar kotak hitam bisa ditemukan. Menurut Steve Brecken, baik flight data
recorder maupun cockpit voice recorder memiliki Emergency Local Transmitter
(ELT) atau pemancar sinyal darurat. Kalau terendam di dalam laut, fungsi ELT
digantikan dengan Underwater Locator Beacon atau pinger yang memancarkan sinyal
ping.
Tidak mengapung
Kotak hitam terbuat dari aluminium, berbobot 10 kilogram,
dan memiliki panjang 49,7 centimeter. Lantaran bobotnya, kotak hitam tidak bisa
mengapung dan akan langsung tenggelam ke dasar lautan. Oleh sebab itu, ketika
pesawat Air France AF 447 jatuh ke Samudera Atlantik pada 2009 lalu, tim
pencari baru menemukan kotak hitam di daerah pegunungan bawah air di Samudera
Atlantik, dua tahun setelah pesawat jatuh.
Analisa panjang
Setelah ditemukan, kotak hitam akan dianalisis oleh tim
penyelidik transportasi Indonesia dan Prancis serta tim pembuat kotak hitam
dari perusahaan Honeywell. Menurut Greg Waldron, direktur pelaksana kawasan
Asia dari perusahaan konsultan penerbangan Flight Global kepada BBC Indonesia,
proses analisa bakal memakan waktu berbulan-bulan, bahkan mungkin setahun.
Analisa harus dilakukan seksama dan direkam menggunakan
kamera video mengingat data dari kotak hitam itu sangat banyak, meliputi
kondisi mesin pesawat, apa yang dikerjakan pilot, pertukaran informasi dari
menara kontrol di darat ke pesawat, dan sebagainya.
“Hasil analisis itu akan dituangkan dalam laporan setebal
beratus-ratus halaman. Namun, laporan awal dari hal-hal kunci mungkin bisa
didapatkan dalam beberapa pekan ke depan,” ujar Waldron. (BBC)
No comments:
Post a Comment