!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, February 23, 2015

Muslim Wajib melindungi tetangga, termasuk Yahudi.

Perjalanan yang belum selesai (220)

(Bagian ke dua ratus dua puluh, Depok, Jawa Barat, Indonesia, 23 Februari 2015, 19.37 WIB)




Muslim Wajib melindungi tetangga, termasuk Yahudi.

Melihat dan mendengar berita-berita media multinasional baik televisi maupun radio CNN, ABC, CBS, BBC dan Kantor Berita Reuters, AFP, AP, DPA, VOA, BBC citra muslim di dunia agak buruk, bahkan dikesankan teroris, tukang bunuh, menculik termasuk terhadap perempuan dan anak-anak, membakar tawanannya atau memenggal kepala sandera, apalagi citra ini semakin buruk dengan peristiwa di hancurkannya gedung WTC kembar di New York, Amerika Serikat 9 September beberapa tahun lalu.
Ada kesan keganasan itu dilakukan teroris Muslim akibat ajaran mereka.
Padahal Nabi Muhammad dalam hadistnya mengatakan salah satu sebab seorang Muslim masuk sorga adalah apakah Muslim itu telah berbuat baik pada tetangganya. ‘’Apakah kamu telah berbuat baik pada tetanggamu termasuk memberi mereka makanan, termasuk orang-Orang Yahudi itu, kata Nabi.
Jadi, dari pernyataan Nabi dalam sabdanya , telah tegas Allah memerintahkan agar setiap Muslim itu menghormati dan memperhatikan tetangganya bukan saja sesama Muslim, namun juga Non-Muslim, termasuk Yahudi.
Jadi berita-berita media multi nasional yang menggambarkan Muslim kejam itu bisa kita pertanyakan keakuratannya, apakah fakta sebenarnya demikian, atau hanya prasangka terjadi perusakan citra Islam, atau citra Negara atau organisasi Islam yang dampaknya ke seluruh citra Umat  Islam.
Coba anda cari di kitab suci Al Quran dan Hadist ada ngak satu ayat atau satu hadist yang menyuruh kita berlaku kejam pada sesama manusia, yang ada malah ada peringatan dari Allah bahwa kalau Anda membunuh manusia lain tanpa sebab, maka dosa yang anda pikul bagai sebesar langit dan bumi, sebaliknya bila Anda menyelamatkan satu manusia, pahalanya seakan kita melindungi seluruh umat Manusia.
Bahkan Allah dalam firman dan sabda Nabi Muhammad memberi tahu manusia, di hari pembalasan (alam barzah), pertama kali soal muamalah yang dihisab adalah soal darah (soal hubungan antar manusia) sedangkan dalam hal ibadah yang pertama kali ditanya adalah soal sholat kita.
Jadi informasi atau berita-berita yang kini dikuasai dunia Barat dan Non-Muslim itu apakah sudah akurat, atau bagian dari kepentingan lain untuk menghancurkan Islam. Karena berita-berita yang ada sangat tidak masuk akal yang bertentangan 90 derajat dengan ajaran Islam sesungguhnya.
Atau mereka yang dituduh teroris itu memiliki argumentasi ilmiah juga yang masuk akal, sehingga memerlukan seorang reporter atau media yang jujur tidak berpihak dan tidak sedang memusuhi Islam.
Jadi karakter Islam seperti di dalam Al Quran dan Hadist yang sangat menjunjung tinggi harkat manusia dan mengormati hak asasi manusia ini bila ada di dada seorang Geng His Khan tidak akan terjadi pembantaian terhadap penduduk bangsa lain yang mereka jajah dari Cina sampai Hongaria, Irak, berapa banyak perempuan dan anak-anak turut dibantai Geng His Khan.
Juga kalau karakter Islami ini ada di dada seorang Hitler, tidak akan terjadi pembantaian penduduk Negara di Polandia, Austria, sampai ke Rusia akibat invasi pasukan Hitler yang ingin menguasai dunia.
Hal yang sama juga dilakukan Mussolini , Italia dan Hiro Hito Jepang, sehingga banyak penduduk Indonesia yang tewas akibat kekejaman tentara Jepang.
Karakter Alquran dimiliki Nabi Muhammad yang berperang lebih banyak membela diri atau menegakkan ajaran Islam, namun dilakukan dengan santun, melindungi Anak-anak , perempuan dan para tahanan.
Kini manusia dengan teknologi canggih , baik, tank, jet tempur dengan seenaknya saja membantai umat Islam , termasuk anak-anak dan perempuan. Jadi apakah salah kalau Umat Islam membela diri dan membalas balik atas kekejaman itu, walaupun hanya dilakukan dengan senjata sederhana dan ketakwaan, artinya membela diri berperang sebagai bagian Jihadfisabilillah. (Berperang di jalan Allah). Agar mati sahid dan masuk sorga. Karena habis berperang terhadap Iblis dalam bentuk Manusia.
Namun, apa pun itu peristitiwa kelam sejarah manusia itu sudah menjadi kehendak Allah takdir (fitrah manusia/freedom of will) yang sudah ditulis Allah dalam kitab:"Lauh Mahfuzh" .

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi”. (HR. Muslim no. 2653).

                     
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid : 22).(Wallahu alam bin shawab)




No comments:

Post a Comment