!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, February 18, 2014

.Tiga Orang Tewas Jatuh dari Atap Rumah, Bersihkan Abu Gunung Kelud


.Tiga Orang Tewas Jatuh dari Atap Rumah, Bersihkan Abu Gunung Kelud

Abu Vulkanik Gunung Kelud kini sudah makan korban, ketika banyak warga Madiun terjatuh dari genting rumahnya kerena membersihkan pasir dan abu vulkanik Gunung Kelud, tiga orang tewas, dan puluhan luka-luka.

Sumber  di RSUP dr. Sadono dan RS Siti Aisiyah menyebutkan , kondisi pasien saat dibawa kerumah sakit, rata-rata tidak sadarkan diri atau mengalami koma. Dari 50 lebih pasien yang ditangani sejak Sabtu hingga Minggu malam, tiga orang  diantaranya meninggal dunia.

“Saya terkejut ada ibu-ibu naik atap membersihkan debu dan jatuh. Ternyata memang beliau ini sehari-sehari sudah sering melakukan tugas laki-laki,” terang dr. Nur Hidajat SpBSS, spesialis bedah saraf RSUP dr. Soedono Madiun, (17/2/2014)

Tercatat tiga pasien masih dirawat di RSUP dr. Soedono Madiun, mereka adalah Ariati(51) serta Jarot(45) dalam pemulihan dan Tukiran(60) warga Kecamatan Badegan, Ponorogo dalam keadaan kritis.
Dari 50 lebih pasien yang ditangani, cideranya bervariasi. Mulai gagar otak, peradarahan selaput otak, patah tulang, utamannya kaki dan tangan. dr.Nur Hidajat mengimbau, agar masyarakat lebih hati-hati dalam membersihkan sisa abu vulkanik.
”Membersihkan boleh saja, tapi harus dengan prosedur yang ada supaya tidak timbul bencana lagi. Kalau genteng yang kotor masih bisa dicarikan, tapi kalau kepala yang rusak, otak yang cidera kan juga menganggu masa depannya juga,” tandasnya
Pascaerupsi Gunung Kelud diperkirakan ada sekitar 50 juta meter kubik material lahar yang berada di sekitar lereng Gunung Kelud.

"Sekitar 50 juta meter kubik lahar dingin kini berada di sekitar lereng Gunung Kelud, apalagi akibat cuaca terakhir ini mudah jadi banjir lahar dingin," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (18/2) malam.

Sutopo menjelaskan hujan deras yang menguyur wilayah Gunung Kelud sejak pukul 15.00, telah menyebabkan banjir lahar dingin di sungai-sungai di daerah Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang.

Lahar dingin tersebut membawa material pasir, batu, dan kayu.

"Tentu saja 50 juta meter kubik tersebut tidak akan terjadi sekaligus. Tergantung dari hujan yang terjadi," jelas dia.

BNPB mencatat setidaknya ada lima rumah dan satu mushola yang kini terendam banjir lahar dingin. Kendati demikian tidak ada korban jiwa dari banjir lahar dingin tersebut.

Sementara itu di Kabupaten Malang, banjir lahar dingin terjadi di Sungai Sono dan Sungai Sambong, yang kemudian mengakibatkan putusnya satu jembatan kecil yang menghubungkan antara Dusun Pait, Kutut, Klangon, Munjung, Sedawon dengan Desa Pandansari.

Dari peristiwa tersebut tercatat dua rumah hanyut, namun belum diketahui apakah terdapat korban jiwa dari banjir tersebut.

Untuk mengantisipasi banjir lahar dingin yang kemudian semakin parah, BNPB telah membangun sabo sabo dam yang mampu menampung 14,5 juta meter kubik. Sungai-sungai yang ada menampung 14 juta meter kubik, sehingga dam sabo dan sungai mampu menampung 28 juta meter kubik.

"Masyarakat dihimbau selalu waspada. Jauhi bantaran sungai saat banjir lahar dingin," pungkas Sutopo.

No comments:

Post a Comment