!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, February 12, 2015

Pembunuhan Mahasiswa Muslim di amerika serikat Timbulkan Duka dan Kemarahan


Pembunuhan Mahasiswa Muslim di amerika serikat Timbulkan Duka dan Kemarahan

Craig Stephen Hicks (46 tahun),didakwa melakukan pembunuhan berencana sehubungan dengan pembunuhan di sebuah kompleks apartemen di luar kampus Universitas North Carolina di Chapel Hill, Selasa (11/2).

Warga meletakkan lilin untuk mengenang tiga orang mahasiswa muslim, korban penembakan di luar kampus Universitas North Carolina di Chapel Hill, North Carolina (11/2).

Wawancara VOA dengan Direktur Dewan Hubungan Islam di Amerika
Organisasi Muslim AS Desak Polisi Ungkap Motif Pembunuhan 3 Muslim
Sengketa Parkir Berujung pada Pembunuhan 3 Muslim di Amerika
Multimedia


Warga menggelar doa bersama bagi tiga mahasiswa Muslim yang ditembak mati di kampus Universitas North Carolina di Chapel Hill,, Rabu malam (11/2) dalam apa yang menurut teman dan keluarga mereka sebagai tindak kejahatan karena dipicu kebencian.

Ribuan mahasiswa berkumpul mengenang pasangan muda yang baru saja menikah Deah Shaddy Barakat dan isterinya Yusor Abu-Salha, serta adik perempuan Yusor umur 19 tahun, bernama Razan Abu-Salha. Mereka dibunuh hari Selasa (11/2) di sebuah kompleks apartemen di luar kampus.

Craig Stephen Hicks, tetangga mereka yang berumur 46 tahun, telah didakwa melakukan pembunuhan berencana sehubungan dengan pembunuhan tersebut.

Polisi berpendapat perselisihan yang telah berlangsung lama mengenai tempat parkir di kompleks itu memicu aksi penembakan tersebut, tetapi Mohammad Abu-Salha, ayah kedua perempuan tersebut, mengatakan hari Rabu (11/2), dia yakin penembakan itu adalah kejahatan karena rasa benci.

Hicks telah mengonfrontasi puteri dan suaminya itu beberapa kali dengan membawa sepucuk pistol di pinggangnya. Sebuah kampanye Twitter berslogan “Muslim Lives Matter" atau “Nyawa Muslim Berharga” telah diluncurkan untuk menarik perhatian media masa di seluruh dunia.


Banyak yang dengan marah mengklaim tragedi itu diabaikan karena korbannya adalah Muslim. Sebuah poster di Twitter berbunyi "Muslim hanya menjadi berita bila di belakang senjata, bukan di depan." (VOA)

No comments:

Post a Comment