!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Saturday, February 14, 2015

Dunia dan Presiden Obama kecam penembakan nahasiswa Muslim di Chapel Hill, Amerika Serikat

Mahasiswa Muslim di AS
Dunia dan Presiden Obama kecam penembakan nahasiswa Muslim di Chapel Hill, Amerika Serikat

Presiden AS Barack Obama menyebut pembunuhan itu sebagai "tindakan brutal dan keterlaluan."
Presiden AS Barack Obama mengecam pembunuhan tiga mahasiswa Muslim di Chapel Hill, North Carolina yang disebutnya sebagai "pembunuhan brutal dan keterlaluan."
"Tidak seorang pun dapat menjadi target karena siapa mereka, penampilan mereka, atau bagaimana mereka beribadah," kata Barack Obama dalam sebuah pernyataan.
Obama juga menyatakan ikut belasungkawa kepada korban dan keluarganya.
"Seperti yang kita lihat dengan saat pemakaman korban yang dihadiri ribuan pelayat... Kita semua adalah satu keluarga Amerika."
Pernyataan Obama ini muncul setelah muncul kritik dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menyebut Obama dan seluruh jajarannya yang bersikap bungkam mengenai peristiwa penembakan ini
Ketika tersangka masih ditahan, dan polisi masih menyelidiki motif sang pelaku, muncul tuduhan dari keluarga korban yang menyebut kasus penembakan ini dilatari kebencian rasial.





Ribuan pelayat

Menyulut duka dan kemarahan
Biro investigasi federal AS, FBI telah membuka penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Deah Shaddy Barakat, 23, istrinya Yusor Mohammad, 21, beserta iparnya Razan Mohammad Abu-Salha, 19, di Kota Chapel Hill.
Ketiganya ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala, dan seorang pria bernama Craig Stephen Hicks, 46, dituduh sebagai pelaku pembunuhan.
Craig Hicks, yang merupakan tetangga para korban, dalam status Facebooknya pernah menulis "Ateis untuk kesetaraan". Dia juga acap mengunggah kutipan yang mengkritisi agama.
Presiden Turki, Tayyip Recep Erdogan mengkritik Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan seluruh jajarannya yang bungkam mengenai peristiwa penembakan tiga umat muslim di Kota Chapel Hill, North Carolina, AS.
Di sela-sela kunjungannya ke Meksiko, Erdogan menyeru kepada Obama dan pemerintah AS untuk mengecam pembunuhan Deah Shaddy Barakat, 23, istrinya Yusor Mohammad, 21, beserta iparnya Razan Mohammad Abu-Salha, 19, di Kota Chapel Hill.
“Presiden (Barack) Obama, (Menlu AS John) Kerry, (Wapres AS Joe) Biden sampai saat ini belum mengeluarkan pernyataan tentang hal ini. Dari sini, saya menyeru kepada Obama. Anda adalah presiden (AS). Saya juga menyeru kepada Biden dan Kerry. Kita adalah politisi, kita bertanggung jawab atas apa yang terjadi di negara kita, kita harus menunjukkan sikap. Ketika masyarakat memilih kita, mereka mempercayakan aset mereka, keamanan mereka, kehidupan mereka, dan mereka memberikan kepercayaan itu dalam pemilihan. Jika Anda, setelah insiden serangan seperti ini, tetap bungkam, dunia juga akan bungkam terhadap Anda,” papar Erdogan.

Proses pemakaman

Seruan Erdogan dicetuskan tatkala tiga umat muslim korban penembakan di Kota Chapel Hill, dimakamkan.
Wartawan BBC, Rajini Vaidyanathan, melaporkan dari kota tersebut. Menurutnya, ribuan orang berdatangan guna menyampaikan duka cita.
“Pemakaman itu adalah yang terbesar dari pemakaman yang pernah saya kunjungi. Pelayat berdatangan terus, benar-benar ajaib,” ujar Nisrin Shabin, salah seorang pelayat.
Sebagian besar pelayat yang diwawancarai merasa pembunuhan terhadap Deah Shaddy Barakat, 23, istrinya Yusor Mohammad, 21, beserta iparnya Razan Mohammad Abu-Salha, 19, dipicu lebih dari sekedar perselisihan soal parkir.
Sarah, seorang perempuan yang tumbuh besar bersama ketiga korban, mengaku mengalami Islamophobia. “Anda harus punya kebencian di dalam hati Anda untuk membunuh tiga orang secara berdarah dingin, apalagi mengenai lahan parkir.”
Di sisi lain, tersangka pelaku penembakan, Craig Stephen Hicks, memang dikenal suka berseteru dengan tetangga-tetangganya soal lahan parkir. Michael Nam, salah seorang tetangga Hicks, mengaku pernah didatangi Hicks dengan pistol terselip di pinggang.
Sejauh ini, kepala kepolisian Chapel Hill, Chris Blue, menyatakan belum bisa berspekulasi mengenai motif Hicks. Namun, dalam pidato prosesi pemakaman, Blue berikrar untuk menyelidiki semua petunjuk, termasuk dugaan motif kebencian terhadap agama.

 Pembunuhan tiga warga Muslim di AS telah memancing kemarahan sebagian warga dunia.
Kasus ini telah menyulut duka dan kemarahan sebagian warga dunia. Adapun polisi saat ini tengah menyelidiki apakah insiden ini akibat sengketa parkir atau ada motivasi kebencian.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, dia memuji tiga korban yang terlibat dalam proyek bantuan kemanusiaan sekaligus menyampaikan rasa duka cita yang dalam kepada korban.

Kepolisian North Carolina telah menahan Craig Stephen Hicks dengan dakwaan membunuh tiga mahasiswa, Deah Barakat, Yusor Mohammad Abu-Salha dan Razan Mohammad Abu-Salha.
Tiga korban ditemukan Selasa (10/02) dengan luka tembak di kepala. Sejumlah fakta sejauh ini:
  • Polisi tengah menyelidiki apakah insiden ini akibat sengketa parkir atau ada motivasi kebencian
  • Ketiga mahasiswa ini beragama Muslim sehingga memicu spekulasi di media sosial apakah agama mereka merupakan salah satu alasan di balik penembakan ini.
  • Lebih dari 1,8 juta tagar #ChapelHillShooting digunakan termasuk di Amerika, Inggris, Mesir dan negara-negara Timur Tengah
  • Ketiga korban akan dimakamkan Kamis (12/02).
Mengapa insiden ini menimbulkan duka dan kemarahan dunia?
Mari ikuti perbincangan sosial tentang penembakan ini melalui Facebook BBC Indonesia,mention Twitter kami @BBCIndonesia, atau melalui surat elektronik indonesia@bbc.co.uk.
Christine Franciska dan Endang Nurdin memandu perbincangan sosial ini.
Hingga Kamis (12/02) petang, tagar #ChapelHillShooting digunakan lebih dari 1.800.000 kali dan menjadi topik populer tidak hanya di Amerika Serikat namun juga di Inggris, Mesir, Arab Saudi dan termasuk Indonesia.
Dari Facebook BBC Indonesia
  • Abi Dzakwan Syah Putra: Kemana HAM yang dipuji oleh kaum liberal, lihatlah betapa muslim tak berdosa menjadi sasarannya #ChapelHillShooting
  • Ghaziyah Muwafaqah: Hebat media-media ini, giliran muslim yang dibunuh, pembunuhnya tidak dibilang teroris. Kalau memang bisa kerja secara profesional, tolong dong jangan memasukkan opini di setiap pemberitaan yang ada. Apalagi opininya mengajak orang untuk membenci Islam. 
  • Sekar Garini T: Pelakunya sakit jiwa. Giliran yang begini barat pura-pura buta dan tuli. Standar ganda. (BBC)





No comments:

Post a Comment