!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Friday, July 26, 2013

Mesir menjadi terbelah dua kelompok dan Militer Mesir semakin panik.


Mesir menjadi terbelah dua kelompok dan Militer Mesir semakin panik.

Ajakan penguasa militer Mesir agar rakyat Mesir melakukan demonstrasi untuk mencari legitimasi apakah rakyay mendukung kudeta militer dianngap sebagai kepanikan militer Mesir yang semakin hari semakin ditentang rakyat mesir yang melakukan unjuk rasa di sebagian besar kota-kota besar di Mesir

Ajakan itu malah semakin memperuncing perpecahan di Mesir sehingga rakyat Mesir semakin terbelah dua dan semakin jauh dari kehidupan demokrasi, sehinnga para ulama seperti Yusuf Qardhawi meminta militer Mesir mengembalikan kekuasaan Mursi kembali jadi Presiden Mesir yang sah dan legitimate.

Yusuf Qardhawi dan para ulama senior di Universitas Al-Azhar bahkan mengimbau rakyat Mesir untuk bersatu untuk mengembalikan kehidupan berdemokrasi yang sehat di Mesir sesuai dengan konstitusi tidak berkuasa dengan cara-cara kekerasan seperti kudeta yang sama dengan cara-cara tidak sehat dan tidak demokratis.



 Bentrokan antara dua kubu anti dan pro mantan Presiden Mohammed Mursi pecah di beberapa kota di Mesir pada Jumat waktu setempat. Sembilan orang dilaporkan tewas, sementara lebih dari 200 lainnya terluka.

Menurut Reuters, korban tewas kebanyakan berasal dari Alexandria, kota terbesar kedua di Mesir. Al-Ahram memberitakan, bentrokan terjadi saat massa anti-Mursi yang digawangi militer melakukan long march. Tema aksi mereka adalah Mesir melawan terorisme.

Saat berjalan di Mahatet Al-Raml, mereka bertemu dengan massa pro-Mursi di dekat Masjid Al-Qaed Ibrahim, bentrok tak terelakkan. Salah satu korban berusia 14 tahun, tewas ditikam di perutnya. Seorang korban lainnya tewas ditembak di kepala.

Bentrokan juga terjadi di Kairo, Damietta, Gharbiya dan Sharqiya di Nil Delta. Massa banyak yang terluka akibat tembakan pelet dari senapan burung dan lemparan batu dari atas gedung. Sebanyak 274 orang terluka.

Massa anti Mursi turun ke jalan setelah mendapatkan lampu hijau dari pemimpin militer Mesir Abdel Fattah El-Sisi pada Rabu. Dia menyerukan rakyat untuk menggelar protes dan mendukung militer dalam menggempur kekerasan dan terorisme pasca penggulingan Mursi.

Seruan demonstrasi ini bertepatan waktunya dengan rencana aksi besar-besaran Ikhwanul Muslimin yang menganggap Mursi digulingkan secara ilegal dan menuntut dia dikembalikan ke tampuk kepemimpinan.

Ikhwanul Muslimin telah melakukan aksi di beberapa kota setelah Mursi digulingkan. Menteri Dalam Negeri yang baru Mohamed Ibrahim, mengatakan bahwa aksi ini akan segera dihentikan sesuai dengan hukum.

Dalam akun Facebooknya, Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa militer kian agresif. Militer, ujar mereka, menyerbu perkemahan mereka pada malam hari.

Sebelumnya, bentrokan parah terjadi di depan markas Garda Revolusi, tempat diduga Mursi ditahan. Sebanyak 54 anggota Ikhwanul Muslimin tewas diberondong peluru.

Keputusan Militer Mesir menghapus legitimasi mayoritas rakyat Mesir yang dititipkan pada Mursi menjadi catatan buran pengkhianatan demokrasi Mesir.

 Pasalnya dalam umur pemerintahan yang baru setahun, perjuangan memulihkan stabilitas negeri Kinanah tersebut harus terhenti di tangan militer. Di lain sisi keputusan ini hanya menguntungkan oposisi yang tidak siap menerima kenyataan demokrasi.

Ada kekhawatiran yang dirasakan Sang Presiden -yang kini dikhianati- tentang masa depan Mesir. Sebagai seorang pemimpin yang memahami perpolitikan, dia merasakan bahaya tengah mengancam masa depan Mesir.

  Ada pihak-pihak yang selama ini ditakutkan akan mencuri revolusi dan kini ada bersama barisan rakyat yang menginginkannya jatuh.

Sebagai wujud kecintaannya pada rakyat Mesir, Dr. Mursi menyempatkan diri menyampaikan beberapa pesan dan tanggapan terkait keputusan militer. Berikut adalah ringkasan tanggapan Presiden Mursi:

1. Saya adalah Presiden yang sah dan resmi, dipilih langsung oleh rakyat pra/pasca pernyataan Militer

2. Ini adalah upaya kudeta. Tapi saya tetap menghimbau agar stabilitas keamanan negara tetap dijaga

3. Saya menghimbau kepada semua agar tidak bertikai dan menumpahkan darah sesama

4. Revolusi kita (25 Januari) telah dicuri oleh rezim lama dan oposisi

5. Beberapa langkah telah ditawarkan untuk melengkapi tujuan revolusi di antaranya Pileg Jurdil, Dialog dll. Tapi ditolak

6. Ini adalah upaya untuk mencuri Revolusi kita yang murni (25 Januari) agar kita balik ke awal dan mengabaikan semua capaian2
7. Saya katakan harus segera dilaksanakan Pemilu Legislatif yang jujur dan adil dengan pengawasan Militer dan Kemendagri

8. Revolusi 25 Januari itu keinginan rakyat, bagaimana bisa keinginan tersebut dilupakan hanya dalam waktu 1 tahun?

9. Saya tidak akan menyerahkan legitimasi ini kepada legitimasi baru. Karena itu bahaya

10. Jika ini dibiarkan, UU akan selalu dilanggar. Tiap bulan akan ada UU baru menghapus yang lama demi kepentingan sepihak

11. Kita semua mencintai Mesir. Saya katakan sekali lagi, tidak ada pengganti bagi UU yang sah

12. Saya akui adanya penolakan besar, tapi saya juga melihat adanya dukungan yang tidak kalah besar bagi legitimasi UU

Demikian ringkasan tanggapan Presiden Mursi pasca keluarnya pernyataan Militer Mesir.

 Pengadilan Mesir mengeluarkan perintah untuk menahan mantan Presiden Muhammad Mursi selama 15 hari sambil menunggu hasil penyelidikan tuduhan yang menyebut dia menjadi mata-mata bagi kelompok militan Hamas.

Selain itu, menurut laporan kantor berita pemerintah, MENA, Mursi juga dianggap ikut membantu pembobolan penjara dalam peristiwa pemberontakan yang menggulingkan mantan Presiden Hosni Mubarak.

Stasiun berita Al Jazeera, Jumat 26 Juli 2013 melansir keputusan itu dikeluarkan oleh pengadilan pada hari ini. Menurut informasi dari pejabat berwenang, keputusan itu diambil oleh Hakim Hassan Sammir, yang menyelidiki tuduhan terhadap Mursi.

Laporan itu muncul saat pendukung dan penentang Mursi tengah bersiap untuk menggelar unjuk rasa besar-besaran nasional sesuai seruan Panglima Militer dan Menteri Pertahanan sementara Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi. Di waktu yang bersamaan kelompok Ikhwanul Muslimin (IM) juga menyerukan hal yang sama demi memperjuangan masa depan Mesir.

Namun hingga saat ini keberadaan Mursi masih belum diketahui. Banyak pihak menduga dia ditahan di markas Garda Republik. Juru bicara Kemlu, Badr Abdel-Atti pada tanggal 10 Juli lalu memang telah mengkonfirmasi bahwa Mursi kini berada di tempat yang aman dan diperlakukan secara baik.

Menanggapi keputusan pengadilan itu, juru bicara kelompok IM, Gehad El-Haddad, mengatakan bahwa Mesir sudah mulai kembali ke rezim lama ketika diperintah Mubarak.

"Tuduhan itu dibacakan seolah mereka merupakan pembalasan dendam dari rezim lama," ungkap El-Haddad.

Keputusan pengadilan itu merupakan lanjutan dari peryataan bulan lalu yang menyebut kelompok IM bekerja sama dengan kelompok Hamas dan Hizbullah untuk menyerbu penjara Wadi el-Natroun tahun 2011 silam. Saat itu sebanyak 34 anggota tinggi kelomok IM termasuk mantan Presiden Mursi berhasil dikeluarkan dari penjara.

No comments:

Post a Comment