!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, January 2, 2014

Biaya Hidup di Jakarta Tertinggi di Indonesia



.

Biaya Hidup di Jakarta Tertinggi di Indonesia
 
Direktur Statistik Harga BPS Yunita Rusanti mengatakan, dari 82 kota di Indonesia Jakarta merupakan kota dengan biaya hidup (nilai konsumsi rumah tangga) tertinggi, yakni Rp 7,500 juta per bulan. Sedangkan Banyuwangi merupakan kota dengan biaya hidup terendah  mencapai Rp3 juta per rumah tangga. Secara nasional, rata-rata biaya hidup sebesar Rp 5,580 juta per bulan.

Ditinjau dari sisi 66 kota IHK lama, biaya hidup tertinggi terjadi di Kota Jakarta, sedangkan
biaya hidup terendah terjadi di Kota Probolinggo. Sementara itu, dari 16 untuk kota baru, biaya hidup tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi, sedangkan biaya hidup terendah terjadi di Kota Banyuwangi. Biaya hidup setiap kota juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil SBH 2007. Peningkatan biaya hidup tertinggi terjadi di Kota Purwokerto, dari Rp2.082.585 menjadi Rp 4.089.099 per bulan atau naik sebesar 96,35%, sedangkan peningkatan biaya hidup yang terendah terjadi di Kota Banda Aceh, dari Rp 4.406.079 menjadi Rp6.169.359 per bulan atau naik sebesar 40,02%.

“Secara nasional, ada sebanyak 859 komoditas meliputi berbagai jenis barang dan jasa yang
dominan dikonsumsi masyarakat serta sejalan dengan pola konsumsi masyarakat terkini. Cakupan komoditas ini bervariasi antarkota dengan jumlah komoditas tertinggi di Jakarta (462 komoditas) dan jumlah komoditas terendah di Singaraja (225 komoditas). Cakupan komoditas ini nantinya akan dipantau harganya secara rutin,” kata Yunita Rusanti di Jakarta Kamis (2/1-2014).

Menurut Yunita Rusanti, pada Februari 2014 akan dilakukan rilis pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan tahun dasar baru yaitu Indeks Harga Konsumen (IHK) 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai paket komoditas, diagram timbang, dan cakupan kota. Perubahan-perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. SBH dilaksanakan secara rutin setiap 5 tahun sekali. SBH 2012 menghasilkan paket komoditas dan diagram timbang terbaru dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya (tahun 2007). Survei ini dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel rumah tangga sebanyak 136.080.

SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan kota IHK lama dan 16 merupakan kota baru. Adapun 16 kota baru tersebut adalah: Meulaboh, Bukittinggi, Tembilahan, Bungo, Lubuk Linggau, Metro, Tanjung Pandan, Cilacap, Kudus, Banyuwangi, Singaraja, Tanjung, Bulukumba, Baubau, Tual, dan Merauke. .

No comments:

Post a Comment