!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, January 12, 2015

Tim SAR temukan kotak hitam AirAsia, lima hal tentang kotak hitam

Tim SAR temukan kotak hitam AirAsia, lima hal tentang kotak hitam

Kotak hitam terdiri dari dua peranti yang berfungsi merekam data penerbangan dan suara di kokpit.

Kepala Badan SAR Nasional, Bambang Soelistyo, mengatakan tim SAR gabungan berhasil mengambil data rekaman penerbangan atau dikenal dengan Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat AirAsia QZ 8501.

"Saya simpulkan flight data recorder sudah ditemukan. Yang masih diupayakan untuk dicari di luar dari tugas utama adalah cockpit voice recorder," kata Bambang.

Bambang menjelaskan, data rekaman penerbangan bernomor seri SM-000556583 merupakan bagian dari black box alias kotak hitam.
"Di black box itu ada dua equipment, satu flight data recorder yang mencatat seluruh data saat terbang. Cockpit voice recorder adalah alat itu merekam seluruh pembicaraan yang ada dalam kokpit," ujarnya.




Data rekaman penerbangan itu, lanjut Bambang, ditemukan di bawah puing-puing sayap dan dievakuasi pada Senin (12/01) pagi oleh tim penyelam TNI Angkatan Laut yang terdiri dari Kapten Saiful, Pelda Bambang, Serda Rajap, Kopda Edi Susanto.

Dua kotak hitam pesawat biasanya berada di dekat ekor sehingga peluang untuk selamat dari benturan cukup tinggi.

Salah satu kotak hitam memiliki mikrofon yang berfungsi merekam berbagai suara dari kokpit. Tidak hanya suara percakapan pilot dan kopilot yang direkam, namun juga beragam petunjuk penting, seperti suara mesin, suara alarm, bahkan suara kursi yang digeser jika kru bergerak.

Black box lainnya berfungsi merekam ribuan data yang memberi indikasi pergerakan pesawat, seperti kecepatan, tinggi dari permukaan bumi, kekuatan, dan sebagainya.
Misteri penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 baru akan terjawab setelah kotak hitam dianalisis--yang memakan waktu berbulan-bulan.


Lima hal penting soal kotak hitam

Data rekaman penerbangan mencakup beragam data pesawat saat terbang, termasuk kecepatan dan kondisi mesin.

Tim SAR gabungan berhasil mengambil data rekaman penerbangan atau dikenal dengan Flight Data Recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ8501, pada Senin (12/01) pagi. Namun, tahukah Anda bahwa FDR hanyalah satu dari dua bagian dari kotak hitam pesawat? Berikut lima hal penting mengenai kotak hitam.

Ada dua peranti dalam kotak hitam
Kepala Badan SAR Nasional, Bambang Soelistyo mengatakan terdapat dua peranti dalam kotak hitam. Bagian pertama ialah flight data recorder yang mencatat seluruh data saat terbang, termasuk kecepatan pesawat, tinggi dari permukaan bumi, kekuatan, dan sebagainya.

Adapun bagian kedua ialah cockpit voice recorder yang merekam seluruh pembicaraan yang ada dalam kokpit. Tidak hanya suara percakapan pilot dan kopilot yang direkam, namun juga beragam petunjuk penting, seperti suara mesin, suara alarm, bahkan suara kursi yang digeser jika kru bergerak. Perusahaan pembuat kotak hitam asal Amerika Serikat, Honeywell, mengatakan rekaman hanya berdurasi dua jam dari posisi terakhir pesawat.

Ada dua peranti dalam kotak hitam.
Kotak hitam, tapi oranye
Saat diciptakan pertama kali oleh ilmuwan Australia, Dr David Warren, pada pertengahan 1950-an, kotak berisi data rekaman dicat hitam. Namun, untuk memudahkan penyelidik menemukannya, kotak itu belakangan dicat oranye. Biasanya perangkat itu berada di dekat ekor sehingga peluang untuk selamat dari benturan cukup tinggi.

Kotak hitam belakangan dicat oranye agar tim penyelidik dapat menemukannya dengan mudah.
Umur baterai singkat
Steve Brecken, direktur media perusahaan pembuat kotak hitam asal Amerika Serikat, Honeywell, mengatakan baterai kotak hitam sebagian besar berusia 30 hari.

Hal ini ditegaskan pula oleh penyelidik senior Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Prof. Dr. Mardjono Siswosuwarno, yang menangani penyelidikan jatuhnya pesawat Adam Air di perairan Majene, Sulawesi Barat pada 1 Januari 2007.
Oleh karena fakta itu, tim SAR harus berpacu dengan waktu agar kotak hitam bisa ditemukan. Menurut Steve Brecken, baik flight data recorder maupun cockpit voice recorder memiliki Emergency Local Transmitter (ELT) atau pemancar sinyal darurat. Kalau terendam di dalam laut, fungsi ELT digantikan dengan Underwater Locator Beacon atau pinger yang memancarkan sinyal ping.

Tidak mengapung
Kotak hitam terbuat dari aluminium, berbobot 10 kilogram, dan memiliki panjang 49,7 centimeter. Lantaran bobotnya, kotak hitam tidak bisa mengapung dan akan langsung tenggelam ke dasar lautan. Oleh sebab itu, ketika pesawat Air France AF 447 jatuh ke Samudera Atlantik pada 2009 lalu, tim pencari baru menemukan kotak hitam di daerah pegunungan bawah air di Samudera Atlantik, dua tahun setelah pesawat jatuh.

Analisa panjang
Setelah ditemukan, kotak hitam akan dianalisis oleh tim penyelidik transportasi Indonesia dan Prancis serta tim pembuat kotak hitam dari perusahaan Honeywell. Menurut Greg Waldron, direktur pelaksana kawasan Asia dari perusahaan konsultan penerbangan Flight Global kepada BBC Indonesia, proses analisa bakal memakan waktu berbulan-bulan, bahkan mungkin setahun.

Analisa harus dilakukan seksama dan direkam menggunakan kamera video mengingat data dari kotak hitam itu sangat banyak, meliputi kondisi mesin pesawat, apa yang dikerjakan pilot, pertukaran informasi dari menara kontrol di darat ke pesawat, dan sebagainya.

“Hasil analisis itu akan dituangkan dalam laporan setebal beratus-ratus halaman. Namun, laporan awal dari hal-hal kunci mungkin bisa didapatkan dalam beberapa pekan ke depan,” ujar Waldron. (BBC)


No comments:

Post a Comment