!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Friday, January 2, 2015

Total sudah 30 korban AirAsia diangkat dari laut

Total sudah 30 korban AirAsia diangkat dari laut

Korban AirAsia dibawa ke Surabaya untuk menjalani proses identifikasi oleh tim DVI Polri.

Kepala Badan SAR Nasional Bambang Soelistyo menyatakan hingga hari Jumat petang (02/01) sudah 30 jasad korban AirAsia QZ8501 diangkat dari Selat Karimata.

"Saya bisa konfirmasi sudah ada 30 jenazah yang ditemukan," kata Bambang Soelistyo.

Dalam proses evakuasi, jenazah diangkut oleh kapal-kapal pencari untuk dibawa ke Pangkalan Bun, kota di Kalimantan Tengah yang paling dekat dengan lokasi pencarian.

Setelah itu dibawa ke Surabaya untuk diidentifikasi oleh tim DVI (Disaster Victim Identification) Mabes Polri.

Begitu selesai diidentifikasi, jasad akan diserahkan kepada keluarga korban untuk dimakamkan.

Badan SAR Nasional mengatakan cuaca buruk masih menjadi kendala utama untuk menemukan para korban.
Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 hilang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura pada Minggu pagi (28/12).

Terdapat 155 penumpang dan tujuh awak di pesawat tersebut.
Sementara itu, fokus pencarian kini diarahkan ke dasar laut untuk menemukan badan pesawat dan alat perekam penerbangan, yang berperan penting mengetahui penyebab jatuhnya pesawat ke laut.
Izin rute AirAsia Surabaya-Singapura dibekukan sementara
Pemerintah Indonesia menyatakan AirAsia tak punya izin terbang Surabaya-Singapura untuk hari Minggu.

Kementerian Perhubungan Indonesia untuk sementara mencabut izin terbang AirAsia untuk rute Surabaya-Singapura pulang-pergi karena dinilai telah melanggar izin penerbangan.

Menurut juru bicara Kementerian Perhubungan J.A. Barata, AirAsia memiliki izin operasi rute Surabaya-Singapura-Surabaya untuk hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu, seperti tertuang dalam izin yang dikeluarkan pada 24 Oktober 2014.

Namun kenyataannya, ada penerbangan yang dioperasikan di luar izin tersebut.

Seperti diketahui AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 rute Surabaya-Singapura, yang membawa 155 penumpang dan tujuh awak, hilang pada hari Minggu (28/12), dan dinyatakan jatuh di Selat Karimata.
Hingga Jumat petang (02/01) sudah 30 jenazah korban diangkat dari laut.
Barata menjelaskan izin rute Surabaya-Singapura pulang-pergi dibekukan mulai 2 Januari 2015 hingga ada hasil evaluasi dan investigasi.

Hingga Jumat malam belum ada tanggapan resmi dari pihak AirAsia, namun salah satu direktur AirAsia, Raden Achmad Sadikin, kepada situs berita Detik mengatakan belum membaca surat izin pembekuan dari Kementerian Perhubungan. (BBC)

No comments:

Post a Comment